Selasa, 09 September 2014

FF “Reminiscence” (PART 7) / Reason (이유)



“Reminiscence”

Author : Yarica Eryana (Yoon Yeon Hyo)

Facebook : Icha Elf-Sparkyu Cho Kyuhyun

Twitter : @IchaGaemGyu

Blog : www.gaemgyuchokyuhyun.wordpress.com 


Main Cast : Kyuhyun Super Junior a.k.a Cho Kyuhyun

                        Icha Elf-Sparkyu Cho Kyuhyun a.k.a Cho Yeon Hyo

                        Tiara Shahnaz a.k.a Kwan Jiyoo

                        Donghae Super Junior a.k.a Lee Donghae



Sub Cast :      Leeteuk Super Junior a.k.a Park Jung Soo

Sungmin Super Junior a.k.a Lee Sungmin

                        Sandeul B1A4 a.k.a Lee Sandeul (Sungmin’s Brother)

Weny Olivia a.k.a Lee Via (Sungmin’s Sister)

Eftarinda Irmania Monellaricco a.k.a Cho Yeon Ri (Kyuhyun’s Sister)




As Tagged :   Eyiikk Yiikk Dewii a.k.a Park Tae Young (Leeteuk’s Sister)

Kimmymaruluvkyu a.k.a Choi Hye Rin

                        Kyky cyank a.k.a Kim Ji Hyun

Vadya Angel’elf Leeteuk a.k.a Sung Sang Soon

                        Lidyana Sutedja a.k.a Shin Min Sung





Genre : AU!, Romance, Comfort, Hurt

Disclaimer : CHO KYUHYUN IS MINE XD *ditabok Sparkyu*

Super Junior belongs to ELF, but the fanfict is mine ~ 
  



Credit pict : Eftarinda Edited



LINK FF “Reminiscence”
PART 1
“Reminiscence” (PART 1) / Hate ? (미워 ?)
PART 2
“Reminiscence” (PART 2) / Revenge (복수)
PART 3
“Reminiscence” (PART 3) / Choice (선택)
PART 4 
“Reminiscence” (PART 4) / Love ? (연애 ?)
PART 5
“Reminiscence” (PART 5) / Mistakes ? (실수 ?)
PART 6
“Reminiscence” (PART 6) / Fate (운명)




Recommended Song :: Super Junior K.R.Y – Reminiscence
           
                                    Yiruma – When The Love Falls






FF “Reminiscence” (PART 7) / Reason  (이유)






“Kyuhyun-ah!!” pekik Jiyoo yang membuat Kyuhyun menoleh.

            “Kenapa kau memilih jalan ini, Kyuhyun-ah?! Apa ini semua karena gadis itu?!” tanya Jiyoo kesal. Kyuhyun mengernyit. Alis namja itu bertautan.

            “Maksudmu?” tanya Kyuhyun bingung.

            “Cho Yeon Hyo! Apa ini karena Yeon Hyo?!”

            “Yeon Hyo? Ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan Yeon Hyo! Kenapa kau berpikiran seperti itu, Jiyoo-ya?!”

            “Karena kau mencintai gadis itu! Kau mencintai Yeon Hyo!” pekik Jiyoo emosi. Kyuhyun tersentak. Mencintai Yeon Hyo? Kenapa Kwan Jiyoo berpikiran seperti itu? Bukankah Kyuhyun dan Yeon Hyo adalah saudara kandung?

            “Ya!! Apa kau sudah gila, Jiyoo-ya?! Yeon Hyo itu adikku! Aku tidak mungkin mencintai adik kandungku sendiri!”

            “Eoh? Jadi kau masih menganggap kalau Yeon Hyo itu adik kandungmu? Aniya, Kyuhyun-ah! Cho Yeon Hyo bukan lah adik kandungmu! Adikmu yang sebenarnya sudah meninggal sesaat setelah dilahirkan oleh eomma-mu! Pelayan Jung sendiri yang memeriksa identitas Yeon Hyo yang sebenarnya di Seoul National Hospital! Tempat Yeon Hyo dilahirkan! Aku mengetahuinya, Kyuhyun-ah! Aku mengetahui semua rahasia yang disimpan oleh keluargamu selama bertahun-tahun!!” teriak Jiyoo yang sontak membuat Kyuhyun terdiam. Namja itu menatap Jiyoo dengan pandangan tak percaya.

            “Jadi... Yeon Hyo? Bukan adik kandungku?”








~XXX~






            Oppa...” panggil Yeon Hyo yang membuat namja tampan yang baru saja masuk kedalam ruangan serba putih itu menoleh.

            “Ne? Waeyo Yeon Hyo-ya?” tanya Lee Donghae sambil berjalan mendekati gadis itu. Donghae menarik kursi dan duduk tepat disamping Yeon Ri yang tersenyum ke arahnya dengan kikuk.

            “Aku lapar...” ucap Yeon Hyo polos.

            “Kau lapar? Kau mau makan apa?”

            “Kyuhyun Oppa baru saja keluar.. Katanya ingin membelikan ramyeon instant untuk Yeon Hyo eonni...” sambar Yeon Ri yang membuat Donghae mengernyit.

            “Jinjja? Tapi kenapa tadi ku lihat dia bertengkar hebat dengan Jiyoo? Sepertinya ada masalah besar diantara mereka berdua..”

            “Eh? Jeongmal?” tanya Yeon Hyo aneh. Gadis itu memutar bola matanya. Tampak berpikir.

            “Molla... Tapi mereka berdua aneh sekali.. Aku tak pernah melihat Kyuhyun sekesal tadi.. Mungkin ada sesuatu..” jawab Donghae yang lagi-lagi membuat Yeon Hyo berpikir keras.

            Sebenarnya apa yang terjadi pada Kyuhyun dan Jiyoo? Bukankah sejauh ini hubungan mereka baik-baik saja? Kyuhyun bahkan bisa memperlakukan Jiyoo dengan lembut dan perhatian. Lalu kenapa mereka bisa bertengkar?

            “Eerr.. Apa sebaiknya aku menyusul mereka?” timpal Yeon Ri yang diiringi anggukan ringan Donghae.

            “Sebaiknya kau menyusul mereka saja, Yeon Ri-ya.. Aku yang akan menjaga Yeon Hyo disini..”

            “Ne, kalau begitu aku pergi dulu, eonni.. Tenanglah, aku pasti akan cepat kembali.. Tidak akan lama..” ucap Yeon Ri sambil bangkit dari tempat duduknya dan tersenyum ke arah Yeon Hyo.

            “Arraseo.. Jangan lupakan soal ramyeon itu Yeon Ri-ya! Aku lapar!” seru Yeon Hyo yang sontak membuat Donghae merasa geli. Yeon Hyo terlalu polos untuk ukuran seorang gadis yang berusia dua puluh tahun ke atas. Dan Donghae paham sekali akan hal itu sejak dulu.







~XXX~






            Kyuhyun menghela nafas berat. Berusaha mencerna setiap perkataan gadis yang bermarga Kwan itu dengan seksama. Perlahan namja itu menunduk. Rasanya kenyataan ini berat sekali. Sangat berat untuk ditanggung sendirian oleh Kyuhyun.

            Perlahan Jiyoo menghentikan tangisnya yang sejak beberapa menit yang lalu terdengar memecah dinding hati Kyuhyun. Gadis itu menoleh ke arah Kyuhyun yang sudah lebih dulu menatapnya dengan pandangan kosong.

            “Aku tak mau berpisah denganmu, Kyuhyun-ah..” ucap Jiyoo lirih. Rona kesedihan kini sudah menghiasi wajahnya dengan sempurna. Matanya sembab dan kilauan bening itu tak kunjung berhenti mengalir dari kedua sudut mata indah milik Jiyoo.

            “Mianhae...” sahut Kyuhyun dengan bibir bergetar. Rasanya kenyataan terlalu kejam untuknya.

            Yeon Hyo bukan lah adik kandung Kyuhyun. Menurut pelayan Jung yang merupakan mata-mata Jiyoo, saat itu ibu Kyuhyun memang melahirkan seorang bayi perempuan yang diberi nama Cho Yeon Ah di Seoul National Hospital dua puluh satu tahun yang lalu. Tapi sesaat setelah dilahirkan, bayi itu mengalami kritis karena lahir dalam keadaan prematur. Tubuhnya membiru dan mengalami asfiksia berat yang membuatnya kesulitan bernafas. Usia kandungan Cho Min Ra –ibu kandung Kyuhyun- saat itu baru menginjak usia tujuh bulan. Itu sebabnya bayi itu hanya terlahir dengan berat badan tidak sampai dua ribu lima ratus gram. Pelayan Jung mengetahui hal ini berdasarkan data yang ia peroleh dari rumah sakit dan juga hasil mengorek keterangan dari Kim Ha Na yang merupakan mantan kepala pelayan dirumah keluarga Cho.

            Pertolongan dengan cepat segera diberikan pada bayi perempuan yang baru lahir itu. Tapi takdir berkehendak lain, bayi perempuan itu pada akhirnya meninggal setelah setengah jam dirawat secara intensif oleh tim dokter diruang ICCU neonatus.

            Nyonya Cho yang mengalami depresi berat atas kematian putri kandungnya itu lantas mengamuk hebat dan membuat Cho Ming Won merasa kebingungan. Disisi lain, seorang yeoja yang berusia sekitar dua puluh lima tahun ke atas tampak berjuang dengan keras untuk melahirkan seorang bayi diruangan yang sama dengan tempat Cho Min Ra melahirkan bayi perempuan yang diberi nama Cho Yeon Ah itu.

            Yeoja itu berhasil melahirkan seorang bayi perempuan cantik dengan berat badan tiga ribu dua ratus gram dengan susah payah. Bayi perempuan itu menangis keras dan bergerak aktif begitu tubuhnya terlahir sempurna tanpa cacat. Menandakan APGAR Score untuk penilaian bayi itu bisa dinyatakan lebih dari sembilan.

            Namun malangnya, yeoja yang melahirkan bayi itu mengalami pendarahan hebat yang membuatnya harus mendapatkan transfusi darah secepat mungkin. Cho Min Ra yang saat itu benar-benar merasa terpukul dengan kematian putri yang sangat ia harapkan itu, lantas kembali menjerit saat mengingat bayinya telah meninggal dan tak mungkin hidup lagi. Tak lama kemudian, Min Ra pingsan dan menyebabkan Cho Ming Won mulai merasa panik. Ia mulai memikirkan segala kemungkinan yang terjadi jika pada saat Min Ra bangun dan kembali tidak bisa menemukan bayi perempuan yang ia lahirkan itu.

            Cho Ming Won menghela nafas dan menyakinkan diri untuk mencari seorang bayi sebagai pengganti dari putrinya yang baru saja meninggal. Hanya untuk menenangkan Min Ra yang terguncang.

            Cho Ming Won mendatangi yeoja yang diketahui bernama Yoon Jin Ah itu dan menanyakan keadaannya. Ming Won baru sadar kalau yeoja itu adalah teman sekelasnya sewaktu masih duduk di bangku sekolah menengah dulu.

            Yoon Jin Ah yang merasa keadaannya semakin melemah. Ditambah lagi dengan tidak tersedianya stok darah untuk golongan AB rhesus negatif, lantas menitipkan bayi perempuan yang baru saja ia lahirkan itu pada Ming Won.

            Cho Ming Won tidak merasa keberatan akan hal itu. Ditambah lagi dengan penyerahan seluruh kekayaan yang Yoon Jin Ah punya pada bayi yang diberi nama Yoon Yeon Hyo itu sebagai penerus perusahaannya.

            Yoon Jin Ah adalah seorang gadis kaya raya yang tidak mempunyai saudara. Orang tuanya meninggal dalam kecelakaan mobil saat ia berumur sembilan belas tahun. Seluruh harta kekayaan diwariskan pada Jin Ah yang merupakan pewaris tunggal seluruh aset perusahaan keluarga Yoon.

             Setahun setelah kematian kedua orang tuanya, Jin Ah pindah ke Tokyo, Jepang dan melanjutkan kuliahnya disana. Yeoja itu baru kembali ke Seoul setelah perutnya membesar dan diketahui hamil sembilan bulan.

            Yoon Jin Ah melahirkan Yoon Yeon Hyo sendirian, tanpa didampingi siapapun. Dan itu sebabnya Ming Won mendatangi yeoja itu karena merasa iba dengan keadaannya.

            Tanpa disangka-sangka, Yoon Jin Ah menitipkan putri tunggalnya itu pada Ming Won beberapa menit sebelum ia menghembuskan nafasnya yang terakhir. Ming Won bahkan tidak sempat menanyakan siapa ayah kandung Yeon Hyo pada Jin Ah karena terlalu panik dengan keadaan yeoja itu dan juga bingung dengan keadaan Min Ra, istrinya yang masih pingsan.

            Sepeninggal Jin Ah, Yeon Hyo dibawa pulang oleh Ming Won dan diberikan pada Min Ra untuk diangkat sebagai anak kedua mereka. Marga bayi itu pun berganti menjadi Cho Yeon Hyo untuk menyamarkan identitasnya. Keluarga Cho pada akhirnya memutuskan pindah ke rumah Jin Ah di Nowon dan meninggalkan rumah mereka yang sederhana di kawasan Gwangjin.

            Sejak saat itu lah, Yeon Hyo dibesarkan sebagai anggota keluarga Cho. Ia diterima dengan baik dan begitu disayangi. Terlebih lagi oleh Min Ra. Yeoja itu begitu menyayangi Yeon Hyo dan selalu mengistimewakannya. Setahun kemudian, Min Ra melahirkan seorang bayi perempuan lagi yang diberi nama Cho Yeon Ri. Dengan tujuan agar namanya mirip dengan nama Yeon Hyo walaupun wajah mereka tidak mirip sama sekali.

            “Aku tidak bermaksud mengacaukan keluarga kalian.. Tapi aku hanya ingin—“

            “Cukup! Aku tidak mau mendengarnya lagi, Jiyoo-ya! Aku sudah tahu kalau Yeon Hyo bukan adik kandungku! Tapi masalahnya tidak akan selesai semudah itu!” bentak Kyuhyun kesal. Namja itu memijit dahinya secara perlahan. Pikirannya benar-benar kacau sekarang.

            “Aku tak ingin jika suatu saat nanti kau akan sadar kalau kau mencintainya, Kyuhyun-ah! Aku benar-benar tidak ingin hal itu terjadi!” bantah Jiyoo yang membuat Kyuhyun mendengus.

            “Aku membenci Yeon Hyo! Dan semua orang tahu akan hal itu! Lalu kenapa kau berpikiran seperti itu, Jiyoo-ya?! Aku memilih jalan perpisahan ini bukan karena aku mencintai Yeon Hyo, tapi ini memang jalan yang terbaik untuk kita! Suatu saat kau pasti akan menyadarinya, Jiyoo-ya!”

            “Eoh? Membencinya? Lalu kenapa sekarang kau terlihat mengistimewakannya, huh?!”

            “Kenapa? Kau masih bertanya kenapa? Ya!! Aku adalah orang yang paling bertanggung jawab atas kecelakaan yang menimpa diri Yeon Hyo! Dan sekarang kau lihat? Dia lumpuh! Aku sudah membencinya selama ini dan membiarkannya menderita tanpa alasan yang jelas! Aku bahkan menentang segala bentuk warisan yang ia peroleh tanpa mau tahu darimana kekayaan itu berasal! Dan ternyata kau lihat? Dia memang pantas mendapatkannya karena ia memang memiliki semua kekayaan itu! Aku merasa bahwa aku lah orang paling bodoh diseluruh dunia karena telah menuntut harta warisan yang memang tidak pantas aku dapatkan! Kau tahu? Sekarang kebencianku terhadap Yeon Hyo hanya sebatas karena kematian Appa yang disebabkan oleh sebuah acara ulang tahun konyol seorang gadis yang bukan darah dagingnya sendiri!” pekik Kyuhyun emosi.

            Kwan Jiyoo tidak menjawab. Gadis itu hanya bisa diam tanpa mampu mengatakan sepatah kata pun. Cerita jalan hidup Yeon Hyo begitu mirip dengan dirinya. Tidak tahu siapa ayah kandung mereka dan dibesarkan oleh keluarga angkat yang ternyata sangat menyayangi mereka. Tapi Jiyoo lebih beruntung. Dia masih bisa melihat siapa ibu kandungnya yang ternyata adalah adik dari perempuan yang selama ini ia panggil dengan sebutan ‘eomma’. Sedangkan Yeon Hyo? Dia sudah kehilangan ibunya sejak baru lahir. Dan sampai sekarang tidak ada yang tahu siapa ayah kandung Yeon Hyo. Gadis itu akan terlantar kalau saja Ming Won tidak mengangkatnya sebagai anak.

            “Mianhae...” desis Jiyoo pelan. Lagi-lagi air mata mengalir menuruni wajahnya yang cantik. Kyuhyun menghela nafas, berusaha mengatur emosinya yang baru saja meledak hebat.

            “Gwaenchana.. Seharusnya aku berterima kasih padamu karena telah menjelaskan padaku tentang asal usul Yeon Hyo yang selama ini menjadi misteri dan beban pikiran untukku.. Aku benar-benar merasa bersalah pada Yeon Hyo.. Ku harap, kau mengerti akan hal ini, Jiyoo-ya.. Aku tak bermaksud menyakitimu sedikit pun.. Aku hanya tak ingin kau ikut terseret dalam masalah ini..”

            “Kyuhyun-ah...”

            “Mianhae.. Aku benar-benar tak dapat melanjutkan semuanya.. Aku bukan namja yang baik untukmu, Jiyoo-ya.. Aku tak pantas untukmu..” ucap Kyuhyun sambil tersenyum kecut. Jiyoo lagi-lagi tidak menjawab. Gadis itu hanya bisa menatap raut wajah tampan milik Kyuhyun dengan pandangan terluka.

            “Oppa!!” panggil seorang gadis yang tiba-tiba saja muncul tak jauh dari Kyuhyun dan Jiyoo. Gadis itu melambaikan tangannya dan tersenyum.

            “Yeon Ri-ya? Waeyo? Ada masalah dengan Yeon Hyo?” tanya Kyuhyun cepat.

            “Aniya, dia hanya lapar.. Dan sepertinya tidak sabar lagi untuk menyantap ramyeon instant yang Oppa janjikan tadi padanya..” jawab Yeon Ri yang sontak membuat Kyuhyun menepuk dahinya perlahan.

            “Aahh~ Aku lupa soal itu.. Eerr.. Sepertinya aku harus ke kantin sekarang.. Mianhae Jiyoo-ya..” ucap Kyuhyun sambil tersenyum kecut. Namja itu bergegas meninggalkan Yeon Ri dan Jiyoo setelah sebelumnya menepuk pelan pundak Yeon Ri. Mengisyaratkan agar gadis itu mau menemani Jiyoo sebentar.

            Kwan Jiyoo mengangguk pelan. Berusaha menyembunyikan kesedihannya dan lantas menatap Yeon Ri yang tengah memandangnya heran.

            “Eonni kenapa?” tanya Yeon Ri yang dibalas dengan gelengan ringan Jiyoo.

            “Aniya, gwaenchana..” sahut Jiyoo serak. Yeon Ri mengernyit. Perubahan sikap Jiyoo benar-benar terasa.

            “Eonni bertengkar dengan Kyuhyun Oppa?” tanya Yeon Ri lagi.

            “Sedikit.. Eerr.. Kami berpisah.. Mungkin ini jalan yang terbaik.. Kyuhyun harus menenangkan diri..” ucap Jiyoo yang membuat Yeon Ri tersentak.

            Kyuhyun memutuskan Jiyoo? Kenapa aneh sekali? Bukankah Kyuhyun sangat mencintai gadis itu?

            “Jinjja? Hhmm... Nanti aku mengajaknya bicara.. Mungkin Kyuhyun Oppa punya alasan yang kuat kenapa dia memilih jalan ini untuk kalian..”

            “Tidak perlu.. Aku sudah tahu alasannya..” jawab Jiyoo pelan.

            “Jinjja? Apa alasannya?”

            “Yeon Hyo.. Kyuhyun mencintai Yeon Hyo..”






~XXX~








            Ramyeon datang!!” seru seorang namja yang sontak membuat Donghae dan Yeon Hyo menoleh. Namja berperawakan tinggi itu membawa sebuah mangkuk hijau berisi ramyeon panas untuk diberikan pada Yeon Hyo.

            “Itu ramyeon?” tanya Yeon Hyo dengan tampang orang kelaparan. Kyuhyun mengangguk.

            “Ne, makan lah yang banyak...” jawab Kyuhyun sambil menyodorkan mangkuk berisi ramyeon itu pada Yeon Hyo. Gadis itu mengernyit dan kemudian menoleh ke arah Donghae dengan pandangan bingung. Kenapa setelah membelikan ramyeon, Kyuhyun terlihat baik sekali dimata Yeon Hyo?

            “Gomawo...” ucap Yeon Hyo pelan dan lantas menyambar mangkuk berisi ramyeon itu dengan suka cita. Gadis itu mulai melahapnya dengan buas. Membuat Kyuhyun kembali mengangkat kedua sudut bibirnya ke atas. Menikmati pemandangan lucu yang kini tampak jelas didepan matanya. Sedangkan Donghae sudah lebih dulu terkekeh atas reaksi yang ditunjukkan Yeon Hyo.

             “Kenapa kau lama sekali, Kyuhyun-ah?” tanya Donghae disela-sela kesibukannya menatap Yeon Hyo.

            “Eerr.. itu..itu—“

            “Kau bertengkar dengan Jiyoo?” tebak Donghae yang sukses membuat Yeon Hyo menghentikan suapannya dan menatap Kyuhyun tajam.

            “Kenapa kau bertengkar dengannya?” todong Yeon Hyo cepat. Kyuhyun mendengus.

            “Bukan urusanmu..” sahut namja itu cuek sambil menarik kursi kosong yang berada disebelah Donghae. Kyuhyun menduduki kursi itu dengan tenang. Seperti tidak pernah terjadi apa-apa.

            “Ya!! Tentu saja itu urusanku! Gara-gara kau bertengkar dengan gadis itu, aku hampir mati kelaparan, bodoh!!” seru Yeon Hyo yang membuat Kyuhyun menatap gadis itu tajam.

            “Alasan konyol.. Bilang saja kalau kau ingin tahu yang sebenarnya.. Tak perlu sungkan..” jawab Kyuhyun dingin. Yeon Hyo terdiam.

            “Kenapa malah kalian yang bertengkar?” timpal Donghae sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Namja itu paham sekali jika Yeon Hyo tidak akur dengan Kyuhyun.

            “Yeon Hyo-ya, lanjutkan makanmu...” tambah Donghae yang dijawab gelengan ringan Yeon Hyo.

            “Eh? Kenapa kau tidak mau? Bukankah kau lapar?”

            “Tadi aku memang lapar sekali.. Tapi setelah melihat namja menyebalkan ini.. Nafsu makanku mendadak lenyap!” sahut Yeon Hyo yang membuat Kyuhyun menatap gadis itu tajam.

            “Ya!! Apa maksudmu?!”

            “Kau menyebalkan!”

            “Kau yang menyebalkan, Yeon Hyo-ya!!”

            “Cukup!!” pekik Donghae yang membuat Yeon Hyo dan Kyuhyun sama-sama membuang muka.

            “Apa kalian tidak bosan dengan bertengkar seperti ini terus, huh?!” tanya Donghae yang sama sekali tidak dijawab oleh Yeon Hyo dan Kyuhyun. Keduanya masih tidak mau saling melihat apalagi bertatapan.

            “Cepat minta maaf!” seru Donghae sambil tersenyum kecil. Ia merasa harus mendamaikan dua kubu yang selalu bertentangan ini. Bukankah damai itu indah?

            “Shireo!!” tolak Yeon Hyo cepat.

            “Aku juga tidak mau melakukannya!” ucap Kyuhyun ketus.

            “Yeon Hyo-ya, cepat minta maaf pada kakakmu!”

            “Shireo!! Lagipula siapa yang sudi menganggapnya sebagai ‘kakak’? Aniya, dia menyebalkan! Tentu saja bukan Oppa-ku!” sahut Yeon Hyo yang membuat Kyuhyun tersentak. Lagi-lagi perasaan aneh itu muncul. Ada rasa tidak rela saat Yeon Hyo mengatakan bahwa Kyuhyun ‘bukan’ kakaknya. Kyuhyun memang bukan saudara kandung Yeon Hyo. Tapi bukan kah gadis itu belum mengetahuinya?

            “Mianhae, Yeon Hyo-ya...” ujar Kyuhyun pelan. Yeon Hyo menoleh dan menatap namja itu dengan pandangan aneh. Kyuhyun minta maaf? Bukan kah selama ini Kyuhyun tidak akan pernah mau jika disuruh minta maaf pada gadis itu? Kenapa kali ini ia mau melakukannya?

            “Aku minta maaf, Yeon Hyo-ya.. Jeball.. Makan lah yang banyak.. Aku tak mau melihatmu sakit..” sambung Kyuhyun yang membuat Donghae tersenyum dan mengacak pelan rambut Yeon Hyo.

            “Kau dengar apa yang dikatakan kakakmu?  Dia sudah minta maaf.. Karena itu lanjutkan makanmu, Yeon Hyo-ya...” ucap Donghae lembut. Yeon Hyo mengangguk. Gadis itu kembali menyuapkan ramyeon yang sudah terasa dingin itu kedalam mulutnya secara perlahan sambil terus menatap ke arah Kyuhyun.

            Sedangkan Kyuhyun hanya bisa membalas tatapan Yeon Hyo tanpa bicara sepatah kata pun. Beberapa detik kemudian, namja itu mengangkat kedua sudut bibirnya ke atas. Membentuk sebuah senyuman.








~XXX~






            Pagi yang cerah. Sinar matahari menerobos masuk melalui celah-celah kaca bening yang membuat seorang gadis mengerjap-ngerjapkan matanya. Berusaha menghalau cahaya matahari yang terasa begitu menusuk. Gadis itu merentangkan kedua tangannya ke udara. Menguap lebar dan kemudian menoleh ke arah sosok tubuh yang tampak membelakanginya sejak tadi. Gadis itu mengernyit. Berusaha mengingat sesuatu dan kemudian tersenyum kecut.

            “Kyuhyun-ah..” panggil sang gadis yang membuat namja itu menoleh.

            “Ne?”

            “Kita pulang pagi ini?” tanya Yeon Hyo sambil melirik ke arah tas berukuran sedang berwarna soft pink yang memuat beberapa pakaian yang Yeon Hyo kenakan selama berada dirumah sakit.

            “Menurutmu?” sahut Kyuhyun balik bertanya. Yeon Hyo mendengus.

            “Tentu saja aku mau pulang!” jawab Yeon Hyo kesal. Kyuhyun tertawa.

            “Begitu saja marah..”

            “Itu karena kau selalu memancing emosiku!”

            Kyuhyun tersenyum dan lantas berjalan mendekati Yeon Hyo.

            “Lain kali aku tak kan memancing emosimu lagi, Yeon Hyo-ya..” ucap Kyuhyun lembut. Yeon Hyo mengernyit.

            Kenapa Kyuhyun tiba-tiba bersikap aneh seperti ini padanya? Apa namja itu salah makan?

            “Eerr.. Bisakah kau membantuku turun dari sini? Aku mau mandi..” ujar Yeon Hyo yang dijawab anggukan ringan Kyuhyun.

            Namja itu mendekatkan tubuhnya ke arah Yeon Hyo, meraih bahu gadis itu dan memegangnya dengan kuat. Kyuhyun menuntun Yeon Hyo untuk turun dari tempat tidur dan mendudukkan gadis itu dengan hati-hati di atas kursi roda berwarna hitam yang sejak tadi memang berada disana.

            “Kau mau mandi?” tanya Kyuhyun yang membuat Yeon Hyo menoleh.

            “Ne.. Bukankah selama koma.. Aku tak pernah mandi?” sahut Yeon Hyo ketus.

            “Mau ku temani?” tanya Kyuhyun lagi. Tapi kali ini Yeon Hyo tak menjawab. Gadis itu malah menatap Kyuhyun tajam.

            “Hhahahaa... Aku hanya bercanda..” sambar Kyuhyun sambil mendorong kursi roda Yeon Hyo ke arah pintu kamar mandi yang terletak di sudut ruangan yang serba putih itu.

            “Kyuhyun-ah, kalau aku lumpuh.. Bagaimana caraku mandi?” tanya Yeon Hyo parau. Kyuhyun terdiam.

            “Hidupkan shower dan duduk dibawahnya dengan tetap menggunakan kursi roda ini.. Mungkin akan basah.. Tapi tenang saja, akan ku belikan kursi roda satu lagi untukmu biar bisa dipakai setelah kau mandi dan tetap kering.. Bagaimana?”

            “Eoh? Jadi aku mandi dengan tetap memakai kursi roda ini? Arraseo..” sahut Yeon Hyo pelan. Raut wajahnya tampak kecewa. Membuat Kyuhyun semakin tidak tega melihatnya.

            “Aku yang akan menggendongmu kedalam dan kau bisa duduk di atas kursi plastik kecil itu.. Dengan demikian, kursi roda-mu tidak basah.. Dan kau tidak harus mandi menggunakan kursi roda ini...” ucap Kyuhyun sambil tersenyum.

            Yeon Hyo menggigit bibir bawahnya. Tampak berpikir.

            “Ne, aku lebih suka cara yang kedua..”

            “Sekarang diam dan jangan terlalu banyak bergerak..” ujar Kyuhyun sambil meraih bahu Yeon Hyo dengan tangan kirinya. Namja itu memegang bahu kiri Yeon Hyo dengan kuat. Kemudian meletakkan tangan kanannya dibawah lutut Yeon Hyo. Beberapa detik kemudian, Kyuhyun mengangkat tubuh gadis itu dan meletakkannya didepan dada. Namja itu membuka pintu kamar mandi dengan menggunakan hentakan kaki dan mulai bergegas masuk kedalamnya sambil menggendong Yeon Hyo.

            Tubuh Yeon Hyo terasa ringan untuk Kyuhyun. Mungkin karena gadis itu kehilangan tiga kilogram berat bedannya akibat tidak makan beberapa hari selama koma.

            Kyuhyun berdiri didekat shower dan mendudukkan gadis itu di atas kursi plastik yang telah tersedia. Yeon Hyo tidak melayangkan aksi protes saat namja itu menghidupkan keran air dan menyodorkan sikat gigi untuk Yeon Hyo.

            “Kau tidak keluar?” tanya Yeon Hyo dingin.

            “Aku akan keluar begitu kau selesai menyikat gigi...” sahut Kyuhyun sambil memberikan pasta gigi mint pada Yeon Hyo. Gadis itu pun menyambarnya dengan cepat dan mulai berkumur-kumur dengan air keran yang telah dihidupkan oleh Kyuhyun.

            Beberapa menit kemudian, Yeon Hyo selesai menyikat gigi dan lantas memberikan sikat gigi berwarna pink itu kembali pada Kyuhyun.

            “Kapan kau akan keluar? Aku mau mandi..”

            “Aku mau membantumu mandi..” jawab Kyuhyun datar. Yeon Hyo melotot.

            “Aniya, aku tak kan mungkin berbuat macam-macam padamu, Yeon Hyo-ya.. Kau adikku.. Aku hanya ingin membantumu melakukan segala hal..” sambung Kyuhyun sebelum Yeon Hyo sempat melancarkan aksi protes yang sejak tadi ditahannya.

            “Ya!! Walaupun kau adalah Oppa-ku, aku tetap tidak mungkin mandi dengan adanya kau disini, Kyuhyun-ah!”

            “Eoh? Aku hanya ingin membantumu, bodoh! Lagipula siapa yang tertarik dengan tubuh datar milikmu itu, huh?! Aku bahkan tidak berminat sama sekali!” sahut Kyuhyun membela diri. Yeon Hyo mendengus.

            “Keluar!”

            “Shireo!!”

            “Sudah ku bilang, keluar!”

            “Aku tak kan keluar dari sini sebelum kau selesai mandi!”

            “Cho Kyuhyun!! Keluar!”

            “Shireo!!”

            “Yaakk!! Kau!” pekik Yeon Hyo kesal tatkala gadis itu menyadari tubuhnya sudah basah kuyup oleh guyuran air yang baru saja dihidupkan oleh Kyuhyun.

            Namja itu tersenyum menyeringai dan lantas meraih shampoo yang terletak tak jauh darinya. Kyuhyun menuangkan isi botol shampoo itu sedikit ke dalam telapak tangan kanannya dan membuatnya menjadi busa. Lantas mengacak rambut Yeon Hyo dengan busa shampoo yang berlimpah itu. Membuat Yeon Hyo seketika menjerit histeris.

            “Kyuhyun-ah?! Apa yang kau lakukan?!!” pekik Yeon Hyo sambil mencengkram pergelangan tangan Kyuhyun yang sudah penuh dengan busa shampoo.

            “Tentu saja membantumu mandi, bodoh!!”

            “Aku bisa sendiri!!”

            “Aniya, aku tak mungkin membiarkanmu mandi sendirian! Terlalu berbahaya!”

            “Apanya yang berbahaya, bodoh?! Aku bisa sendiri!!”

            “Diam dan jangan keras kepala!!”

            “Aish!! Bahkan aku belum membuka bajuku sama sekali!! Cho Kyuhyun bodoh!!” jerit Yeon Hyo yang membuat Kyuhyun menghentikan aksinya. Namja itu menyipitkan matanya dan menatap Yeon Hyo tak berkedip.

            “Kau benar..” ucap Kyuhyun sambil meraih kancing pertama baju Yeon Hyo.

            “Yaakk!! Apa yang kau lakukan?!!” pekik Yeon Hyo sambil menggigit tangan kanan Kyuhyun sebelum berhasil membuka kancing bajunya. Namja itu sontak menjerit kesakitan dan menjitak kepala Yeon Hyo dengan kesal.

            “Ya!! Kenapa kau malah menjitakku?!”

            “Itu karena kau bersikap tidak sopan dengan menggigit tanganku!”

             “Kau yang lebih tidak sopan! Kau hampir membuka pakaian seorang gadis! Dasar namja mesum!!” teriak Yeon Hyo tak terima.

            “Kau itu adikku, bodoh! Tidak ada larangan seorang kakak membantu adiknya untuk mandi!!”

            “Mana ada hal semacam itu?! Ini pelanggaran privacy! Cepat keluar!”

            “Shireo!!”

            “Yaakk!! Cho Kyuhyun!! Jangan membuatku marah!!”

            “Aku akan tetap disini sampai kau selesai mandi!”

            “Kau harus keluar!” pekik Yeon Hyo sambil mengusap matanya yang terasa perih akibat terkena busa shampoo.

            “Ya! Ya!! Mataku perih karena ulahmu!”

            “Itu karena kau terlalu banyak bergerak!” sahut Kyuhyun membela diri. Namja itu kembali menghidupkan shower dan membantu menghilangkan busa shampoo di rambut kecokelatan milik Yeon Hyo.

            “Uuhh! Awas kau Cho Kyuhyun!!”








~XXX~








            “Eonni? Kau cantik sekali..” puji Yeon Ri sambil tersenyum ke arah Yeon Hyo. Tapi gadis itu sama sekali tidak membalasnya. Yeon Hyo cemberut. Rambutnya masih terlihat basah. Menandakan bahwa gadis itu baru selesai mandi.

            “Eerr.. eonni kenapa?” tanya Yeon Ri lagi. Yeon Hyo menghela nafas dan mengangkat wajahnya dengan enggan. 

            “Tanyakan saja padanya..” sahut Yeon Hyo sambil menunjuk Kyuhyun yang tengah sibuk memainkan ponselnya. Namja itu menoleh dan tersenyum.

            “Aku hanya membantunya mandi, tidak lebih..” sambar Kyuhyun yang sontak membuat Yeon Ri melotot.

            “Oppa membantu Yeon Hyo eonni mandi?!”

            “Ne, memangnya salah?”

            “Tapi..tapi Oppa—“ Yeon Ri tidak melanjutkan kata-katanya lagi. Gadis itu tahu kalau Yeon Hyo bukan lah kakak kandungnya. Dan bukan kah Kyuhyun juga sudah mengetahui hal ini dari mulut Jiyoo?

            “Dia menyebalkan!” timpal Yeon Hyo kesal. Kyuhyun tertawa.

            “Aku tidak melakukan hal-hal aneh padanya... Hanya membantunya mandi.. Lagipula tubuhnya tidak menarik sama sekali..”

            “Cho Kyuhyun!!” pekik Yeon Hyo yang lagi-lagi membuat Kyuhyun tertawa.

            Yeon Ri menghela nafas dan kemudian meraih ponsel yang terletak di atas meja kecil didekat tempat tidur Yeon Hyo.

            “Kita pulang sekarang, ne? Dirumah nanti, aku yang akan membantu eonni mandi...” ucap Yeon Ri sambil tersenyum.

            “Jinjja? Aahh~ akhirnya penderitaanku sudah berakhir!” seru Yeon Hyo senang. Gadis itu menjulurkan lidah ke arah Kyuhyun yang tengah mendorong kursi roda berwarna hitam itu agar lebih dekat dengan Yeon Hyo. Namja itu tidak membalas ejekan Yeon Hyo, malah tersenyum penuh arti ke arah gadis itu.

            “Yeon Hyo-ya!!” panggil dua orang gadis secara bersamaan yang sontak membuat Yeon Hyo menoleh. Diikuti oleh Kyuhyun dan Yeon Ri.

            “Choi Hye Rin? Kim Ji Hyun?” desis Yeon Hyo tak percaya.

            “Aahh~ Pantas saja kau tak pernah terlihat dikampus, Yeon Hyo-ya! Aku baru tahu kalau kau kecelakaan dari Donghae Oppa yang mengantar surat izin dari rumah sakit untuk satu semester ini ke kampus.. Dan langsung mengajak Ji Hyun kemari untuk melihat keadaanmu!” seru Hye Rin sambil nyengir.

            “Jinjja? Berarti kalian bolos pelajaran Han songsaenim hari ini?” tanya Yeon Hyo sambil menyipitkan matanya. Ji Hyun mengangguk cepat.

            “Tentu saja! Siapa yang sudi berdiam diri selama tiga jam pelajaran yang membosankan itu?” sahut Ji Hyun diiringi anggukan ringan Hye Rin. Tanda membenarkan ucapan temannya itu.

            “Aahh~ kalian benar!” seru Yeon Hyo sambil terkikik. Yeon Ri yang sejak tadi hanya mendengarkan percakapan ketiga sahabat itu hanya menggelengkan kepalanya. Mereka terlihat ‘kompak’ sekali dalam hal membolos pelajaran. Sedangkan Kyuhyun sudah lebih dulu melemparkan pandangan mematikan miliknya yang membuat Ji Hyun dan Hye Rin menciut sekaligus gembira.

            Bukan kah Ji Hyun dan Hye Rin sangat mengagumi Kyuhyun?








~XXX~






            “Yeon Hyo lumpuh? Benarkah?!” tanya Park Tae Young sambil tersenyum senang. Shin Min Sung mengangguk dan tersenyum kecut.

            “Ne, begitu lah kabar terakhir yang saya dengar..” jawab Min Sung yang membuat Tae Young kembali mengembangkan senyumannya dengan bebas.

            “Kalau gadis itu lumpuh.. berarti aku punya kesempatan lebih besar untuk merebut Lee Donghae darinya! Hhahahha!!”

            “Tapi Nona.. Semua perhatian kini justru terfokus pada Nona Yeon Hyo.. Tuan muda Lee bahkan rela menemaninya seharian tanpa bekerja.. Kalau begini caranya, bisa-bisa pernikahan mereka dipercepat..”

            “Pernikahan?! Maksudmu?”

            “Ne, setelah Nona Yeon Hyo keluar dari rumah sakit.. Tuan muda Lee bermaksud untuk melamarnya dan mengajaknya menikah dalam waktu dekat ini..” jelas Min Sung pelan. Park Tae Young melepaskan kacamata hitamnya dan menatap Min Sung tajam.

            “Kau yakin?”

            “Tentu saja Nona..”

            “Aish! Cepat panggilkan Soonie!” seru Tae Young yang membuat Min Sung mengernyitkan alisnya. Tampak bingung.

            “Soonie?”

            “Ne, Soonie adalah panggilan baru untuk Sang Soon! Aahh~ aku susah sekali melafalkan namanya yang sulit itu.. Jadi aku memberikannya panggilan khusus padanya..” jelas Tae Young sambil memijit pelan dahinya. Tampak berpikir keras.

            “Sekarang?”

            “Tentu saja sekarang! Kapan lagi?” sahut Tae Young kesal. Min Sung mengangguk dan meminta izin untuk meninggalkan ruangan Tae Young. Tapi baru saja gadis itu hendak berbalik, Tae Young kembali menahannya.

            “Aku tak mau tahu.. Bagaimana pun caranya pernikahan itu harus bisa digagalkan! Kalau kalian tidak berhasil juga, aku sendiri yang akan turun tangan! Akan ku buat Nona besar Cho itu menderita!” ucap Tae Young sambil tersenyum licik.

            “Arraseo.. Kami akan melakukan perintah Nona sebaik mungkin..”







~XXX~







            “Yeon Hyo-ya?”

            “Uumm?”

            “Kau tidak mau therapy siang ini?” tanya seorang namja yang membuat Yeon Hyo menoleh dan meletakkan boneka beruang cokelat yang baru saja dibelikan Donghae tadi pagi itu disampingnya.



  “Aku malas...” sahut Yeon Hyo sambil kembali memandang boneka itu dan mengangkatnya ke udara seperti anak kecil yang baru saja mendapat mainan baru.

            “Malas? Yaakk! Bagaimana kau bisa sembuh jika malas mengikuti therapy, huh?!” pekik Kyuhyun kesal. Namja itu merebut boneka beruang cokelat tua itu dari tangan Yeon Hyo dan menyembunyikannya dibalik tubuhnya sendiri.

            “Ya!! Kembalikan YeonHae!” seru Yeon Hyo sambil menatap Kyuhyun tajam.

            “YeonHae?”

            “Ne, boneka beruang itu bernama YeonHae! Yeon Hyo – Donghae!” jelas Yeon Hyo yang membuat Kyuhyun mendengus.

            “Tidak akan ku kembalikan sebelum kau mau mengikuti therapy siang ini!”

            “Aniya, aku tidak mau mengikuti therapy yang membosankan itu!”

            “Yeon Hyo-ya!”

            “Berhenti memaksaku, Cho Kyuhyun!!”

            “Aish! Baiklah, jangan harap aku mau mengembalikan boneka ini sebelum kau menuruti perintahku!” ancam Kyuhyun tajam. Yeon Hyo mendecak kesal dan membalas tatapan tajam itu dengan perasaan tidak senang.

            “Kenapa kau selalu mencampuri urusanku, Kyuhyun-ah? Semalam kau memaksaku untuk memakan sayuran terkutuk itu! Dan pagi ini kau menyuruhku untuk mengikuti therapy yang membosankan dirumah sakit! Apa kau belum cukup menyiksaku, hah?!”

            “Menyiksamu? Ya!! Siapa yang berniat menyiksamu? Aku memaksamu untuk therapy hari ini agar kau cepat sembuh! Agar kau bisa berjalan lagi! Kenapa kau tidak menghargai usahaku, huh?! Aku bertanggung jawab atas dirimu, Yeon Hyo-ya!! Dan aku bukan lah laki-laki pengecut yang lari dari tanggung jawabku sendiri!!” pekik Kyuhyun yang membuat Yeon Hyo terdiam.

            “Cepat ganti baju, sebentar lagi kita berangkat..” tambah Kyuhyun sambil melemparkan boneka beruang cokelat itu kembali ke arah Yeon Hyo. Gadis itu tak menjawab. Yeon Hyo hanya menangkap boneka yang ia beri nama ‘YeonHae’ itu dan memeluknya dengan erat. Seperti merindukan sesuatu.







~XXX~







            Eomma?” panggil Yeon Ri yang membuat yeoja paruh baya yang sibuk berkutat dengan resep-resep makanan didapur itu menoleh dan tersenyum.

            “Waeyo Yeon Ri-ya?”

            “Aku sudah memakaikan kalung peninggalan ibu kandung Yeon Hyo eonni padanya.. Tapi sepertinya sejak terbangun dari koma, Yeon Hyo eonni sama sekali tidak menyadari arti kalung itu.. Dia hanya menanyakan dari mana kalung itu berasal.. Dan aku menjawabnya juga tak jelas... Ku bilang saja itu pemberian dari eomma.. Setelah itu dia tidak menanyakan hal itu lagi..”

            “Kau tahu dari mana kalau kalung itu peninggalan dari ibu kandung Yeon Hyo?” tanya Nyonya Cho sambil mematikan api dan menatap Yeon Ri dengan bingung.

            “Kyuhyun Oppa yang memberitahuku..”

            “Jadi? Kyuhyun sudah tahu?”

            “Ne....”

            “Siapa yang memberitahunya? Seharusnya ia tak boleh tahu soal ini..”

            “Jiyoo eonni yang memberitahunya setelah mendapat informasi itu dari mata-mata yang ia kirimkan untuk menyelidiki asal usul Yeon Hyo eonni.. Eerr.. Kenapa Kyuhyun oppa tidak boleh tahu?” tanya Yeon Ri yang membuat yeoja paruh baya itu menghela nafas berat.

            “Eomma hanya takut kalau dia akan semakin membenci Yeon Hyo.. Walaupun Yeon Hyo bukan lah saudara kandung kalian.. Tapi eomma sangat menyayanginya.. Dia tidak mempunyai keluarga yang lengkap, bahkan ayah kandungnya entah berada dimana.. Masih hidup atau tidak.. Terlebih lagi sekarang Yeon Hyo mengalami kelumpuhan karena kecelakaan yang disebabkan Kyuhyun.. Hal itu jelas menjadi beban untuk eomma dan tentu saja untuk appa-mu yang sudah berjanji akan menjaga Yeon Hyo dengan baik...” ucap Cho Min Ra sambil menunduk.

            “Eomma...”

            “Sayangi dia layaknya kakak kandungmu, Yeon Ri-ya.. Sudah cukup keluarga kita membenci keberadaannya dirumah ini.. Saat masih bayi, dia sudah menjadi yatim piatu.. Saat remaja, semua orang menyalahkan karena ia meminta appa-mu datang menghadiri ulang tahunnya yang kelima belas.. Bahkan Kyuhyun sangat membencinya hingga sekarang.. Lalu apa lagi yang terjadi? Yeon Hyo lumpuh.. Apa itu cukup adil untuknya? Jika kita tidak menyayangi Yeon Hyo seperti keluarga sendiri.. Lalu siapa yang akan menyayanginya? Siapa yang akan memberi perlindungan padanya? Sekarang dia hanya seorang gadis lumpuh, Yeon Ri-ya.. Sungguh tidak adil jika Kyuhyun terus-terusan membenci Yeon Hyo atas kematian ayahmu yang sebenarnya bukan salahnya...”

            “Aku mengerti eomma.. Aku paham sekali soal itu.. Aku tak kan mungkin membiarkan Yeon Hyo eonni lebih menderita lagi daripada ini.. Itu sebabnya aku mengubur jauh-jauh perasaanku terhadap Donghae oppa dan membiarkan Yeon Hyo eonni bahagia bersamanya...” ujar Yeon Ri sambil tersenyum kecut.

            “Yeon Ri-ya.. Tadi pagi Tuan muda Lee menemuiku.. Dia ingin menikahi Yeon Hyo secepatnya dan membawanya berobat keluar negeri.. Eomma hanya bisa menyanggupinya, Yeon Ri-ya.. Tak ada pilihan lain.. Yeon Hyo mencintai Donghae dan begitu juga sebaliknya.. Akan lebih baik jika mereka bersama.. Eomma yakin kalau Lee Donghae mampu menjaga Yeon Hyo dengan baik..”

            “Aku tahu hal itu eomma..”

            “Lalu? Bagaimana dengan perasaanmu? Mianhae.. Kalau hal ini membuatmu tersiksa, Yeon Ri-ya...”

            “Gwaenchana eomma.. Aku baik-baik saja..”

            Yeon Ri menghela nafas berat dan tersenyum. Gadis itu menyeka buliran bening yang tiba-tiba saja jatuh membasahi pipi yeoja paruh baya yang telah melahirkannya itu. Baru saja Yeon Ri hendak membuka mulutnya lagi, seorang namja berperawakan tinggi tiba-tiba saja muncul tak jauh dari mereka.

            Namja itu berdiri mematung dengan mulut terkatup rapat. Sepertinya baru saja mendengar percakapan antara Yeon Ri dan Min Ra barusan. Termasuk ucapan Min Ra yang menyebutkan soal pernikahan Yeon Hyo.

            Yeon Ri beranjak dari tempat duduknya dengan cepat, tapi pergelangan tangan gadis itu ditahan oleh Min Ra yang hanya bisa menatap Kyuhyun dalam diam.

            “Kyuhyun oppa?”

            “A..apa..apakah benar kalau Yeon Hyo dan Donghae akan menikah? Apakah itu benar eomma?”








-TO BE CONTINUED-





#JEDEEEEEEEERRR !!!

KYUHYUN galaaaaaaaaauu XD *plak*

Whahahaa XD

Disini terungkap asal-usul Yeon Hyo !! *tebar menyan*

Kekkekekek~

Aaaaaa.. beberapa kosakata dalam FF ini adalah pelajaran saya sebagai seorang Bidan =.=’ *plak

Harap maklum~~

Komment..komment XD

*kissue HKS satu persatu :*



_Yoon Yeon Hyo_

cr : gaemgyuchokyuhyun.wordpress.com
twitter.com/maudyodii_ 
ask.fm/maudiafahira 

FF “Reminiscence” (PART 6) / Fate (운명)



“Reminiscence”

Author : Yarica Eryana (Yoon Yeon Hyo)

Facebook : Icha Elf-Sparkyu Cho Kyuhyun

Twitter : @IchaGaemGyu

Blog : www.gaemgyuchokyuhyun.wordpress.com 


Main Cast : Kyuhyun Super Junior a.k.a Cho Kyuhyun

                        Icha Elf-Sparkyu Cho Kyuhyun a.k.a Cho Yeon Hyo

                        Tiara Shahnaz a.k.a Kwan Jiyoo

                        Donghae Super Junior a.k.a Lee Donghae



Sub Cast :      Leeteuk Super Junior a.k.a Park Jung Soo

Sungmin Super Junior a.k.a Lee Sungmin

                        Sandeul B1A4 a.k.a Lee Sandeul (Sungmin’s Brother)

Weny Olivia a.k.a Lee Via (Sungmin’s Sister)

Eftarinda Irmania Monellaricco a.k.a Cho Yeon Ri (Kyuhyun’s Sister)




As Tagged :   Eyiikk Yiikk Dewii a.k.a Park Tae Young (Leeteuk’s Sister)

Kimmymaruluvkyu a.k.a Choi Hye Rin

                        Kyky cyank a.k.a Kim Ji Hyun

Vadya Angel’elf Leeteuk a.k.a Sung Sang Soon

                        Lidyana Sutedja a.k.a Shin Min Sung





Genre : AU!, Romance, Comfort, Hurt

Disclaimer : CHO KYUHYUN IS MINE XD *ditabok Sparkyu*

Super Junior belongs to ELF, but the fanfict is mine ~ 




Credit pict : Design by Park



LINK FF “Reminiscence”
PART 1
“Reminiscence” (PART 1) / Hate ? (미워 ?)
PART 2
“Reminiscence” (PART 2) / Revenge (복수)
PART 3
“Reminiscence” (PART 3) / Choice (선택)
PART 4 
“Reminiscence” (PART 4) / Love ? (연애 ?)
PART 5
“Reminiscence” (PART 5) / Mistakes ? (실수 ?)




Recommended Song :: Super Junior K.R.Y – Reminiscence
           
                                    Yiruma – When The Love Falls






FF “Reminiscence” (PART 6) / Fate (운명)







 Kyuhyun menyadari ini sebuah kesalahan. Kesalahan saat ia mulai merindukan sosok Yeon Hyo dirumah ini. Bukankah seharusnya dia senang jika gadis itu hanya bisa terbaring dirumah sakit tanpa bisa melakukan hal apapun ? Termasuk hal-hal yang membuat Kyuhyun kesal setengah mati. Dan tentu saja keadaan rumah menjadi sedikit tenang.

Tidak ada lagi teriakan Yeon Hyo saat gadis itu terlambat bangun. Tidak ada lagi omelan panjang lebar yang meluncur dari bibir Nyonya Cho saat Yeon Hyo tidak mau menghabiskan sarapannya. Tidak ada lagi acara ‘berebut’ daging Bulbogi saat makan malam. Kyuhyun bisa memakan Bulbogi buatan Nyonya Cho sepuasnya tanpa harus menyisakan untuk Yeon Hyo yang dipastikan selalu kurang dalam bagiannya.

Kyuhyun mencengkram kerah bajunya dengan tangan kanan. Benar-benar terasa kosong saat gadis itu tidak ada disini. Semuanya berjalan normal, tanpa kerusuhan sedikit pun. Dan ternyata, Kyuhyun sangat tidak nyaman dengan keadaan ini.

“Yeon Hyo-ya... Nan bogoshippo-yo... Aku merindukanmu.. Cepatlah kembali...” desis Kyuhyun sambil merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Namja itu memejamkan matanya, berusaha untuk tidur. Tapi ternyata sia-sia, Kyuhyun tak dapat berpura-pura kalau semuanya baik-baik saja. Ada segelintir perasaan sakit yang tiba-tiba saja menjalar memenuhi seluruh mata batinnya.

Entah untuk siapa.

Kwan Jiyoo atau Cho Yeon Hyo ?







~XXX~







            Lee Donghae menarik nafas sejenak dan kembali membaca majalah sport yang ia bawa dari kantor perusahaan Lee. Pria itu berusaha untuk berkonsentrasi dengan bacaannya, namun lagi-lagi gagal. Donghae tidak bisa fokus terhadap hal apapun didunia ini kecuali Yeon Hyo. Gadis yang kini masih berbaring dengan mata terpejam tepat disisi kanannya.

            Donghae melirik jam dinding berwarna hijau yang tertempel disudut ruangan. Pukul sebelas malam dan ternyata dirinya tak kunjung mengantuk. Namja itu mendengus dan pada akhirnya memutuskan untuk menutup majalah itu dan meletakkannya diatas meja kecil disamping tempat tidur Yeon Hyo.

            Kini pandangan Donghae hanya tertuju pada gadis yang sudah dua hari ini belum juga menunjukkan tanda-tanda akan bangun dan sadar. Namja itu kembali menghela nafas berat dan mengangkat tangan kanannya ke udara, menyentuh puncak kepala Yeon Hyo.

            “Yeon Hyo-ya, kenapa kau belum mau bangun juga ? Apa tidurmu kurang nyenyak ?” ucap Donghae sambil tersenyum kecut. Namja itu membelai wajah Yeon Hyo yang terlihat pucat.

            “Kau tahu ? Semua orang begitu merindukanmu, Yeon Hyo-ya... Cho ahjumma, Yeon Ri dan tentu saja Kyuhyun sangat merindukanmu... Karena itu cepatlah sadar, ne ? Sepi sekali jika kau tak ada..”

            Lee Donghae meraih pergelangan tangan Yeon Hyo dan menggengamnya dengan lembut. Tiba-tiba saja pandangan mata pria itu terganggu oleh sebuah benda berkilau yang sebelumnya tidak pernah ia temui dileher Yeon Hyo. Donghae hendak membuka suaranya, tapi niat itu ia urungkan lagi.

            Namja itu menyipitkan matanya, berusaha mengamati kalung berlian yang tengah melingkar dengan indah dileher Yeon Hyo. Donghae mengernyit. Rasanya pria itu pernah melihat kalung ini. Tapi dimana ?

            “Aku bahagia karena bisa mendonorkan darah untukmu... Selama ini aku tidak tahu kalau kita mempunyai golongan darah yang sama, Yeon Hyo-ya.. Aku cukup bersyukur soal itu, karena itu artinya aku bisa membantumu...” ucap Donghae sambil berusaha menepis perasaan aneh yang tiba-tiba menguasai pikirannya.

            Donghae tersenyum. Namja itu lantas mencium punggung tangan Yeon Hyo dan meletakkannya didepan dada.

            “Saranghae, Yeon Hyo-ya...”







~XXX~








            Pagi hari yang cerah. Sinar matahari menerobos masuk melalui lapisan kaca bening yang terhalang tirai tipis. Seorang namja berperawakan tinggi tampak berdiri tegak disalah satu bibir jendela. Menikmati pagi.

            Pria itu kemudian menyibakkan tirai tipis yang melambai-lambai dihadapannya secara perlahan. Menimbulkan suara gesekan halus yang ternyata mampu membangunkan seorang namja tampan yang tengah terbaring di atas sofa yang terlihat empuk itu.

            Lee Donghae mengerjap-ngerjapkan matanya, berusaha beradaptasi dengan sinar matahari yang secara langsung mengintimidasi indera penglihatan namja itu. Perlahan, pria itu pun bangkit dan merentangkan kedua tangannya ke udara. Tampak masih mengantuk. Beberapa detik kemudian, seulas senyuman tulus tiba-tiba saja tercipta dari bibirnya yang tipis.

            “Kyuhyun-ah ?” panggil Donghae dengan suara serak.

            Pria yang tengah memandang lurus ke arah taman rumah sakit itu pun pada akhirnya menoleh. Wajahnya yang tampan tampak bersinar bersamaan dengan cahaya matahari yang memantulkan bayangan tubuhnya.

            “Hyung ? Sudah bangun ?” tanya Kyuhyun sambil tersenyum.

            “Aahh~ ne, jam berapa ini ?” sahut Donghae balik bertanya.

            “Jam enam pagi...” jawab Kyuhyun datar. Namja itu kemudian melangkah mendekati sofa yang tengah diduduki oleh Donghae dan menghempaskan tubuhnya kedalam buaian sofa empuk itu.

            “Eh ? Masih jam enam ? Kenapa kau datang pagi sekali, Kyuhyun-ah ?” tanya Donghae sambil menatap Kyuhyun aneh. Namja itu mengernyit. Bukankah jadwal Kyuhyun menjaga Yeon Hyo adalah sore hari ? Lagipula jika ia menggantikan Yeon Ri, bukankah seharusnya Kyuhyun datang jam delapan ? Kenapa dia malah datang dua jam lebih awal ?

            “Aniya, aku hanya menggantikan Yeon Ri yang hari ini ujian dikampusnya, Hyung... Aku sengaja datang pagi agar terhindar dari macet..”

            Donghae mengangguk dan tersenyum. Alasan yang masuk akal.

            “Kau mau minum apa, Kyuhyun-ah ? Kopi panas ? Biar ku tebak, Nyonya Cho pasti belum sempat membuatkan sarapan untukmu...”

            “Eoh ? Darimana Hyung tahu soal itu ?”

            “Hhmm.. Yeon Hyo sering menceritakan soal itu padaku...” sahut Donghae ringan.

            “Aish ! Padahal dia selalu bangun paling akhir !” gerutu Kyuhyun yang sontak membuat Donghae tertawa.

            “Jinjja ? Kalau dia bangun paling akhir, kenapa dia tahu segala kebiasaanmu, Kyuhyun-ah ? Bukankah itu hal yang cukup aneh ?” tanya Donghae yang membuat Kyuhyun terdiam. Namja itu tampak berpikir keras.

            “Molla... Mungkin dia tahu semua itu dari Yeon Ri atau eomma...”

            “Hhmm.. Benar juga..”

            Suasana mendadak hening. Baik Donghae maupun Kyuhyun sudah kehabisan bahan untuk diperbincangkan.

            Lee Donghae menghela nafas dan pada akhirnya pamit ke kamar mandi untuk membasuh mukanya agar terasa segar. Kyuhyun mengiyakan dan juga beranjak dari sofa itu. Namja itu lantas menghampiri tempat tidur Yeon Hyo dan menarik kursi yang ada disamping tempat tidur gadis itu.

            “Yeon Hyo-ya...” panggil Kyuhyun sambil meraih telapak tangan Yeon Hyo dan mengenggamnya erat.

            “Ireona...”

            Hening. Tidak ada jawaban.

            “Ini sudah hari ketiga, kau mau bangun atau tidak ? Jangan membuat semua orang selalu mencemaskanmu, Yeon Hyo-ya...” ucap Kyuhyun terdengar kesal.

            “Bangunlah, aku tidak akan memaafkanmu jika kau belum bangun juga... Aku merasa sangat penasaran dengan kalungmu itu, Yeon Hyo-ya... Yeon Ri sama sekali tidak mau menjelaskan apa-apa padaku walaupun aku memaksanya... Entah lah, perasaanku tidak enak.. Sungguh, bayangan kalung itu selalu menghantui pikiranku... Siapa kau sebenarnya, Yeon Hyo-ya ? Apakah benar jika kau bukan adik kandungku ?” tambah Kyuhyun sambil menghela nafas berat.

            “Yeon Hyo-ya.. Ireona...” desis Kyuhyun parau. Namja itu menunduk. Tanpa Kyuhyun sadari, setetes butiran bening tiba-tiba saja meluncur dengan bebas dari sudut kiri matanya dan menabrak jari tengah Yeon Hyo.

            “Kyuhyun Oppa, saranghae...”

            Kyuhyun tersentak dan buru-buru mengangkat wajahnya. Itu suara Yeon Hyo ! Gadis itu bereaksi !

            “Yeon Hyo-ya ? Yeon Hyo-ya !! Ireona !” seru Kyuhyun sambil menguncang-guncangkan tubuh Yeon Hyo.

            “Kyuhyun-ah ?” panggil Donghae begitu pria itu kembali memasuki ruangan Yeon Hyo. Matanya membulat, tampak terkejut dengan pemandangan yang sedang terjadi didepan matanya.

            “Hyung ! Yeon Hyo sadar ! Dia sadar !!” pekik Kyuhyun senang.

            “Jinjja ?!” sahut Donghae tak percaya. Namja itu buru-buru bergegas mendekati tempat tidur Yeon Hyo dan langsung meraih pergelangan tangan gadis itu, mengenggamnya dengan erat.

            “Yeon Hyo-ya, buka matamu !” pinta Donghae yang diiringi anggukan ringan Kyuhyun. Entah sadar atau tidak, Kyuhyun merasa saat ini dia senang sekali karena masih diberi kesempatan untuk mendengar suara gadis itu lagi.

            Jari-jari Yeon Hyo bergerak perlahan, membuat Donghae semakin bersemangat memanggil nama gadis itu. Lain halnya dengan Kyuhyun, namja itu terus-terusan meminta Yeon Hyo membuka matanya.

            “Kyuhyun Oppa, saranghae...” desis Yeon Hyo lirih. Perlahan kelopak mata gadis itu bergerak samar.

Donghae yang mendengar kalimat itu sontak menatap ke arah Kyuhyun yang belum sadar dengan ucapan Yeon Hyo yang lebih terdengar seperti gumaman.

“Kyuhyun Oppa, saranghae...” lagi-lagi kalimat yang tak asing itu terdengar. Tapi kali ini Kyuhyun menyadarinya.

“Yeon Hyo-ya ?” desis Kyuhyun tak percaya.

Kyuhyun terdiam dan beralih menatap Donghae. Namja itu pun akhirnya menyadari kalau Donghae tengah memandangnya bingung. Kyuhyun mengangkat bahu, dia benar-benar tidak mengerti. Tapi kejadian kali ini terasa seperti de javu. Pernah terjadi sebelumnya. Bahkan sama persis.


Oppa, kenapa Yeon Hyo eonni belum sadar juga ?” tanya Yeon Ri sambil menyeka air mata yang mengalir membasahi pipinya.

Yeon Hyo terjatuh dari tangga rumah mereka saat bermain kejar-kejaran bersama Kyuhyun dan Yeon Ri. Gadis itu berusaha mengejar Kyuhyun yang berlari dengan cepat menaiki tangga. Saat itu Yeon Hyo baru menginjak usia empat tahun, sedangkan Kyuhyun berusia enam tahun.

Yeon Hyo sering kali kalah dalam undian, gadis itu selalu menjadi ‘hantu’ jika mereka bertiga bermain kejar-kejaran. Musim salju yang dingin ditambah dengan larangan untuk bermain diluar, memaksa mereka bertiga untuk melakukan permainan semasa kecil itu didalam rumah.

 Yeon Hyo yang saat itu benar-benar payah dalam hal bicara, hanya bisa berteriak ‘tunggu aku !’, ‘jangan pergi !’ serta beberapa kalimat sederhana lainnya. Sedangkan untuk kata-kata lain, gadis itu kurang lancar dalam penyebutannya. Hanya satu buah kalimat yang sangat Yeon Hyo kuasai dan gadis itu bisa melafalkannya beberapa kali tanpa kesulitan.

“Kyuhyun Oppa, saranghae...” desis Yeon Hyo saat mulai tersadar dari koma yang ia derita selama empat hari. Benturan dikepala Yeon Hyo saat itu cukup mengancam nyawa gadis itu. Yeon Hyo koma dan Kyuhyun merasa bersalah akan hal itu.

Oppa, Yeon Hyo eonni sadar !” seru Yeon Ri senang. Gadis kecil itu bahkan lebih lancar dalam hal berbicara dibandingkan Yeon Hyo yang lebih tua satu tahun daripada usianya.

“Yeon Hyo-ya, ireona ! Oppa disini !”




“Kyuhyun Oppa, saranghae...” desis Yeon Hyo yang membuat Kyuhyun tersentak dari lamunannya. Ingatan soal jatuhnya Yeon Hyo dari tangga yang disebabkan oleh Kyuhyun sontak menganggu pikiran namja itu. Ternyata hal itu terjadi lagi. Yeon Hyo kembali kecelakaan dan kali ini juga disebabkan oleh Kyuhyun.

“Yeon Hyo-ya, ireona... Buka matamu, jeball...” ucap Kyuhyun dengan raut wajah bersalah.

Lee Donghae terdiam. Namja itu merasa kehilangan suaranya. Entah kenapa, walaupun Kyuhyun dan Yeon Hyo adalah kakak beradik, Donghae merasa ada hubungan yang unik diantara keduanya. Bukan sebagai kakak dan adik. Tapi hubungan yang lebih kuat daripada hal itu. Hubungan yang terlihat saling membutuhkan walaupun mereka tidak menyadarinya.

“Kyuhyun-ah ?” panggil Yeon Hyo serak saat gadis itu berhasil membuka matanya. Wajah yang pertama kali ia lihat adalah wajah Kyuhyun. Sama seperti saat ia sadar dari komanya sewaktu kecil dulu.

Ne ?” sahut Kyuhyun pelan.

“Aku dimana ?” tanya Yeon Hyo sambil menyipitkan matanya. Berusaha beradaptasi dengan sinar matahari yang terasa menusuk indera penglihatannya.

“Dirumah sakit, kau mengalami koma selama tiga hari..” jawab Kyuhyun sambil tersenyum kecut.

Yeon Hyo mengangguk pelan dan pada akhirnya menyadari kalau ada sosok lain disana. Gadis itu mengerjap-ngerjapkan matanya, seakan tak percaya.

“Lee Donghae ?” ucap Yeon Hyo yang hanya dibalas anggukan ringan Donghae. Namja itu tersenyum dan lantas meraih Yeon Hyo kedalam pelukannya. Kyuhyun terdiam.

“Terima kasih, Yeon Hyo-ya.. Terima kasih karena kau akhirnya sadar dan membuka matamu...” ujar Donghae terdengar senang. Namja itu pada akhirnya melepaskan pelukannya dari tubuh Yeon Hyo dan menatap gadis itu dengan penuh cinta. Lagi-lagi Kyuhyun hanya bisa diam mematung dan menyaksikan semua kejadian yang berada tepat didepan matanya tanpa bisa berbuat apa-apa.

Ne...” sahut Yeon Hyo pelan. Gadis itu tersenyum, untuk pertama kalinya setelah dia sadar. Dan Kyuhyun menyadari hal itu.

“Bagaimana perasaanmu ? Bagian mana yang terasa sakit, Yeon Hyo-ya ?” tanya Kyuhyun terdengar khawatir.

“Rasanya kakiku sukar digerakkan, Kyuhyun-ah....” ucap Yeon Hyo yang membuat Donghae dan Kyuhyun sontak saling berpandangan.

“Kakimu ? Bukankah tidak ada yang luka ?” tanya Donghae sambil membuka selimut yang menutupi kaki Yeon Hyo. Gadis itu menggeleng.

“Aku juga tidak tahu, Oppa...”

“Kalian tunggu disini, ne  ? Aku akan memberitahu dokter dulu soal ini..” ujar Kyuhyun yang diiringi anggukan ringan Donghae.

Kyuhyun beranjak dari tempat duduknya dan bergegas keluar dari ruangan Yeon Hyo dengan cepat. Meninggalkan Donghae dan Yeon Hyo yang hanya bisa berusaha memijit-mijit kedua kaki milik gadis itu.







~XXX~







            Kwan Jiyoo membuka pintu mobilnya dan turun dengan anggun. Gadis itu melepaskan kacamata hitamnya dan mengamati setiap jengkal rumah mewah berlantai dua yang menjulang tinggi dihadapannya. Rumah Kyuhyun.

            Jiyoo memandang sekitar, tampak sepi. Tidak ada tanda-tanda mobil Kyuhyun disana. Apakah namja itu belum pulang dari kantornya ? Tapi bukankah ini sudah jam empat sore ? Lagipula hari ini adalah hari sabtu. Kyuhyun biasanya sudah pulang sekitar satu jam yang lalu.

            Baru saja Jiyoo hendak masuk kedalam mobilnya kembali, tiba-tiba saja sebuah mobil Hyundai putih berhenti persis disamping mobilnya. Seorang gadis cantik dengan tinggi sekitar 168 cm tampak turun dari mobil yang masih terlihat baru itu. Gadis itu menoleh dan tersenyum saat melihat Jiyoo.

            “Eonni ? Mencari Kyuhyun Oppa ?” tanya Yeon Ri begitu jaraknya sudah cukup dekat dengan Jiyoo. Gadis yang mengenakan dress formal yang terlihat rapi itu sontak mengangguk.

            “Ne, apakah dia ada didalam ?”

            “Aniya, Kyuhyun Oppa sedang tidak ada dirumah.. Dia dirumah sakit sejak tadi pagi..” jawab Yeon Ri yang membuat Jiyoo mengernyit.

            “Tidak ada ?”

            “Ne, tampaknya dia belum pulang.. Mobilnya tidak ada.. Ada kemungkinan Kyuhyun Oppa langsung menjaga Yeon Hyo eonni sampai malam..”

            “Eoh ? Hhmm.. Kalau begitu, sebaiknya aku menyusul kerumah sakit saja...”

            “Eonni mau kerumah sakit ? Bagaimana jika kita pergi bersama-sama ? Aku juga belum melihat keadaan Yeon Hyo eonni seharian ini.. kajja !”








~XXX~







            Lee Sandeul berjalan tergesa-gesa melewati beberapa orang yang tampak sibuk dengan koper dan tas-nya. Namja itu mengedarkan pandangan ke segala penjuru. Tampak mencari seseorang. Tak lama kemudian, namja tampan itu mengembangkan senyumannya seraya mengangkat sebelah tangannya ke udara.

            “Via-ya !” pekik Sandeul yang sontak membuat seorang gadis berperawakan sedang menoleh.

            Gadis itu lantas melepaskan kopernya dan berlari menuju Sandeul. Lee Via tersenyum dan berhenti tepat dihadapan Sandeul. Gadis itu menatap raut wajah kakaknya lekat-lekat dan kemudian meraih Sandeul kedalam pelukannya.

            “Ya ! Ya !! Kenapa kau manja sekali ?” protes Sandeul yang membuat Via sontak melepaskan pelukannya. Gadis itu cemberut.

            “Aku rindu padamu, Oppa !” seru Via yang membuat Sandeul sontak tertawa.

            “Arra.. Semenjak kuliah diluar negeri.. Kau berubah sekali, ne ? Biasanya kau tidak mau memeluk kakakmu sendiri ditempat umum seperti ini.. Lagipula biasanya kau tak kan berani pulang ke Seoul sendirian.. Atau jangan-jangan karena Sungmin Hyung disini, kau jadi kesepian dan menyusulnya kemari ?” ucap Sandeul tepat sasaran. Lee Via tidak menjawab, gadis itu hanya tersenyum.

            “Kau lapar ? Akan ku traktir ramyeon kesukaanmu, eottohke ?” tanya Sandeul yang membuat mata gadis itu sontak berbinar.

            “Jinjja ? Aku sudah lama sekali tidak merasakan nikmatnya ramyeon ! Kajja Oppa !”









~XXX~







            “Mianhamnida.. Semua ini benar-benar diluar dugaan kami.. Nona Cho mengalami gangguan pada saraf otaknya karena benturan yang dialami.. Dengan kata lain, Nona Cho mengalami kelumpuhan pada kedua kakinya hingga batas waktu yang tidak bisa ditentukan..” ucap seorang namja paruh baya yang mengenakan setelan jas putih itu sambil menunduk.

            Kyuhyun tersentak. Begitu pula dengan Donghae serta Yeon Hyo. Mereka saling berpandangan dan pada akhirnya kembali beralih menatap sang dokter yang tampak tenang.

            “Bagaimana cara mengembalikan fungsi kakinya kembali ?” tanya Donghae pelan. Yeon Hyo terdiam. Gadis itu benar-benar tidak tahu harus berbuat apa. Benarkah dia lumpuh ? Menjadi seorang gadis cacat yang hanya bisa duduk di atas kursi roda ? Benarkah kini Yeon Hyo tidak dapat berjalan lagi ?

            “Dengan therapy rutin yang dilakukan seminggu sekali.. Tapi itu juga tidak bisa menjamin kalau Nona Cho bisa berjalan lagi.. Benturan dikepalanya benar-benar memberikan dampak besar.. Apa sebelumnya Nona Cho pernah kecelakaan ?”

            “Pernah.. Satu kali, sewaktu kecil dia mengalami benturan dikepala karena jatuh dari tangga.. Tapi walaupun mengalami koma selama empat hari, tapi dia baik-baik saja.. Tidak menimbulkan cacat atau penyakit lain..” sahut Kyuhyun parau.

            “Baiklah, mungkin ini juga disebut trauma... Kami masih menyelidiki penyebab kelumpuhan yang terjadi pada Nona Cho.. Besok sebelum Nona Cho pulang, kami akan memberikan hasilnya.. Tapi mudah-mudahan saja, ini hanya trauma psikis yang membuat Nona Cho mengalami kelumpuhan...”

            “Kalau ini hanya trauma... Apakah aku bisa berjalan lagi ?” tanya Yeon Hyo serak. Gadis itu memberanikan membuka suaranya setelah sekian lama larut dalam pikirannya sendiri.

            “Ne, Nona Cho tentu dapat berjalan lagi jika sudah menjalani therapy yang akan diberikan oleh pihak rumah sakit..” ujar namja paruh baya itu berusaha menenangkan. Yeon Hyo mengangguk.

            “Hhmm.. Tuan muda Lee ? Anda tunangan dari Nona Cho, benar ? Bisakah kita bicara sebentar diluar berdua saja ?”

            “Aku ? Baiklah...” ujar Donghae sambil mengikuti langkah namja paruh baya itu keluar dari ruangan Yeon Hyo. Meninggalkan Kyuhyun dan Yeon Hyo yang hanya bisa menatap punggung kedua namja yang berlalu dari pandangan mereka.

            Kyuhyun menghela nafas berat dan kini beralih menatap Yeon Hyo yang sejak tadi hanya berdiam diri. Perlahan butiran-butiran bening mulai menetes membasahi pipi gadis itu.

            “Yeon Hyo-ya... Jangan menangis, semua akan baik-baik saja...” ucap Kyuhyun yang membuat Yeon Hyo bereaksi. Gadis itu mengangkat wajahnya dan menatap Kyuhyun tajam.

            “Eoh ? Aku lumpuh dan semuanya masih kau bilang baik-baik saja ?! Kau tidak tahu bagaimana rasanya jadi aku, Kyuhyun-ah !”

            “Aku memang tidak merasakannya, tapi aku tahu seperti apa perasaanmu, Yeon Hyo-ya.. Kau akan baik-baik saja ! Percaya lah padaku !”

            “Percaya padamu ? Cih ! Apakah aku harus percaya pada seorang kakak yang kejam sepertimu, huh ?! Aku tak kan seperti ini jika kau tidak menginginkan kematianku ! Kenapa kau tidak bunuh aku saja, Kyuhyun-ah ?! Kenapa kau tidak bunuh saja aku !!” pekik Yeon Hyo emosi.

            “Tidak ada yang menginginkan kematianmu, Yeon Hyo-ya.. Termasuk aku...”

            “Tidak ada ? Jadi selama ini semua perlakuan tidak adil yang kau lakukan padaku itu bukanlah tindakan yang kejam ? Kau sendiri yang mengatakan padaku kalau kau begitu menginginkan kematianku ! Kau lebih memilih melihatku mati, Kyuhyun-ah ! Aku bukan anak kecil yang bisa kau bohongi dengan mudah ! Aku mengingatnya ! Aku mengingat semua perkataanmu !!”

            Kyuhyun terdiam. Yeon Hyo benar. Bukankah dia sendiri yang menginginkan kematian Yeon Hyo ? Lalu kenapa sekarang rasanya keadaan menjadi terbalik ? Kenapa Kyuhyun merasa sangat bersalah pada gadis yang selama ini dibenci olehnya ?

            “Dan kenapa juga aku harus lumpuh ? Seharusnya aku mengalami amnesia karena benturan itu ! Seharusnya aku kehilangan ingatanku agar bisa melupakan semua tindakan burukmu padaku ! Melupakan semua kebencian yang kurasakan padamu ! Seharusnya aku—“

            “Cukup, Yeon Hyo-ya ! Aku memang bersalah ! Aku bersalah atas kecelakaan yang menimpamu ! Ini memang tidak adil bagimu, Yeon Hyo-ya ! Tapi seharusnya kau juga memikirkan posisiku ! Bagaimana kalau kau menjadi anak yang tidak pernah dianggap dalam keluargamu ? Menjadi seorang anak yang hanya bisa berdiam diri saat Appa meninggal tanpa bisa berbuat apa-apa ! Menjadi seorang kakak dari adik perempuan yang selama ini kau benci ? Menghabiskan hidupmu dalam bayang-bayang adikmu sendiri ? Apakah hal itu menguntungkan bagiku ?! Tidak ! Aku benar-benar tidak nyaman dalam kehidupanku sendiri ! Seharusnya kau mengerti kenapa saat itu aku begitu menginginkan kematianmu, Yeon Hyo-ya !”

            “Eoh ? Jadi aku harus menyalahkan siapa atas semua penderitaan yang menimpaku, huh ?! Apa aku harus menyalahkan eomma ? Kenapa juga dia melahirkanku dalam keluarga ini ? Keluarga yang penuh kebencian ! Bahkan kakak kandungku sendiri adalah orang yang paling membenci kehadiranku didunia ini ! Apa aku harus menyalahkan takdir ?!”

            “Yeon Hyo-ya...”

            “Kau tahu, Kyuhyun-ah ? Bagaimana perasaanku selama ini ? Aku selalu berusaha terlihat kuat didepan kalian semua ! Aku bertindak seenaknya dan membuat banyak masalah hanya untuk menutupi kesedihanku ! Dan apakah kau tahu ? Satu-satunya alasan kenapa aku selalu bangun terlambat ? Itu karena kau, Kyuhyun-ah ! Aku menghindari segala macam kemungkinan bertemu denganmu !”

            Kyuhyun terdiam. Rahang namja itu mengeras. Kyuhyun benar-benar tidak tahu kalau Yeon Hyo menyimpan semua perasaannya selama ini. Sendirian.

            “Aku bahkan tahu jam berapa eomma membuatkan sarapan untukmu ! Dan apakah kau tahu makanan apa yang paling ku sukai didunia ini ? Ramyeon ! Aku begitu menyukai ramyeon buatanmu walaupun rasanya tawar ! Kau suka sekali memasak ramyeon dan tidak pernah menghabiskannya ! Kau selalu meletakkan mangkuk ramyeon di atas meja makan dalam kondisi utuh dan meninggalkan makanan itu hanya untuk bermain bersama PSP bodohmu itu dikamar selama lebih dari dua jam ! Dan saat itu lah, aku menghabiskan ramyeon buatanmu tanpa diketahui siapapun !”

            “K..ka..kau ?”

            “Ne, selama ini aku tidak terlalu menyukai Bulbogi spesial buatan eomma.. Aku hanya berpura-pura menyukainya hanya karena ingin menganggumu ! Rasanya senang sekali saat berebut Bulbogi denganmu pada saat makan malam.. Dan sudah bisa ku tebak, kau selalu menang dalam hal berebut makanan.. Kau tahu ? Di saat-saat seperti itu lah, aku sedikit merasakan kebahagiaan... Aku senang sekali saat kau tersenyum padaku karena berhasil merebut Bulbogi bagianku.. Aku masih ingat, aku pernah mengatakan pada Yeon Ri kalau kau adalah kakak yang paling sempurna yang pernah aku miliki didunia ini... Tapi setelah kematian Appa saat ingin menghadiri pesta ulang tahunku.. Kau berubah, Kyuhyun-ah ! Dan aku cuma bisa melihat senyumanmu sebagai seorang kakak hanya pada saat kita berebut Bulbogi masakan eomma ! Kau tahu ? Betapa menyedihkannya aku !!”

            Kyuhyun terdiam. Bibirnya bergerak-gerak. Rasanya semua ucapan Yeon Hyo itu memang benar adanya. Kyuhyun tidak pernah tersenyum lagi pada gadis itu semenjak kematian ayah mereka. Dan Yeon Hyo yang menyadari kalau dirinya dibenci, tidak berbuat apa-apa selain berusaha menjalani kehidupannya secara normal.

            “Mianhae, Yeon Hyo-ya...”

            “Maaf ? Kau meminta maaf padaku setelah semua kesialan ini terjadi padaku ? Kau meminta maaf karena aku lumpuh ? Cih ! Aku sama sekali tidak mengharapkan permintaan maafmu, Kyuhyun-ah !”

            “Yeon Hyo-ya...”

            “Aku tak pernah menyalahkanmu soal semua kejadian yang ku alami.. Tidak, ini memang takdir yang harus ku terima sebagai adik yang sama sekali tidak kau inginkan !”

            “Aku tidak pernah berpikiran seperti itu, Yeon Hyo-ya ! Ini semata-mata karena kebencian yang aku rasakan padamu !”

            “Cukup !!”

            Kyuhyun dan Yeon Hyo sontak menoleh saat terdengar suara seorang gadis yang tak asing lagi ditelinga mereka. Cho Yeon Ri.

            “Oppa, bisakah hari ini saja jangan bertengkar dengan Yeon Hyo eonni ? Jeball...” ucap Yeon Ri yang membuat Kyuhyun mendengus.

            “Kapan kau datang ?” tanya Kyuhyun datar.

            “Sejak kalian berdua mulai bertengkar...” sahut Yeon Ri sambil tersenyum. Gadis itu kemudian berjalan mendekati tempat tidur Yeon Hyo dan sontak memeluk tubuh gadis yang tengah berbaring setengah duduk dihadapannya itu.

            “Eonni-ya, nan bogoshippo-yo...” desis Yeon Ri yang membuat Yeon Hyo tersenyum.

            “Aku juga merindukanmu, Yeon Ri-ya..” sahut Yeon Hyo lembut. Kyuhyun mendengus.

            “Apa kau melihat Donghae Hyung ?” tanya Kyuhyun berusaha mengalihkan pembicaraan.

            “Aniya, aku kemari bersama Jiyoo eonni... Dia menunggu Oppa diluar...”

            “Jinjja ? Aku sedang malas menemuinya....” sahut Kyuhyun yang membuat Yeon Hyo mengernyit.

            “Waeyo Oppa ? Kalian sedang bertengkar ? Tadi Jiyoo eonni mencarimu kerumah, kebetulan saja aku baru pulang.. Jadi aku mengajaknya kemari...”

            “Sudah ku bilang malas !”  jawab Kyuhyun ketus. Yeon Ri mendesah pelan dan kemudian kembali beralih menatap Yeon Hyo.

            “Eonni-ya, tenang saja... Aku yang akan menemanimu therapy setiap minggu dirumah sakit, ne ? Kau pasti sembuh...” ucap Yeon Ri yang dibalas anggukan ringan Yeon Hyo.

            “Gomawo, Yeon Ri-ya...”

            “Ne, apakah eonni tidak lapar ? Aku membawakan Bulbogi masakan eomma.. Nanti malam eomma datang kemari..”

            “Dia tidak suka Bulbogi...” ucap Kyuhyun yang membuat Yeon Ri menoleh.

            “Eh ? Kyuhyun Oppa jangan bercanda !”

            “Aniya, dia tidak benar-benar menyukai Bulbogi.. Aku juga baru tahu hal itu...” timpal Kyuhyun sambil tersenyum kecut. Yeon Hyo terdiam.

            “Tunggulah disini, aku akan membelikan ramyeon instant untukmu, Yeon Hyo-ya...” tambah Kyuhyun yang sontak membuat Yeon Ri dan Yeon Hyo saling pandang. Mereka tidak tahu apa yang sebenarnya dipikirkan namja tampan itu. Yang jelas, Kyuhyun tampak berbeda hari ini. Terlihat aneh.







~XXX~








            “Donghae-ssi ?” panggil seorang yeoja yang sontak membuat Lee Donghae menoleh. Namja itu lalu membungkuk dan tersenyum ramah.

            “Kenapa anda bisa disini, Nona Kwan ? Sedang melihat keadaan Yeon Hyo ?” tanya Donghae yang dijawab dengan gelengan ringan Jiyoo.

            “Aniya, aku kemari hanya untuk menemui Kyuhyun.. Tapi kurasa dia masih didalam...” jawab Jiyoo yang membuat Donghae mengernyit.

            “Kenapa tidak masuk saja ?”

            “Jiyoo-ya ?” ucap seorang namja yang sontak membuat Jiyoo tersentak. Suara itu begitu familiar ditelinganya.

            “Kyuhyun-ah ?” desis Jiyoo saat menyadari pergelangan tangannya ditarik oleh seseorang.

            “Hyung, titip Yeon Hyo sebentar...” ujar Kyuhyun yang dibalas anggukan ringan Donghae.

            Namja itu lantas menarik Jiyoo atau lebih tepatnya ‘menyeret’ gadis itu menjauhi ruangan Yeon Hyo. Kwan Jiyoo tidak memberontak, ia hanya mengikuti langkah Kyuhyun tanpa berniat untuk protes ataupun bersuara.

            Hingga pada akhirnya, Kyuhyun menghentikan langkahnya dan menatap Jiyoo tajam. Ada kemarahan yang terpancar dari raut wajah namja tampan itu dan Jiyoo mengetahuinya.

            “Kau...kau kenapa, Kyuhyun-ah ?” tanya Jiyoo takut-takut. Gadis itu tidak pernah melihat ekspresi wajah Kyuhyun yang mengerikan seperti ini. Walaupun Kyuhyun tipe orang yang cuek dan dingin. Tapi jika sedang bersama Jiyoo, Kyuhyun berubah menjadi sosok pria yang baik dan lembut. Itu sebabnya Jiyoo sangat nyaman ketika berada didekat Kyuhyun.

            “Menurutmu ?” tanya Kyuhyun ketus.

            “Apa aku berbuat salah padamu, Kyuhyun-ah ?” sahut Jiyoo balik bertanya. Kyuhyun mendengus.

            “Kau masih menanyakan soal itu ? Aish ! Apa aku harus menjelaskan semuanya padamu agar kau mengerti, Jiyoo-ya ?!” bentak Kyuhyun kesal. Jiyoo terdiam.

            Kwan Jiyoo adalah gadis yang seumur hidupnya tidak pernah diperlakukan kasar oleh siapapun. Semua memperlakukannya dengan lembut seperti tuan putri. Termasuk Kyuhyun.

            “Aku tidak mengerti..” jawab Jiyoo pelan. Bola mata kecokelatan milik gadis cantik itu tampak berkaca-kaca.

            “Aku sedang banyak masalah, Jiyoo-ya.. Yeon Hyo sakit dan sekarang kakinya lumpuh ! Dia tidak bisa berjalan karena aku ! Aku yang menyebabkan semua ini terjadi padanya ! Aarrgghh !! Jangan tambah lagi masalah yang menimpaku, Jiyoo-ya ! Aku lelah !” pekik Kyuhyun yang sukses membuat setetes butiran bening menuruni pipi Jiyoo secara perlahan. Gadis itu menangis.

            “Aku benar-benar tidak mengerti maksudmu, Kyuhyun-ah...”

            “Kau ! Sebenarnya apa hubunganmu dengan Sandeul ? Hanya sebatas teman ? Eoh ? Apa hanya sebatas teman ?!” todong Kyuhyun yang membuat Jiyoo tersentak. Jadi ini alasan kenapa Kyuhyun marah padanya ? Hanya karena cemburu pada Sandeul ?

            “Dia temanku sejak kecil... Bukankah kau paham sekali dengan hal itu, Kyuhyun-ah ?”

            “Hahhahha ! Teman ! Teman yang bisa saja berubah menjadi cinta, ne ? Aku melihatnya, Jiyoo-ya ! Aku melihat hubungan kalian sepertinya lebih dari sekedar ‘teman’...” ucap Kyuhyun sambil tersenyum sinis.

            “Dia memang temanku ! Jangan sekali-kali kau meragukannya, Kyuhyun-ah ! Dia adalah orang yang paling tulus yang pernah ku kenal seumur hidupku ! Dia adalah kekuatanku ! Satu-satunya orang yang mengerti semua keadaanku !!” teriak Jiyoo yang membuat Kyuhyun terdiam. Namja itu menghela nafas dan tersenyum samar.

            “Kau lebih pantas jika bersamanya, Jiyoo-ya...” sahut Kyuhyun yang membuat Jiyoo sontak terdiam. Gadis itu menyadari kalau semua perkataannya tadi benar-benar diluar kendali. Jiyoo tidak sadar dengan apa yang baru saja ia katakan tentang Sandeul pada Kyuhyun. Sebegitu berharga kah Sandeul dimatanya ? Hingga Jiyoo lebih membela namja yang menjadi temannya itu ketimbang Kyuhyun ?

            “Ani ! Aniya !! Bukan itu maksudku, Kyuhyun-ah !”

            “Tidak ada yang perlu dijelaskan lagi, Jiyoo-ya.. Kau mencintainya.. Mencintai pria itu..” ucap Kyuhyun terdengar sumbang. Namja itu tersenyum kecut dan meraih Kwan Jiyoo kedalam pelukannya.

            “Aku mungkin tak bisa menjagamu lagi, Jiyoo-ya.. Aku bukan lah orang yang selalu bisa mendukungmu.. Berada disampingmu.. Mungkin ini yang dinamakan takdir, ne ? Walaupun aku merasa kalau aku begitu mencintaimu.. Tapi ku rasa masih ada orang lain yang bisa mencintaimu lebih dari pada aku..” Kyuhyun menghela nafas dan mengeratkan pelukannya. Jiyoo tak menjawab, gadis itu hanya bisa tertegun dengan air mata mengalir membasahi pipinya.

            “Mianhae.. Jeongmal mianhaeyo, Jiyoo-ya.. Setelah ini teruskan hidupmu.. Berbahagialah.. Aku percaya, Sandeul akan menjagamu dengan baik.. Bukankah dia sudah berhasil menjagamu selama ini, ne ? Aku yakin dia adalah orang yang tepat untukmu.. Kau pasti akan merasakan cintanya, Jiyoo-ya... Aku sudah memikirkan hal ini semalaman.. Mianhae, aku bukan namja yang baik untukmu.. Hidupku begitu sulit, Jiyoo-ya.. Masih banyak yang harus ku kerjakan.. Dan aku tak mau membuatmu terlalu berharap dan menunggu..”

            Kyuhyun melepaskan pelukannya dan menatap Jiyoo hangat.

            “Tersenyumlah, Nona Kwan..” ucap Kyuhyun sambil menyeka air mata Jiyoo. Tak lama kemudian, namja itu berbalik dan mulai melangkahkan kakinya menjauhi Jiyoo. Tapi ternyata, gadis itu tidak tinggal diam. Jiyoo mencintai Kyuhyun dan gadis itu tentu tidak ingin perpisahan semacam ini terjadi.

            “Kyuhyun-ah !!” pekik Jiyoo yang membuat Kyuhyun menoleh.

            “Kenapa kau memilih jalan ini, Kyuhyun-ah ?! Apa ini semua karena gadis itu ?!” tanya Jiyoo kesal. Kyuhyun mengernyit. Alis namja itu bertautan.

            “Maksudmu ?” tanya Kyuhyun bingung.

            “Cho Yeon Hyo ! Apa ini karena Yeon Hyo ?!”

            “Yeon Hyo ? Ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan Yeon Hyo ! Kenapa kau berpikiran seperti itu, Jiyoo-ya ?!”

            “Karena kau mencintai gadis itu ! Kau mencintai Yeon Hyo !” pekik Jiyoo emosi. Kyuhyun tersentak. Mencintai Yeon Hyo ? Kenapa Kwan Jiyoo berpikiran seperti itu ? Bukankah Kyuhyun dan Yeon Hyo adalah saudara kandung ?

            “Ya !! Apa kau sudah gila, Jiyoo-ya ?! Yeon Hyo itu adikku ! Aku tidak mungkin mencintai adik kandungku sendiri !”

            “Eoh ? Jadi kau masih menganggap kalau Yeon Hyo itu adik kandungmu ? Aniya, Kyuhyun-ah ! Cho Yeon Hyo bukan lah adik kandungmu ! Adikmu yang sebenarnya sudah meninggal sesaat setelah dilahirkan oleh eomma-mu ! Pelayan Jung sendiri yang memeriksa identitas Yeon Hyo yang sebenarnya di Seoul National Hospital ! Tempat Yeon Hyo dilahirkan ! Aku mengetahuinya, Kyuhyun-ah ! Aku mengetahui semua rahasia yang disimpan oleh keluargamu selama bertahun-tahun !!” teriak Jiyoo yang sontak membuat Kyuhyun terdiam. Namja itu menatap Jiyoo dengan pandangan tak percaya.

            “Jadi... Yeon Hyo ? Bukan adik kandungku ?”







-TO BE CONTINUED-




#JEDEEEEEEEERRR !!!

KYUHYUN galaaaaaaaaauu XD *plak*

Whahahaa XD

Ternyata... Yeon Hyo bukan anak keluarga Cho.. wahai saudara-saudara~~

Kyuhyun dan Jiyoo putus =.=’

Dan Yeon Hyo lumpuh !! huwaaaaaaaaaaa T.T

Nyesek bikin diri sendiri menderita sebegitu TRAGIS-nya dalam FF ini =.=’

Udah gak jelas anak siapa, dimusuhin Kyuhyun yang notabene adalah suami sendiri #eeaaa, ditambah kecelakaan plus lumpuh juga !!

Ya udah daahh~ emang nasib =.=’

Fate ! Fate !! *plak


Komment..komment XD

*kissue HKS satu persatu :*


_Yoon Yeon Hyo_ 
cr : gaemgyuchokyuhyun.wordpress.com 
twitter.com/maudyodii_