Selasa, 09 September 2014

FF “Reminiscence” (PART 6) / Fate (운명)



“Reminiscence”

Author : Yarica Eryana (Yoon Yeon Hyo)

Facebook : Icha Elf-Sparkyu Cho Kyuhyun

Twitter : @IchaGaemGyu

Blog : www.gaemgyuchokyuhyun.wordpress.com 


Main Cast : Kyuhyun Super Junior a.k.a Cho Kyuhyun

                        Icha Elf-Sparkyu Cho Kyuhyun a.k.a Cho Yeon Hyo

                        Tiara Shahnaz a.k.a Kwan Jiyoo

                        Donghae Super Junior a.k.a Lee Donghae



Sub Cast :      Leeteuk Super Junior a.k.a Park Jung Soo

Sungmin Super Junior a.k.a Lee Sungmin

                        Sandeul B1A4 a.k.a Lee Sandeul (Sungmin’s Brother)

Weny Olivia a.k.a Lee Via (Sungmin’s Sister)

Eftarinda Irmania Monellaricco a.k.a Cho Yeon Ri (Kyuhyun’s Sister)




As Tagged :   Eyiikk Yiikk Dewii a.k.a Park Tae Young (Leeteuk’s Sister)

Kimmymaruluvkyu a.k.a Choi Hye Rin

                        Kyky cyank a.k.a Kim Ji Hyun

Vadya Angel’elf Leeteuk a.k.a Sung Sang Soon

                        Lidyana Sutedja a.k.a Shin Min Sung





Genre : AU!, Romance, Comfort, Hurt

Disclaimer : CHO KYUHYUN IS MINE XD *ditabok Sparkyu*

Super Junior belongs to ELF, but the fanfict is mine ~ 




Credit pict : Design by Park



LINK FF “Reminiscence”
PART 1
“Reminiscence” (PART 1) / Hate ? (미워 ?)
PART 2
“Reminiscence” (PART 2) / Revenge (복수)
PART 3
“Reminiscence” (PART 3) / Choice (선택)
PART 4 
“Reminiscence” (PART 4) / Love ? (연애 ?)
PART 5
“Reminiscence” (PART 5) / Mistakes ? (실수 ?)




Recommended Song :: Super Junior K.R.Y – Reminiscence
           
                                    Yiruma – When The Love Falls






FF “Reminiscence” (PART 6) / Fate (운명)







 Kyuhyun menyadari ini sebuah kesalahan. Kesalahan saat ia mulai merindukan sosok Yeon Hyo dirumah ini. Bukankah seharusnya dia senang jika gadis itu hanya bisa terbaring dirumah sakit tanpa bisa melakukan hal apapun ? Termasuk hal-hal yang membuat Kyuhyun kesal setengah mati. Dan tentu saja keadaan rumah menjadi sedikit tenang.

Tidak ada lagi teriakan Yeon Hyo saat gadis itu terlambat bangun. Tidak ada lagi omelan panjang lebar yang meluncur dari bibir Nyonya Cho saat Yeon Hyo tidak mau menghabiskan sarapannya. Tidak ada lagi acara ‘berebut’ daging Bulbogi saat makan malam. Kyuhyun bisa memakan Bulbogi buatan Nyonya Cho sepuasnya tanpa harus menyisakan untuk Yeon Hyo yang dipastikan selalu kurang dalam bagiannya.

Kyuhyun mencengkram kerah bajunya dengan tangan kanan. Benar-benar terasa kosong saat gadis itu tidak ada disini. Semuanya berjalan normal, tanpa kerusuhan sedikit pun. Dan ternyata, Kyuhyun sangat tidak nyaman dengan keadaan ini.

“Yeon Hyo-ya... Nan bogoshippo-yo... Aku merindukanmu.. Cepatlah kembali...” desis Kyuhyun sambil merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Namja itu memejamkan matanya, berusaha untuk tidur. Tapi ternyata sia-sia, Kyuhyun tak dapat berpura-pura kalau semuanya baik-baik saja. Ada segelintir perasaan sakit yang tiba-tiba saja menjalar memenuhi seluruh mata batinnya.

Entah untuk siapa.

Kwan Jiyoo atau Cho Yeon Hyo ?







~XXX~







            Lee Donghae menarik nafas sejenak dan kembali membaca majalah sport yang ia bawa dari kantor perusahaan Lee. Pria itu berusaha untuk berkonsentrasi dengan bacaannya, namun lagi-lagi gagal. Donghae tidak bisa fokus terhadap hal apapun didunia ini kecuali Yeon Hyo. Gadis yang kini masih berbaring dengan mata terpejam tepat disisi kanannya.

            Donghae melirik jam dinding berwarna hijau yang tertempel disudut ruangan. Pukul sebelas malam dan ternyata dirinya tak kunjung mengantuk. Namja itu mendengus dan pada akhirnya memutuskan untuk menutup majalah itu dan meletakkannya diatas meja kecil disamping tempat tidur Yeon Hyo.

            Kini pandangan Donghae hanya tertuju pada gadis yang sudah dua hari ini belum juga menunjukkan tanda-tanda akan bangun dan sadar. Namja itu kembali menghela nafas berat dan mengangkat tangan kanannya ke udara, menyentuh puncak kepala Yeon Hyo.

            “Yeon Hyo-ya, kenapa kau belum mau bangun juga ? Apa tidurmu kurang nyenyak ?” ucap Donghae sambil tersenyum kecut. Namja itu membelai wajah Yeon Hyo yang terlihat pucat.

            “Kau tahu ? Semua orang begitu merindukanmu, Yeon Hyo-ya... Cho ahjumma, Yeon Ri dan tentu saja Kyuhyun sangat merindukanmu... Karena itu cepatlah sadar, ne ? Sepi sekali jika kau tak ada..”

            Lee Donghae meraih pergelangan tangan Yeon Hyo dan menggengamnya dengan lembut. Tiba-tiba saja pandangan mata pria itu terganggu oleh sebuah benda berkilau yang sebelumnya tidak pernah ia temui dileher Yeon Hyo. Donghae hendak membuka suaranya, tapi niat itu ia urungkan lagi.

            Namja itu menyipitkan matanya, berusaha mengamati kalung berlian yang tengah melingkar dengan indah dileher Yeon Hyo. Donghae mengernyit. Rasanya pria itu pernah melihat kalung ini. Tapi dimana ?

            “Aku bahagia karena bisa mendonorkan darah untukmu... Selama ini aku tidak tahu kalau kita mempunyai golongan darah yang sama, Yeon Hyo-ya.. Aku cukup bersyukur soal itu, karena itu artinya aku bisa membantumu...” ucap Donghae sambil berusaha menepis perasaan aneh yang tiba-tiba menguasai pikirannya.

            Donghae tersenyum. Namja itu lantas mencium punggung tangan Yeon Hyo dan meletakkannya didepan dada.

            “Saranghae, Yeon Hyo-ya...”







~XXX~








            Pagi hari yang cerah. Sinar matahari menerobos masuk melalui lapisan kaca bening yang terhalang tirai tipis. Seorang namja berperawakan tinggi tampak berdiri tegak disalah satu bibir jendela. Menikmati pagi.

            Pria itu kemudian menyibakkan tirai tipis yang melambai-lambai dihadapannya secara perlahan. Menimbulkan suara gesekan halus yang ternyata mampu membangunkan seorang namja tampan yang tengah terbaring di atas sofa yang terlihat empuk itu.

            Lee Donghae mengerjap-ngerjapkan matanya, berusaha beradaptasi dengan sinar matahari yang secara langsung mengintimidasi indera penglihatan namja itu. Perlahan, pria itu pun bangkit dan merentangkan kedua tangannya ke udara. Tampak masih mengantuk. Beberapa detik kemudian, seulas senyuman tulus tiba-tiba saja tercipta dari bibirnya yang tipis.

            “Kyuhyun-ah ?” panggil Donghae dengan suara serak.

            Pria yang tengah memandang lurus ke arah taman rumah sakit itu pun pada akhirnya menoleh. Wajahnya yang tampan tampak bersinar bersamaan dengan cahaya matahari yang memantulkan bayangan tubuhnya.

            “Hyung ? Sudah bangun ?” tanya Kyuhyun sambil tersenyum.

            “Aahh~ ne, jam berapa ini ?” sahut Donghae balik bertanya.

            “Jam enam pagi...” jawab Kyuhyun datar. Namja itu kemudian melangkah mendekati sofa yang tengah diduduki oleh Donghae dan menghempaskan tubuhnya kedalam buaian sofa empuk itu.

            “Eh ? Masih jam enam ? Kenapa kau datang pagi sekali, Kyuhyun-ah ?” tanya Donghae sambil menatap Kyuhyun aneh. Namja itu mengernyit. Bukankah jadwal Kyuhyun menjaga Yeon Hyo adalah sore hari ? Lagipula jika ia menggantikan Yeon Ri, bukankah seharusnya Kyuhyun datang jam delapan ? Kenapa dia malah datang dua jam lebih awal ?

            “Aniya, aku hanya menggantikan Yeon Ri yang hari ini ujian dikampusnya, Hyung... Aku sengaja datang pagi agar terhindar dari macet..”

            Donghae mengangguk dan tersenyum. Alasan yang masuk akal.

            “Kau mau minum apa, Kyuhyun-ah ? Kopi panas ? Biar ku tebak, Nyonya Cho pasti belum sempat membuatkan sarapan untukmu...”

            “Eoh ? Darimana Hyung tahu soal itu ?”

            “Hhmm.. Yeon Hyo sering menceritakan soal itu padaku...” sahut Donghae ringan.

            “Aish ! Padahal dia selalu bangun paling akhir !” gerutu Kyuhyun yang sontak membuat Donghae tertawa.

            “Jinjja ? Kalau dia bangun paling akhir, kenapa dia tahu segala kebiasaanmu, Kyuhyun-ah ? Bukankah itu hal yang cukup aneh ?” tanya Donghae yang membuat Kyuhyun terdiam. Namja itu tampak berpikir keras.

            “Molla... Mungkin dia tahu semua itu dari Yeon Ri atau eomma...”

            “Hhmm.. Benar juga..”

            Suasana mendadak hening. Baik Donghae maupun Kyuhyun sudah kehabisan bahan untuk diperbincangkan.

            Lee Donghae menghela nafas dan pada akhirnya pamit ke kamar mandi untuk membasuh mukanya agar terasa segar. Kyuhyun mengiyakan dan juga beranjak dari sofa itu. Namja itu lantas menghampiri tempat tidur Yeon Hyo dan menarik kursi yang ada disamping tempat tidur gadis itu.

            “Yeon Hyo-ya...” panggil Kyuhyun sambil meraih telapak tangan Yeon Hyo dan mengenggamnya erat.

            “Ireona...”

            Hening. Tidak ada jawaban.

            “Ini sudah hari ketiga, kau mau bangun atau tidak ? Jangan membuat semua orang selalu mencemaskanmu, Yeon Hyo-ya...” ucap Kyuhyun terdengar kesal.

            “Bangunlah, aku tidak akan memaafkanmu jika kau belum bangun juga... Aku merasa sangat penasaran dengan kalungmu itu, Yeon Hyo-ya... Yeon Ri sama sekali tidak mau menjelaskan apa-apa padaku walaupun aku memaksanya... Entah lah, perasaanku tidak enak.. Sungguh, bayangan kalung itu selalu menghantui pikiranku... Siapa kau sebenarnya, Yeon Hyo-ya ? Apakah benar jika kau bukan adik kandungku ?” tambah Kyuhyun sambil menghela nafas berat.

            “Yeon Hyo-ya.. Ireona...” desis Kyuhyun parau. Namja itu menunduk. Tanpa Kyuhyun sadari, setetes butiran bening tiba-tiba saja meluncur dengan bebas dari sudut kiri matanya dan menabrak jari tengah Yeon Hyo.

            “Kyuhyun Oppa, saranghae...”

            Kyuhyun tersentak dan buru-buru mengangkat wajahnya. Itu suara Yeon Hyo ! Gadis itu bereaksi !

            “Yeon Hyo-ya ? Yeon Hyo-ya !! Ireona !” seru Kyuhyun sambil menguncang-guncangkan tubuh Yeon Hyo.

            “Kyuhyun-ah ?” panggil Donghae begitu pria itu kembali memasuki ruangan Yeon Hyo. Matanya membulat, tampak terkejut dengan pemandangan yang sedang terjadi didepan matanya.

            “Hyung ! Yeon Hyo sadar ! Dia sadar !!” pekik Kyuhyun senang.

            “Jinjja ?!” sahut Donghae tak percaya. Namja itu buru-buru bergegas mendekati tempat tidur Yeon Hyo dan langsung meraih pergelangan tangan gadis itu, mengenggamnya dengan erat.

            “Yeon Hyo-ya, buka matamu !” pinta Donghae yang diiringi anggukan ringan Kyuhyun. Entah sadar atau tidak, Kyuhyun merasa saat ini dia senang sekali karena masih diberi kesempatan untuk mendengar suara gadis itu lagi.

            Jari-jari Yeon Hyo bergerak perlahan, membuat Donghae semakin bersemangat memanggil nama gadis itu. Lain halnya dengan Kyuhyun, namja itu terus-terusan meminta Yeon Hyo membuka matanya.

            “Kyuhyun Oppa, saranghae...” desis Yeon Hyo lirih. Perlahan kelopak mata gadis itu bergerak samar.

Donghae yang mendengar kalimat itu sontak menatap ke arah Kyuhyun yang belum sadar dengan ucapan Yeon Hyo yang lebih terdengar seperti gumaman.

“Kyuhyun Oppa, saranghae...” lagi-lagi kalimat yang tak asing itu terdengar. Tapi kali ini Kyuhyun menyadarinya.

“Yeon Hyo-ya ?” desis Kyuhyun tak percaya.

Kyuhyun terdiam dan beralih menatap Donghae. Namja itu pun akhirnya menyadari kalau Donghae tengah memandangnya bingung. Kyuhyun mengangkat bahu, dia benar-benar tidak mengerti. Tapi kejadian kali ini terasa seperti de javu. Pernah terjadi sebelumnya. Bahkan sama persis.


Oppa, kenapa Yeon Hyo eonni belum sadar juga ?” tanya Yeon Ri sambil menyeka air mata yang mengalir membasahi pipinya.

Yeon Hyo terjatuh dari tangga rumah mereka saat bermain kejar-kejaran bersama Kyuhyun dan Yeon Ri. Gadis itu berusaha mengejar Kyuhyun yang berlari dengan cepat menaiki tangga. Saat itu Yeon Hyo baru menginjak usia empat tahun, sedangkan Kyuhyun berusia enam tahun.

Yeon Hyo sering kali kalah dalam undian, gadis itu selalu menjadi ‘hantu’ jika mereka bertiga bermain kejar-kejaran. Musim salju yang dingin ditambah dengan larangan untuk bermain diluar, memaksa mereka bertiga untuk melakukan permainan semasa kecil itu didalam rumah.

 Yeon Hyo yang saat itu benar-benar payah dalam hal bicara, hanya bisa berteriak ‘tunggu aku !’, ‘jangan pergi !’ serta beberapa kalimat sederhana lainnya. Sedangkan untuk kata-kata lain, gadis itu kurang lancar dalam penyebutannya. Hanya satu buah kalimat yang sangat Yeon Hyo kuasai dan gadis itu bisa melafalkannya beberapa kali tanpa kesulitan.

“Kyuhyun Oppa, saranghae...” desis Yeon Hyo saat mulai tersadar dari koma yang ia derita selama empat hari. Benturan dikepala Yeon Hyo saat itu cukup mengancam nyawa gadis itu. Yeon Hyo koma dan Kyuhyun merasa bersalah akan hal itu.

Oppa, Yeon Hyo eonni sadar !” seru Yeon Ri senang. Gadis kecil itu bahkan lebih lancar dalam hal berbicara dibandingkan Yeon Hyo yang lebih tua satu tahun daripada usianya.

“Yeon Hyo-ya, ireona ! Oppa disini !”




“Kyuhyun Oppa, saranghae...” desis Yeon Hyo yang membuat Kyuhyun tersentak dari lamunannya. Ingatan soal jatuhnya Yeon Hyo dari tangga yang disebabkan oleh Kyuhyun sontak menganggu pikiran namja itu. Ternyata hal itu terjadi lagi. Yeon Hyo kembali kecelakaan dan kali ini juga disebabkan oleh Kyuhyun.

“Yeon Hyo-ya, ireona... Buka matamu, jeball...” ucap Kyuhyun dengan raut wajah bersalah.

Lee Donghae terdiam. Namja itu merasa kehilangan suaranya. Entah kenapa, walaupun Kyuhyun dan Yeon Hyo adalah kakak beradik, Donghae merasa ada hubungan yang unik diantara keduanya. Bukan sebagai kakak dan adik. Tapi hubungan yang lebih kuat daripada hal itu. Hubungan yang terlihat saling membutuhkan walaupun mereka tidak menyadarinya.

“Kyuhyun-ah ?” panggil Yeon Hyo serak saat gadis itu berhasil membuka matanya. Wajah yang pertama kali ia lihat adalah wajah Kyuhyun. Sama seperti saat ia sadar dari komanya sewaktu kecil dulu.

Ne ?” sahut Kyuhyun pelan.

“Aku dimana ?” tanya Yeon Hyo sambil menyipitkan matanya. Berusaha beradaptasi dengan sinar matahari yang terasa menusuk indera penglihatannya.

“Dirumah sakit, kau mengalami koma selama tiga hari..” jawab Kyuhyun sambil tersenyum kecut.

Yeon Hyo mengangguk pelan dan pada akhirnya menyadari kalau ada sosok lain disana. Gadis itu mengerjap-ngerjapkan matanya, seakan tak percaya.

“Lee Donghae ?” ucap Yeon Hyo yang hanya dibalas anggukan ringan Donghae. Namja itu tersenyum dan lantas meraih Yeon Hyo kedalam pelukannya. Kyuhyun terdiam.

“Terima kasih, Yeon Hyo-ya.. Terima kasih karena kau akhirnya sadar dan membuka matamu...” ujar Donghae terdengar senang. Namja itu pada akhirnya melepaskan pelukannya dari tubuh Yeon Hyo dan menatap gadis itu dengan penuh cinta. Lagi-lagi Kyuhyun hanya bisa diam mematung dan menyaksikan semua kejadian yang berada tepat didepan matanya tanpa bisa berbuat apa-apa.

Ne...” sahut Yeon Hyo pelan. Gadis itu tersenyum, untuk pertama kalinya setelah dia sadar. Dan Kyuhyun menyadari hal itu.

“Bagaimana perasaanmu ? Bagian mana yang terasa sakit, Yeon Hyo-ya ?” tanya Kyuhyun terdengar khawatir.

“Rasanya kakiku sukar digerakkan, Kyuhyun-ah....” ucap Yeon Hyo yang membuat Donghae dan Kyuhyun sontak saling berpandangan.

“Kakimu ? Bukankah tidak ada yang luka ?” tanya Donghae sambil membuka selimut yang menutupi kaki Yeon Hyo. Gadis itu menggeleng.

“Aku juga tidak tahu, Oppa...”

“Kalian tunggu disini, ne  ? Aku akan memberitahu dokter dulu soal ini..” ujar Kyuhyun yang diiringi anggukan ringan Donghae.

Kyuhyun beranjak dari tempat duduknya dan bergegas keluar dari ruangan Yeon Hyo dengan cepat. Meninggalkan Donghae dan Yeon Hyo yang hanya bisa berusaha memijit-mijit kedua kaki milik gadis itu.







~XXX~







            Kwan Jiyoo membuka pintu mobilnya dan turun dengan anggun. Gadis itu melepaskan kacamata hitamnya dan mengamati setiap jengkal rumah mewah berlantai dua yang menjulang tinggi dihadapannya. Rumah Kyuhyun.

            Jiyoo memandang sekitar, tampak sepi. Tidak ada tanda-tanda mobil Kyuhyun disana. Apakah namja itu belum pulang dari kantornya ? Tapi bukankah ini sudah jam empat sore ? Lagipula hari ini adalah hari sabtu. Kyuhyun biasanya sudah pulang sekitar satu jam yang lalu.

            Baru saja Jiyoo hendak masuk kedalam mobilnya kembali, tiba-tiba saja sebuah mobil Hyundai putih berhenti persis disamping mobilnya. Seorang gadis cantik dengan tinggi sekitar 168 cm tampak turun dari mobil yang masih terlihat baru itu. Gadis itu menoleh dan tersenyum saat melihat Jiyoo.

            “Eonni ? Mencari Kyuhyun Oppa ?” tanya Yeon Ri begitu jaraknya sudah cukup dekat dengan Jiyoo. Gadis yang mengenakan dress formal yang terlihat rapi itu sontak mengangguk.

            “Ne, apakah dia ada didalam ?”

            “Aniya, Kyuhyun Oppa sedang tidak ada dirumah.. Dia dirumah sakit sejak tadi pagi..” jawab Yeon Ri yang membuat Jiyoo mengernyit.

            “Tidak ada ?”

            “Ne, tampaknya dia belum pulang.. Mobilnya tidak ada.. Ada kemungkinan Kyuhyun Oppa langsung menjaga Yeon Hyo eonni sampai malam..”

            “Eoh ? Hhmm.. Kalau begitu, sebaiknya aku menyusul kerumah sakit saja...”

            “Eonni mau kerumah sakit ? Bagaimana jika kita pergi bersama-sama ? Aku juga belum melihat keadaan Yeon Hyo eonni seharian ini.. kajja !”








~XXX~







            Lee Sandeul berjalan tergesa-gesa melewati beberapa orang yang tampak sibuk dengan koper dan tas-nya. Namja itu mengedarkan pandangan ke segala penjuru. Tampak mencari seseorang. Tak lama kemudian, namja tampan itu mengembangkan senyumannya seraya mengangkat sebelah tangannya ke udara.

            “Via-ya !” pekik Sandeul yang sontak membuat seorang gadis berperawakan sedang menoleh.

            Gadis itu lantas melepaskan kopernya dan berlari menuju Sandeul. Lee Via tersenyum dan berhenti tepat dihadapan Sandeul. Gadis itu menatap raut wajah kakaknya lekat-lekat dan kemudian meraih Sandeul kedalam pelukannya.

            “Ya ! Ya !! Kenapa kau manja sekali ?” protes Sandeul yang membuat Via sontak melepaskan pelukannya. Gadis itu cemberut.

            “Aku rindu padamu, Oppa !” seru Via yang membuat Sandeul sontak tertawa.

            “Arra.. Semenjak kuliah diluar negeri.. Kau berubah sekali, ne ? Biasanya kau tidak mau memeluk kakakmu sendiri ditempat umum seperti ini.. Lagipula biasanya kau tak kan berani pulang ke Seoul sendirian.. Atau jangan-jangan karena Sungmin Hyung disini, kau jadi kesepian dan menyusulnya kemari ?” ucap Sandeul tepat sasaran. Lee Via tidak menjawab, gadis itu hanya tersenyum.

            “Kau lapar ? Akan ku traktir ramyeon kesukaanmu, eottohke ?” tanya Sandeul yang membuat mata gadis itu sontak berbinar.

            “Jinjja ? Aku sudah lama sekali tidak merasakan nikmatnya ramyeon ! Kajja Oppa !”









~XXX~







            “Mianhamnida.. Semua ini benar-benar diluar dugaan kami.. Nona Cho mengalami gangguan pada saraf otaknya karena benturan yang dialami.. Dengan kata lain, Nona Cho mengalami kelumpuhan pada kedua kakinya hingga batas waktu yang tidak bisa ditentukan..” ucap seorang namja paruh baya yang mengenakan setelan jas putih itu sambil menunduk.

            Kyuhyun tersentak. Begitu pula dengan Donghae serta Yeon Hyo. Mereka saling berpandangan dan pada akhirnya kembali beralih menatap sang dokter yang tampak tenang.

            “Bagaimana cara mengembalikan fungsi kakinya kembali ?” tanya Donghae pelan. Yeon Hyo terdiam. Gadis itu benar-benar tidak tahu harus berbuat apa. Benarkah dia lumpuh ? Menjadi seorang gadis cacat yang hanya bisa duduk di atas kursi roda ? Benarkah kini Yeon Hyo tidak dapat berjalan lagi ?

            “Dengan therapy rutin yang dilakukan seminggu sekali.. Tapi itu juga tidak bisa menjamin kalau Nona Cho bisa berjalan lagi.. Benturan dikepalanya benar-benar memberikan dampak besar.. Apa sebelumnya Nona Cho pernah kecelakaan ?”

            “Pernah.. Satu kali, sewaktu kecil dia mengalami benturan dikepala karena jatuh dari tangga.. Tapi walaupun mengalami koma selama empat hari, tapi dia baik-baik saja.. Tidak menimbulkan cacat atau penyakit lain..” sahut Kyuhyun parau.

            “Baiklah, mungkin ini juga disebut trauma... Kami masih menyelidiki penyebab kelumpuhan yang terjadi pada Nona Cho.. Besok sebelum Nona Cho pulang, kami akan memberikan hasilnya.. Tapi mudah-mudahan saja, ini hanya trauma psikis yang membuat Nona Cho mengalami kelumpuhan...”

            “Kalau ini hanya trauma... Apakah aku bisa berjalan lagi ?” tanya Yeon Hyo serak. Gadis itu memberanikan membuka suaranya setelah sekian lama larut dalam pikirannya sendiri.

            “Ne, Nona Cho tentu dapat berjalan lagi jika sudah menjalani therapy yang akan diberikan oleh pihak rumah sakit..” ujar namja paruh baya itu berusaha menenangkan. Yeon Hyo mengangguk.

            “Hhmm.. Tuan muda Lee ? Anda tunangan dari Nona Cho, benar ? Bisakah kita bicara sebentar diluar berdua saja ?”

            “Aku ? Baiklah...” ujar Donghae sambil mengikuti langkah namja paruh baya itu keluar dari ruangan Yeon Hyo. Meninggalkan Kyuhyun dan Yeon Hyo yang hanya bisa menatap punggung kedua namja yang berlalu dari pandangan mereka.

            Kyuhyun menghela nafas berat dan kini beralih menatap Yeon Hyo yang sejak tadi hanya berdiam diri. Perlahan butiran-butiran bening mulai menetes membasahi pipi gadis itu.

            “Yeon Hyo-ya... Jangan menangis, semua akan baik-baik saja...” ucap Kyuhyun yang membuat Yeon Hyo bereaksi. Gadis itu mengangkat wajahnya dan menatap Kyuhyun tajam.

            “Eoh ? Aku lumpuh dan semuanya masih kau bilang baik-baik saja ?! Kau tidak tahu bagaimana rasanya jadi aku, Kyuhyun-ah !”

            “Aku memang tidak merasakannya, tapi aku tahu seperti apa perasaanmu, Yeon Hyo-ya.. Kau akan baik-baik saja ! Percaya lah padaku !”

            “Percaya padamu ? Cih ! Apakah aku harus percaya pada seorang kakak yang kejam sepertimu, huh ?! Aku tak kan seperti ini jika kau tidak menginginkan kematianku ! Kenapa kau tidak bunuh aku saja, Kyuhyun-ah ?! Kenapa kau tidak bunuh saja aku !!” pekik Yeon Hyo emosi.

            “Tidak ada yang menginginkan kematianmu, Yeon Hyo-ya.. Termasuk aku...”

            “Tidak ada ? Jadi selama ini semua perlakuan tidak adil yang kau lakukan padaku itu bukanlah tindakan yang kejam ? Kau sendiri yang mengatakan padaku kalau kau begitu menginginkan kematianku ! Kau lebih memilih melihatku mati, Kyuhyun-ah ! Aku bukan anak kecil yang bisa kau bohongi dengan mudah ! Aku mengingatnya ! Aku mengingat semua perkataanmu !!”

            Kyuhyun terdiam. Yeon Hyo benar. Bukankah dia sendiri yang menginginkan kematian Yeon Hyo ? Lalu kenapa sekarang rasanya keadaan menjadi terbalik ? Kenapa Kyuhyun merasa sangat bersalah pada gadis yang selama ini dibenci olehnya ?

            “Dan kenapa juga aku harus lumpuh ? Seharusnya aku mengalami amnesia karena benturan itu ! Seharusnya aku kehilangan ingatanku agar bisa melupakan semua tindakan burukmu padaku ! Melupakan semua kebencian yang kurasakan padamu ! Seharusnya aku—“

            “Cukup, Yeon Hyo-ya ! Aku memang bersalah ! Aku bersalah atas kecelakaan yang menimpamu ! Ini memang tidak adil bagimu, Yeon Hyo-ya ! Tapi seharusnya kau juga memikirkan posisiku ! Bagaimana kalau kau menjadi anak yang tidak pernah dianggap dalam keluargamu ? Menjadi seorang anak yang hanya bisa berdiam diri saat Appa meninggal tanpa bisa berbuat apa-apa ! Menjadi seorang kakak dari adik perempuan yang selama ini kau benci ? Menghabiskan hidupmu dalam bayang-bayang adikmu sendiri ? Apakah hal itu menguntungkan bagiku ?! Tidak ! Aku benar-benar tidak nyaman dalam kehidupanku sendiri ! Seharusnya kau mengerti kenapa saat itu aku begitu menginginkan kematianmu, Yeon Hyo-ya !”

            “Eoh ? Jadi aku harus menyalahkan siapa atas semua penderitaan yang menimpaku, huh ?! Apa aku harus menyalahkan eomma ? Kenapa juga dia melahirkanku dalam keluarga ini ? Keluarga yang penuh kebencian ! Bahkan kakak kandungku sendiri adalah orang yang paling membenci kehadiranku didunia ini ! Apa aku harus menyalahkan takdir ?!”

            “Yeon Hyo-ya...”

            “Kau tahu, Kyuhyun-ah ? Bagaimana perasaanku selama ini ? Aku selalu berusaha terlihat kuat didepan kalian semua ! Aku bertindak seenaknya dan membuat banyak masalah hanya untuk menutupi kesedihanku ! Dan apakah kau tahu ? Satu-satunya alasan kenapa aku selalu bangun terlambat ? Itu karena kau, Kyuhyun-ah ! Aku menghindari segala macam kemungkinan bertemu denganmu !”

            Kyuhyun terdiam. Rahang namja itu mengeras. Kyuhyun benar-benar tidak tahu kalau Yeon Hyo menyimpan semua perasaannya selama ini. Sendirian.

            “Aku bahkan tahu jam berapa eomma membuatkan sarapan untukmu ! Dan apakah kau tahu makanan apa yang paling ku sukai didunia ini ? Ramyeon ! Aku begitu menyukai ramyeon buatanmu walaupun rasanya tawar ! Kau suka sekali memasak ramyeon dan tidak pernah menghabiskannya ! Kau selalu meletakkan mangkuk ramyeon di atas meja makan dalam kondisi utuh dan meninggalkan makanan itu hanya untuk bermain bersama PSP bodohmu itu dikamar selama lebih dari dua jam ! Dan saat itu lah, aku menghabiskan ramyeon buatanmu tanpa diketahui siapapun !”

            “K..ka..kau ?”

            “Ne, selama ini aku tidak terlalu menyukai Bulbogi spesial buatan eomma.. Aku hanya berpura-pura menyukainya hanya karena ingin menganggumu ! Rasanya senang sekali saat berebut Bulbogi denganmu pada saat makan malam.. Dan sudah bisa ku tebak, kau selalu menang dalam hal berebut makanan.. Kau tahu ? Di saat-saat seperti itu lah, aku sedikit merasakan kebahagiaan... Aku senang sekali saat kau tersenyum padaku karena berhasil merebut Bulbogi bagianku.. Aku masih ingat, aku pernah mengatakan pada Yeon Ri kalau kau adalah kakak yang paling sempurna yang pernah aku miliki didunia ini... Tapi setelah kematian Appa saat ingin menghadiri pesta ulang tahunku.. Kau berubah, Kyuhyun-ah ! Dan aku cuma bisa melihat senyumanmu sebagai seorang kakak hanya pada saat kita berebut Bulbogi masakan eomma ! Kau tahu ? Betapa menyedihkannya aku !!”

            Kyuhyun terdiam. Bibirnya bergerak-gerak. Rasanya semua ucapan Yeon Hyo itu memang benar adanya. Kyuhyun tidak pernah tersenyum lagi pada gadis itu semenjak kematian ayah mereka. Dan Yeon Hyo yang menyadari kalau dirinya dibenci, tidak berbuat apa-apa selain berusaha menjalani kehidupannya secara normal.

            “Mianhae, Yeon Hyo-ya...”

            “Maaf ? Kau meminta maaf padaku setelah semua kesialan ini terjadi padaku ? Kau meminta maaf karena aku lumpuh ? Cih ! Aku sama sekali tidak mengharapkan permintaan maafmu, Kyuhyun-ah !”

            “Yeon Hyo-ya...”

            “Aku tak pernah menyalahkanmu soal semua kejadian yang ku alami.. Tidak, ini memang takdir yang harus ku terima sebagai adik yang sama sekali tidak kau inginkan !”

            “Aku tidak pernah berpikiran seperti itu, Yeon Hyo-ya ! Ini semata-mata karena kebencian yang aku rasakan padamu !”

            “Cukup !!”

            Kyuhyun dan Yeon Hyo sontak menoleh saat terdengar suara seorang gadis yang tak asing lagi ditelinga mereka. Cho Yeon Ri.

            “Oppa, bisakah hari ini saja jangan bertengkar dengan Yeon Hyo eonni ? Jeball...” ucap Yeon Ri yang membuat Kyuhyun mendengus.

            “Kapan kau datang ?” tanya Kyuhyun datar.

            “Sejak kalian berdua mulai bertengkar...” sahut Yeon Ri sambil tersenyum. Gadis itu kemudian berjalan mendekati tempat tidur Yeon Hyo dan sontak memeluk tubuh gadis yang tengah berbaring setengah duduk dihadapannya itu.

            “Eonni-ya, nan bogoshippo-yo...” desis Yeon Ri yang membuat Yeon Hyo tersenyum.

            “Aku juga merindukanmu, Yeon Ri-ya..” sahut Yeon Hyo lembut. Kyuhyun mendengus.

            “Apa kau melihat Donghae Hyung ?” tanya Kyuhyun berusaha mengalihkan pembicaraan.

            “Aniya, aku kemari bersama Jiyoo eonni... Dia menunggu Oppa diluar...”

            “Jinjja ? Aku sedang malas menemuinya....” sahut Kyuhyun yang membuat Yeon Hyo mengernyit.

            “Waeyo Oppa ? Kalian sedang bertengkar ? Tadi Jiyoo eonni mencarimu kerumah, kebetulan saja aku baru pulang.. Jadi aku mengajaknya kemari...”

            “Sudah ku bilang malas !”  jawab Kyuhyun ketus. Yeon Ri mendesah pelan dan kemudian kembali beralih menatap Yeon Hyo.

            “Eonni-ya, tenang saja... Aku yang akan menemanimu therapy setiap minggu dirumah sakit, ne ? Kau pasti sembuh...” ucap Yeon Ri yang dibalas anggukan ringan Yeon Hyo.

            “Gomawo, Yeon Ri-ya...”

            “Ne, apakah eonni tidak lapar ? Aku membawakan Bulbogi masakan eomma.. Nanti malam eomma datang kemari..”

            “Dia tidak suka Bulbogi...” ucap Kyuhyun yang membuat Yeon Ri menoleh.

            “Eh ? Kyuhyun Oppa jangan bercanda !”

            “Aniya, dia tidak benar-benar menyukai Bulbogi.. Aku juga baru tahu hal itu...” timpal Kyuhyun sambil tersenyum kecut. Yeon Hyo terdiam.

            “Tunggulah disini, aku akan membelikan ramyeon instant untukmu, Yeon Hyo-ya...” tambah Kyuhyun yang sontak membuat Yeon Ri dan Yeon Hyo saling pandang. Mereka tidak tahu apa yang sebenarnya dipikirkan namja tampan itu. Yang jelas, Kyuhyun tampak berbeda hari ini. Terlihat aneh.







~XXX~








            “Donghae-ssi ?” panggil seorang yeoja yang sontak membuat Lee Donghae menoleh. Namja itu lalu membungkuk dan tersenyum ramah.

            “Kenapa anda bisa disini, Nona Kwan ? Sedang melihat keadaan Yeon Hyo ?” tanya Donghae yang dijawab dengan gelengan ringan Jiyoo.

            “Aniya, aku kemari hanya untuk menemui Kyuhyun.. Tapi kurasa dia masih didalam...” jawab Jiyoo yang membuat Donghae mengernyit.

            “Kenapa tidak masuk saja ?”

            “Jiyoo-ya ?” ucap seorang namja yang sontak membuat Jiyoo tersentak. Suara itu begitu familiar ditelinganya.

            “Kyuhyun-ah ?” desis Jiyoo saat menyadari pergelangan tangannya ditarik oleh seseorang.

            “Hyung, titip Yeon Hyo sebentar...” ujar Kyuhyun yang dibalas anggukan ringan Donghae.

            Namja itu lantas menarik Jiyoo atau lebih tepatnya ‘menyeret’ gadis itu menjauhi ruangan Yeon Hyo. Kwan Jiyoo tidak memberontak, ia hanya mengikuti langkah Kyuhyun tanpa berniat untuk protes ataupun bersuara.

            Hingga pada akhirnya, Kyuhyun menghentikan langkahnya dan menatap Jiyoo tajam. Ada kemarahan yang terpancar dari raut wajah namja tampan itu dan Jiyoo mengetahuinya.

            “Kau...kau kenapa, Kyuhyun-ah ?” tanya Jiyoo takut-takut. Gadis itu tidak pernah melihat ekspresi wajah Kyuhyun yang mengerikan seperti ini. Walaupun Kyuhyun tipe orang yang cuek dan dingin. Tapi jika sedang bersama Jiyoo, Kyuhyun berubah menjadi sosok pria yang baik dan lembut. Itu sebabnya Jiyoo sangat nyaman ketika berada didekat Kyuhyun.

            “Menurutmu ?” tanya Kyuhyun ketus.

            “Apa aku berbuat salah padamu, Kyuhyun-ah ?” sahut Jiyoo balik bertanya. Kyuhyun mendengus.

            “Kau masih menanyakan soal itu ? Aish ! Apa aku harus menjelaskan semuanya padamu agar kau mengerti, Jiyoo-ya ?!” bentak Kyuhyun kesal. Jiyoo terdiam.

            Kwan Jiyoo adalah gadis yang seumur hidupnya tidak pernah diperlakukan kasar oleh siapapun. Semua memperlakukannya dengan lembut seperti tuan putri. Termasuk Kyuhyun.

            “Aku tidak mengerti..” jawab Jiyoo pelan. Bola mata kecokelatan milik gadis cantik itu tampak berkaca-kaca.

            “Aku sedang banyak masalah, Jiyoo-ya.. Yeon Hyo sakit dan sekarang kakinya lumpuh ! Dia tidak bisa berjalan karena aku ! Aku yang menyebabkan semua ini terjadi padanya ! Aarrgghh !! Jangan tambah lagi masalah yang menimpaku, Jiyoo-ya ! Aku lelah !” pekik Kyuhyun yang sukses membuat setetes butiran bening menuruni pipi Jiyoo secara perlahan. Gadis itu menangis.

            “Aku benar-benar tidak mengerti maksudmu, Kyuhyun-ah...”

            “Kau ! Sebenarnya apa hubunganmu dengan Sandeul ? Hanya sebatas teman ? Eoh ? Apa hanya sebatas teman ?!” todong Kyuhyun yang membuat Jiyoo tersentak. Jadi ini alasan kenapa Kyuhyun marah padanya ? Hanya karena cemburu pada Sandeul ?

            “Dia temanku sejak kecil... Bukankah kau paham sekali dengan hal itu, Kyuhyun-ah ?”

            “Hahhahha ! Teman ! Teman yang bisa saja berubah menjadi cinta, ne ? Aku melihatnya, Jiyoo-ya ! Aku melihat hubungan kalian sepertinya lebih dari sekedar ‘teman’...” ucap Kyuhyun sambil tersenyum sinis.

            “Dia memang temanku ! Jangan sekali-kali kau meragukannya, Kyuhyun-ah ! Dia adalah orang yang paling tulus yang pernah ku kenal seumur hidupku ! Dia adalah kekuatanku ! Satu-satunya orang yang mengerti semua keadaanku !!” teriak Jiyoo yang membuat Kyuhyun terdiam. Namja itu menghela nafas dan tersenyum samar.

            “Kau lebih pantas jika bersamanya, Jiyoo-ya...” sahut Kyuhyun yang membuat Jiyoo sontak terdiam. Gadis itu menyadari kalau semua perkataannya tadi benar-benar diluar kendali. Jiyoo tidak sadar dengan apa yang baru saja ia katakan tentang Sandeul pada Kyuhyun. Sebegitu berharga kah Sandeul dimatanya ? Hingga Jiyoo lebih membela namja yang menjadi temannya itu ketimbang Kyuhyun ?

            “Ani ! Aniya !! Bukan itu maksudku, Kyuhyun-ah !”

            “Tidak ada yang perlu dijelaskan lagi, Jiyoo-ya.. Kau mencintainya.. Mencintai pria itu..” ucap Kyuhyun terdengar sumbang. Namja itu tersenyum kecut dan meraih Kwan Jiyoo kedalam pelukannya.

            “Aku mungkin tak bisa menjagamu lagi, Jiyoo-ya.. Aku bukan lah orang yang selalu bisa mendukungmu.. Berada disampingmu.. Mungkin ini yang dinamakan takdir, ne ? Walaupun aku merasa kalau aku begitu mencintaimu.. Tapi ku rasa masih ada orang lain yang bisa mencintaimu lebih dari pada aku..” Kyuhyun menghela nafas dan mengeratkan pelukannya. Jiyoo tak menjawab, gadis itu hanya bisa tertegun dengan air mata mengalir membasahi pipinya.

            “Mianhae.. Jeongmal mianhaeyo, Jiyoo-ya.. Setelah ini teruskan hidupmu.. Berbahagialah.. Aku percaya, Sandeul akan menjagamu dengan baik.. Bukankah dia sudah berhasil menjagamu selama ini, ne ? Aku yakin dia adalah orang yang tepat untukmu.. Kau pasti akan merasakan cintanya, Jiyoo-ya... Aku sudah memikirkan hal ini semalaman.. Mianhae, aku bukan namja yang baik untukmu.. Hidupku begitu sulit, Jiyoo-ya.. Masih banyak yang harus ku kerjakan.. Dan aku tak mau membuatmu terlalu berharap dan menunggu..”

            Kyuhyun melepaskan pelukannya dan menatap Jiyoo hangat.

            “Tersenyumlah, Nona Kwan..” ucap Kyuhyun sambil menyeka air mata Jiyoo. Tak lama kemudian, namja itu berbalik dan mulai melangkahkan kakinya menjauhi Jiyoo. Tapi ternyata, gadis itu tidak tinggal diam. Jiyoo mencintai Kyuhyun dan gadis itu tentu tidak ingin perpisahan semacam ini terjadi.

            “Kyuhyun-ah !!” pekik Jiyoo yang membuat Kyuhyun menoleh.

            “Kenapa kau memilih jalan ini, Kyuhyun-ah ?! Apa ini semua karena gadis itu ?!” tanya Jiyoo kesal. Kyuhyun mengernyit. Alis namja itu bertautan.

            “Maksudmu ?” tanya Kyuhyun bingung.

            “Cho Yeon Hyo ! Apa ini karena Yeon Hyo ?!”

            “Yeon Hyo ? Ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan Yeon Hyo ! Kenapa kau berpikiran seperti itu, Jiyoo-ya ?!”

            “Karena kau mencintai gadis itu ! Kau mencintai Yeon Hyo !” pekik Jiyoo emosi. Kyuhyun tersentak. Mencintai Yeon Hyo ? Kenapa Kwan Jiyoo berpikiran seperti itu ? Bukankah Kyuhyun dan Yeon Hyo adalah saudara kandung ?

            “Ya !! Apa kau sudah gila, Jiyoo-ya ?! Yeon Hyo itu adikku ! Aku tidak mungkin mencintai adik kandungku sendiri !”

            “Eoh ? Jadi kau masih menganggap kalau Yeon Hyo itu adik kandungmu ? Aniya, Kyuhyun-ah ! Cho Yeon Hyo bukan lah adik kandungmu ! Adikmu yang sebenarnya sudah meninggal sesaat setelah dilahirkan oleh eomma-mu ! Pelayan Jung sendiri yang memeriksa identitas Yeon Hyo yang sebenarnya di Seoul National Hospital ! Tempat Yeon Hyo dilahirkan ! Aku mengetahuinya, Kyuhyun-ah ! Aku mengetahui semua rahasia yang disimpan oleh keluargamu selama bertahun-tahun !!” teriak Jiyoo yang sontak membuat Kyuhyun terdiam. Namja itu menatap Jiyoo dengan pandangan tak percaya.

            “Jadi... Yeon Hyo ? Bukan adik kandungku ?”







-TO BE CONTINUED-




#JEDEEEEEEEERRR !!!

KYUHYUN galaaaaaaaaauu XD *plak*

Whahahaa XD

Ternyata... Yeon Hyo bukan anak keluarga Cho.. wahai saudara-saudara~~

Kyuhyun dan Jiyoo putus =.=’

Dan Yeon Hyo lumpuh !! huwaaaaaaaaaaa T.T

Nyesek bikin diri sendiri menderita sebegitu TRAGIS-nya dalam FF ini =.=’

Udah gak jelas anak siapa, dimusuhin Kyuhyun yang notabene adalah suami sendiri #eeaaa, ditambah kecelakaan plus lumpuh juga !!

Ya udah daahh~ emang nasib =.=’

Fate ! Fate !! *plak


Komment..komment XD

*kissue HKS satu persatu :*


_Yoon Yeon Hyo_ 
cr : gaemgyuchokyuhyun.wordpress.com 
twitter.com/maudyodii_ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar