FF "Reminiscence" (PART 1) / Hate ? (미워 ?)

“Reminiscence”
Author : Yarica Eryana (Yoon Yeon Hyo)
Facebook : Icha Elf-Sparkyu Cho Kyuhyun
Twitter : @IchaGaemGyu
Blog : www.gaemgyuchokyuhyun.wordpress.com
Main Cast : Kyuhyun Super Junior a.k.a Cho Kyuhyun
Icha Elf-Sparkyu Cho Kyuhyun a.k.a Cho Yeon Hyo
Tiara Shahnaz a.k.a Kwan Jiyoo
Donghae Super Junior a.k.a Lee Donghae
Sub Cast : Leeteuk Super Junior a.k.a Park Jung Soo
Sungmin Super Junior a.k.a Lee Sungmin
Sandeul B1A4 a.k.a Lee Sandeul (Sungmin’s Brother)
Weny Olivia a.k.a Lee Via (Sungmin’s Sister)
Eftarinda Irmania Monellaricco a.k.a Cho Yeon Ri (Kyuhyun’s Sister)
As Tagged : Eyiikk Yiikk Dewii a.k.a Park Tae Young (Leeteuk’s Sister)
Kimmymaruluvkyu a.k.a Choi Hye Rin
Kyky cyank a.k.a Kim Ji Hyun
Vadya Angel’elf Leeteuk a.k.a Sung Sang Soon
Lidyana Sutedja a.k.a Shin Min Sung
Genre : AU, Romance, Comfort
Disclaimer : CHO KYUHYUN IS MINE XD *ditabok Sparkyu*
Super Junior belongs to ELF, but the fanfict is mine ~
Credit pict : Lestari Kan Aq
FF “Reminiscence” *PART 1* / Hate ? (미워 ?)
*Author PoV*
Seorang yeoja paruh baya tampak sibuk berkutat dengan panci dan juga benda-benda yang umumnya hanya bisa ditemukan didapur. Suara-suara yang cukup berisik memenuhi ruangan itu. Hari masih pagi. Tapi hiruk pikuk yang terjadi selama beberapa menit ini ternyata mampu membangunkan hampir seisi rumah.
Yeoja paruh baya itu tiba-tiba saja menghentikan kegiatannya –mengaduk sup ayam didalam panci- dan menoleh kearah pintu begitu mendengar suara langkah kaki mendekat.
“Eomma.. kenapa berisik sekali ?” tanya namja yang masih mengenakan setelan baju tidur dengan sendal berbulu yang terlihat imut itu sambil menguap lebar.
Yeoja paruh baya itu tidak menjawab dan kembali meneruskan kegiatannya semula seperti tidak terjadi apa-apa.
“Eomma...” rengek namja itu dengan manja.
“Kyuhyun-ah, cepat kau bangunkan Yeon Ri.. Akan lebih baik jika ia membantu disini..” jawab yeoja paruh baya itu tanpa menoleh.
Namja mengangguk malas dan kemudian melangkah menuju pintu yang menghubungkan antara dapur dengan ruang makan.
Tapi tiba-tiba saja langkah namja itu terhenti. Tak lama kemudian namja tampan itu berbalik, menatap eomma-nya itu dengan tatapan yang tak bisa dijelaskan.
“Hanya Yeon Ri saja ? Bagaimana dengan Yeon Hyo ?” tanya namja itu yang membuat suasana mendadak hening.
“Aniya... Jangan bangunkan Yeon Hyo.. Biarkan saja dia tidur beberapa saat lagi, mungkin dia terlalu lelah..”
“Eomma !” bantah namja itu tampak tak senang.
Yeoja paruh baya itu berbalik dan menatap Kyuhyun tajam.
“Kenapa eomma selalu mengistimewakan Yeon Hyo ? Bukankah Yeon Ri juga anak perempuanmu ? Kami bertiga adalah anakmu, eomma ! Kenapa hanya Yeon Hyo yang selalu kau istimewakan ? Wae ?!” tanya Kyuhyun penuh emosi.
“Tidak ada yang istimewa, Kyuhyun-ah... Cepatlah naik.. Bangunkan Yeon Ri..” jawab Nyonya Cho sambil tersenyum kecil. Yeoja paruh baya itu sudah terbiasa dengan aksi protes yang dilancarkan Kyuhyun setiap hari. Ini karena ia terlihat selalu ‘mengistimewakan’ Yeon Hyo. Hal itulah yang membuat Kyuhyun membenci Yeon Hyo dan tidak memperlakukannya seperti dongsaengnya sendiri. Perlakuan Kyuhyun terhadap Yeon Hyo dan Yeon Ri itu berbeda. Sangat jauh berbeda.
“Aaiish...”
Kyuhyun menggerutu kesal. Tapi mau tidak mau, namja itu tetap berjalan menaiki tangga menuju lantai dua. Kyuhyun melangkah dengan cepat, tiba-tiba saja langkahnya terhenti didepan pintu sebuah kamar disebelah kanan yang masih tertutup rapat. Kamar Yeon Ri.
Namja tampan itu hendak membuka pintu kamar itu, tapi entah kenapa rasanya Kyuhyun seperti tidak ingin membangunkan Yeon Ri.
Pandangan mata Kyuhyun beralih pada pintu kamar yang ada disebelah kiri. Masih tertutup rapat dan sepertinya lampu kamar itu belum dinyalakan. Kamar Yeon Hyo.
Namja itu berjalan mendekati kamar itu, mengepalkan tangan dengan penuh emosi dan membuka pintu itu dengan cepat tanpa mengetuknya terlebih dahulu.
Ruangan masih gelap dan Kyuhyun terpaksa mencari-cari tombol lampu dengan perasaan kesal.
Berhasil !
Kyuhyun berhasil menyalakan lampu ruangan serba pink itu. Matanya menjelajah mengamati setiap sudut ruangan. Tampak berantakan !
Kyuhyun mengernyitkan alis, menatap seorang yeoja cantik yang masih tertidur pulas dengan selimut pink berbulu menutupi sebagian besar tubuhnya. Bagaimana bisa yeoja itu tidur diantara buku-buku novel yang bertebaran disana-sini ? Memenuhi hampir seluruh bagian ruang kosong diatas tempat tidurnya ?
Namja tampan itu mendekati tempat tidur Yeon Hyo dan tersenyum evil. Matanya memancarkan hasrat seperti ingin mencekik atau membunuh yeoja yang ada dihadapannya itu.
“Yeon Hyo-ya ! Bangun pemalas !!” teriak Kyuhyun yang membuat yeoja yang masih terlelap itu sontak membuka matanya dan duduk dengan cepat. Tampak terkejut dengan teriakan Kyuhyun barusan. Yeoja itu menoleh kearah Kyuhyun dengan nafas terengah-engah. Masih belum sadar sepenuhnya.
“Kau ! Disuruh eomma membantunya didapur !” tambah Kyuhyun sambil menunjuk wajah Yeon Hyo dengan jari telunjuknya. Yeon Hyo melotot. Yeoja itu mengerjap-ngerjapkan matanya dan kemudian menunjuk wajahnya sendiri. Tampak bingung.
“Iya, kau ! Siapa lagi ? Jangan coba tipu aku dengan memasang tampang bodohmu itu, Yeon Hyo-ya !” bentak Kyuhyun yang membuat Yeon Hyo kini sadar sepenuhnya.
“Aku ? Kenapa harus aku ? Aniya, aku sama sekali tidak bisa memasak, oppa ! Bukankah kau tahu sendiri kalau masakanku itu benar-benar buruk ?”
Kyuhyun mendengus kesal dan kemudian mendekatkan wajahnya dengan wajah Yeon Hyo. Membuat Yeon Hyo menahan nafas. Terlihat tegang.
“Kalau kau tidak bisa memasak... Siapa yang peduli, hah ? Lagipula kenapa kau memanggilku dengan sebutan ‘oppa’ ?”
“O...oppa..” desis Yeon Hyo tampak ketakutan karna wajah Kyuhyun semakin dekat dengan wajahnya.
“Jangan panggil aku dengan sebutan itu lagi ! Aku tak punya dongsaeng seperti kau ! Dongsaengku itu Yeon Ri... Hanya Cho Yeon Ri ! Kau bukan siapa-siapa bagiku !” bentak Kyuhyun yang membuat Yeon Hyo terdiam.
Yeoja cantik itu memejamkan matanya saat Kyuhyun mendekatkan bibirnya kedekat telinga kiri Yeon Hyo. Detak jantungnya benar-benar tidak terasa normal saat ini. Takut. Sangat takut. Yeon Hyo tahu kalau Kyuhyun tidak terlalu menyukainya, tapi dia tidak menyangka kalau Kyuhyun akan membentaknya pagi ini. Biasanya Kyuhyun hanya mendiamkannya saja, seperti tak pernah menganggapnya ada dirumah ini.
“Yeon Hyo-ya... Kau tahu ? Kau adalah penyebab kematian appa... Appa yang sangat ku sayangi...” bisik Kyuhyun tajam.
Yeon Hyo terdiam. Yeoja itu mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Seperti ada kekuatan yang mengunci mulutnya hingga Yeon Hyo tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun untuk membantah Kyuhyun dan melawannya.
“Dan bukan hanya itu... Sejak kematian appa, eomma malah terlihat mengistimewakanmu... Bukan membencimu seperti yang ku lakukan, tapi malah menyayangimu lebih daripada aku dan Yeon Ri... Kau tahu ? Kau itu telah membuat Yeon Ri merasa tertekan.. Usiamu hanya terpaut satu tahun dari Yeon Ri... Kau lebih tua... Karena itu lah Yeon Ri selalu menghormatimu, menyayangimu sebagai eonni-nya... Tapi tidak denganku...”
Yeon Hyo menahan nafas. Buliran air bening mulai menetes membasahi pipi kanan yeoja itu. Tapi Kyuhyun tak peduli. Kebencian yang sejak dulu disimpannya rapat-rapat terkuak lebar. Hingga Kyuhyun tak mampu mengendalikannya lagi.
“Kau tahu ? Aku membencimu, Yeon Hyo-ya... Aku menyesal mengapa kau hidup dikeluarga ini.. Menyesal karna kau adalah dongsaeng yang persis dibawahku... Usia kita hanya beda dua tahun, tapi entah kenapa aku merasa tidak dekat denganmu.. Kau berbeda... Benar-benar sangat berbeda dengan Yeon Ri... Kau istimewa, bahkan appa rela meninggalkan pekerjaannya di China dan menaiki penerbangan naas itu hanya untuk menghadiri ulang tahunmu ! Ulang tahunmu yang bodoh itu !!”
Yeon Hyo terisak hebat. Yeoja itu menangis. Luka yang selama ini dikubur Yeon Hyo, kembali mengangga lebar. Tapi Kyuhyun tidak peduli. Kebencian benar-benar menguasai alam sadarnya.
“Dan apakah kau tahu apa yang lebih tragis daripada hal itu, hah ? Appa mewariskan seluruh kekayaan yang keluarga Cho miliki hanya padamu, Yeon Hyo-ya ! Hanya padamu !! Bahkan tidak ada satu pun hak kepemilikan saham perusahaan yang tersisa untuk ku dan Yeon Ri !! Eomma juga sangat menyayangimu ! Mengistimewakan kau lebih daripada anak-anaknya yang lain ! Apakah itu masih kurang, Yeon Hyo-ya ? Apa aku masih punya alasan untuk tidak membencimu, hah ?!”
“O..o..oppa...”
“Lalu apa yang dapat kau kerjakan untuk keluarga ini ? Yang kau kerjakan selama ini hanya malas-malasan ! Bertindak seenaknya ! Dan bahkan aku harus menggantikan posisimu dikantor sebagai direktur perusahaan karna kau dianggap masih terlalu muda untuk menanggung semuanya ! Semua harta kekayaan keluarga Cho yang diwariskan padamu ! Kenapa Appa dan Eomma tidak bisa bersikap adil ?! Kenapa hanya kau yang istimewa ? Kenapa ?!”
“O..oppa.. a..aku..aku...”
“Sudah ku bilang, jangan panggil aku dengan sebutan ‘oppa’ ! Aku bukan oppa-mu !”
Yeon Hyo menyeka air matanya dan membalas tatapan tajam Kyuhyun yang menyiratkan kebencian yang sudah mendarah daging. Yeon Hyo tahu, saat ini tidak ada lagi yang bisa ia lakukan untuk membuat Kyuhyun menyayanginya. Memperlakukannya lembut seperti yang Kyuhyun lakukan pada Yeon Ri.
“Arraseo... aku tak kan memanggilmu dengan sebutan ‘oppa’ lagi, Kyuhyun-ah.. Gomawo sudah mengingatkanku akan semua ini... Aku tak kan pernah melupakan semua ucapanmu itu...” jawab Yeon Hyo berusaha setenang mungkin. Yeoja itu menghentikan tangisannya dan kini berbalik menatap penuh kebencian kearah Kyuhyun. Membuat namja tampan itu menggeram marah, penuh emosi.
“Apa kau pikir aku cukup merasa bahagia dengan semua keadaan ini, Kyuhyun-ah ? Aku kehilangan appa yang sangat memanjakanku tepat pada hari ulang tahunku yang kelima belas... Aku harus berdiri dipinggir pemakaman dengan gaun serba hitam tanpa bisa menyentuh appa-ku untuk terakhir kali karna seluruh keluarga Cho menatapku dengan tatapan yang mengerikan... Aku masih kecil saat itu dan aku belum mengerti sepenuhnya apa makna kebencian... Bahkan kau sama sekali tidak mau bicara denganku selama beberapa minggu setelah appa meninggal... Apa kau tahu rasanya disalahkan semua orang ?”
Kyuhyun mengatupkan mulutnya keras-keras. Tampak menahan semua caci maki yang mungkin akan ia lontarkan pada Yeon Hyo saat ini juga. Namja itu memberi Yeon Hyo kesempatan bicara. Seperti meminta semua jawaban atas pertanyaan yang menghantui dirinya selama tujuh tahun terakhir ini.
“Aku masih beruntung karna Yeon Ri sama sekali tidak membenciku... Dia menyayangiku sebagai eonni-nya... Dan apakah kau tahu mengapa eomma terlihat sangat memperhatikanku ? Itu karna seluruh orang menyalahkanku atas kematian appa ! Termasuk kau, Kyuhyun-ah ! Kau adalah orang yang pertama kali mengatakan kalau aku adalah penyebab semua kekacauan ini terjadi ! Aku tidak tahu apa alasan yang mengakibatkan appa mewariskan seluruh kekayaan keluarga Cho padaku ! Seharusnya kau yang mewarisi semuanya, karna kau adalah anak pertama dan kau satu-satunya namja disini ! Tapi aku tak tahu kenapa appa bertindak seperti itu... Aku sama sekali tidak tahu, Kyuhyun-ah !!” balas Yeon Hyo penuh emosi.
Kyuhyun mengerjapkan matanya perlahan. Dan kemudian kembali menatap lurus kearah bola mata indah milik Yeon Hyo. Tampak mengintimidasi.
“Kau bilang, ini semua tidak adil bagimu kan ? Lalu kenapa tidak kau ambil saja seluruh kekayaan yang diwariskan padaku itu, Kyuhyun-ah ? Aku tak butuh semua itu !” tantang Yeon Hyo yang membuat Kyuhyun tersentak.
“Ini bukan masalah berapa banyak uang yang kau miliki, Yeon Hyo-ya ! Tapi ini masalah perasaan ! Kau tak tahu bagaimana rasanya jadi aku ! Aku adalah namja satu-satunya dalam keluarga ini... Tapi appa malah mewariskan seluruh kekayaan yang kita punya padamu... Apakah appa tidak percaya padaku ? Apakah appa tidak pernah menganggapku ada didalam keluarga ini ? Apakah appa tidak menyayangiku seperti dia menyayangimu ?” tanya Kyuhyun yang membuat Yeon Hyo terdiam. Pikirannya begitu kalut.
Bagaimana bisa dia menyalahkan Kyuhyun ? Ucapan Kyuhyun tadi benar-benar masuk akal. Kalau saja Yeon Hyo berada diposisi Kyuhyun, pasti dia akan melakukan hal yang sama. Membenci orang yang telah merebut seluruh perhatian kedua orang tuanya dan tidak menyisakan sedikitpun untuk dirinya.
Yeon Hyo tidak sadar kalau selama ini ia diperlakukan begitu istimewa. Bahkan eomma sama sekali tidak menyuruhnya masuk ke dapur seperti yang biasa Yeon Ri lakukan untuk membantu eomma.
Yang Yeon Hyo tahu hanyalah bangun tidur saat hari sudah menjelang siang, menikmati sarapan dalam keadaan diam karna Kyuhyun sama sekali tidak memperdulikannya, berangkat kuliah, pulang kerumah ketika hari sudah menjelang malam, makan malam berdua saja dengan Yeon Ri karna Kyuhyun belum pulang dari kantor, dan pada akhirnya menikmati kesendiriannya dikamar hingga tertidur.
Rutinitas yang membosankan. Dan itu yang terus Yeon Hyo lakukan setiap hari kecuali hari libur.
Setiap hari libur, Nyonya Cho hanya akan membangunkan Yeon Ri –sama seperti pagi ini- dan meminta Yeon Ri untuk membantunya memasak sup ayam kesukaan Yeon Hyo. Membiarkan Yeon Hyo tidur sampai tengah hari. Setelah itu Yeon Hyo akan pergi keluar hanya untuk sekedar belanja benda-benda pink untuk menambah koleksi kamarnya ditemani oleh Yeon Ri yang setia mengikuti eonni-nya itu kemanapun dia pergi.
“Kau tahu seberapa besar aku membencimu, Yeon Hyo-ya ?” tanya Kyuhyun sambil tersenyum sinis.
“Aniya....”
“Aku membencimu... Lebih dari apa yang aku tunjukkan selama ini padamu, Yeon Hyo-ya...”
“Cukup oppa !!”
Kyuhyun dan Yeon Hyo sontak menoleh kearah teriakan yang mengagetkan mereka berdua. Seorang yeoja berambut panjang sebahu telah berdiri tegak diambang pintu. Tubuhnya tampak bergetar hebat. Seperti tidak percaya dengan apa yang dilihatnya kali ini.
“Yeon Ri-ya ? Kau sudah bangun saeng ?” tanya Kyuhyun lembut. Namja itu menjauhkan tubuhnya dari Yeon Hyo dan tersenyum manis. Seperti tidak terjadi apa-apa.
“Oppa... Cepat minta maaf pada eonni...” ucap Yeon Ri dengan suara bergetar. Yeoja itu terlihat ketakutan.
“Memangnya ada yang salah ?” sahut Kyuhyun sambil melirik ke arah Yeon Hyo yang diam mematung. Yeoja itu serba salah. Tidak tahu harus berbuat apa.
“Oppa.. Aku tahu kalau oppa sangat membenci eonni... Tapi tidak begini caranya... Bagaimana bisa oppa membenci dongsaeng sendiri ?”
“Kau mau tahu alasannya, Yeon Ri-ya ? Akan ku jelaskan mengapa aku begitu membenci Cho Yeon Hyo...”
~XXX~
“Kemana dia sebenarnya ? Apa hari ini tidak akan datang juga ?” desis seorang yeoja cantik berambut hitam panjang melewati sebahu sambil kembali menatap gerbang yang menjulang tinggi tak jauh dari tempatnya berdiri.
Yeoja itu mendengus dan pada akhirnya memutuskan untuk kembali masuk kedalam rumah berlantai dua yang terlihat begitu mewah. Langkahnya diiringi oleh beberapa orang pelayan berseragam putih dengan pita besar yang juga berwarna sama dibagian belakang mereka.
Yeoja itu melangkah pelan. Begitu anggun. Tampak seperti bangsawan. Cara berjalannya bahkan seperti sudah diatur sedemikian rupa hingga membuat bunyi ketukan sepatu putih yang berhiaskan permata murni itu tampak berirama, menghantam lantai marmer yang menambah kesan mewah rumah itu.
“Nona, apakah tidak jadi pergi ?” tanya seorang pelayan begitu ‘Tuan Putri’ rumah itu menghentikan langkah saat akan menaiki tangga.
Yeoja cantik, bermata kecokelatan dengan tatapan teduh itu tersenyum sekilas dan kemudian membalikkan tubuhnya. Kali ini menghadap kearah piano raksasa berwarna hitam kelam yang terletak beberapa meter tak jauh darinya.
“Aniya, aku tidak akan pergi kekampus kecuali Cho Kyuhyun menjemputku...”
“Tapi Nona... Tuan besar bilang...”
“Appa sudah tahu sifatku.. Kau tak perlu khawatir soal itu...”
“Jiyoo-ya ?” sapa seorang namja yang membuat Kwan Jiyoo menoleh.
Namja tampan itu melambaikan tangannya dan melangkah mendekati Jiyoo. Membuat Jiyoo kembali mengembangkan senyumnya.
“Kenapa kau belum berangkat juga ? Bukankah kau ada kelas satu jam lagi ?”
“Aniya... Aku hanya mau pergi jika...”
“Jika Tuan muda Cho itu menjemputmu ?” tebak Lee Sandeul tepat sasaran.
Jiyoo mengangguk dan kembali tersenyum tipis. Membuat Sandeul tertawa kecil.
“Bagaimana jika pergi bersamaku saja ? Aku juga ada kelas hari ini...” tambah Sandeul yang membuat Jiyoo salah tingkah. Bagaimana bisa namja setampan ini menawarkan tumpangan untuknya ?
“Apa tidak merepotkanmu ?” tanya Jiyoo berusaha memastikan.
“Aniya, lagipula Kyuhyun tidak akan membunuhku jika hanya mengantarmu kan ?” canda Sandeul yang membuat Jiyoo ikut tertawa.
Lee Sandeul adalah tetangga Jiyoo. Lebih tepatnya keluarga mereka memang bertetangga sejak lama. Keluarga Kwan yang hanya memiliki seorang putri tunggal yaitu Jiyoo, merasa sangat senang bisa bertetangga dengan keluarga Lee yang mempunyai dua orang putra dan seorang putri.
Lee Sandeul adalah putra kedua keluarga Lee. Wajahnya sangat tampan dan manis. Mirip dengan Hyung-nya, Lee Sungmin.
Sandeul merupakan teman masa kecil Jiyoo. Entah kenapa, walaupun Lee Via yang merupakan dongsaeng Sandeul –putri semata wayang keluarga Lee- itu adalah seorang yeoja, namun Lee Via sama sekali tidak akrab dengan Jiyoo. Lee Via adalah yeoja yang pendiam, tidak bisa mengakrabkan diri dengan baik dan selalu mengikuti Lee Sungmin kemanapun oppa-nya itu pergi.
“Hhahha... Kyuhyun percaya kalau kau bisa menjagaku dengan baik saat dia tak ada..” ucap Jiyoo yang membuat Sandeul tersenyum lebar dan mengacak pelan rambut yeoja itu.
“Lalu ? Apa yang menyebabkan namja chingu-mu itu tidak menjemputmu hari ini ?” tanya Sandeul yang membuat senyum diwajah Jiyoo hilang seketika.
“Entahlah... Dia sangat aneh akhir-akhir ini...”
~XXX~
“Donghae-ya !” pekik yeoja cantik itu ketika turun dari mobil mercedes putihnya.
Tangan kanan yeoja itu terangkat keatas, melambai dengan pelan kearah seorang namja tampan yang kebetulan saja baru turun dari mobil mewah berwarna hitam pekat itu.
Lee Donghae tersenyum dan kemudian bergegas menghampiri yeoja yang sudah lebih dulu berlari kearahnya.
“Yeon Hyo-ya !” seru Donghae tampak senang.
Namja itu tersenyum lebar dan mencubit pipi Yeon Hyo dengan gemas. Ada kerinduan yang terpancar dari kedua bola matanya saat menatap wajah yeoja itu.
Yeon Hyo cemberut dan menggeleng-gelengkan kepalanya dengan tujuan untuk melepas cubitan Donghae yang sebenarnya tidak sakit sama sekali.
Lee Donghae mengamati setiap gerak-gerik Yeon Hyo yang menurutnya terlihat begitu lucu. Tanpa sadar, namja tampan itu tertawa dengan keras. Membuat Yeon Hyo semakin menekuk wajahnya.
“Ya! Ya! Berhenti menertawakanku, Tuan Lee !” protes Yeon Hyo sambil menggembungkan pipi. Membuat Donghae semakin gemas dan malah kembali mencubit pipi Yeon Hyo.
“Hahhaa.. kau ini.. Lucu sekali, Yeon Hyo-ya !” sahut Donghae tanpa bermaksud menghentikan tawanya yang mulai menarik perhatian beberapa orang yang kebetulan melintas didekat mereka.
“Lucu ? Aaiish... Sampai kapan kau akan menganggap kalau aku ini lucu ?” gerutu Yeon Hyo sebal.
Donghae tersenyum dan kemudian dengan sekali hentakan, namja itu meraih Yeon Hyo kedalam pelukannya. Memeluk yeoja itu dengan lembut, tapi begitu tegas.
“Nan bogoshippo-yo....” bisik Donghae hampir tak terdengar.
“Eeh ?”
“Aku merindukanmu, Yeon Hyo-ya... Kau tahu ? Aku bosan sekali mengurus perusahaan Lee... Tidak bertemu denganmu sehari saja sudah membuatku begitu menderita... Saranghae...”
“Nado saranghaeyo...” sahut Yeon Hyo sambil melepaskan pelukan Donghae dan menatap namja itu dengan lembut. Seperti bukan Yeon Hyo saja.
Donghae terpaku beberapa saat dan kemudian tersenyum lagi. Kali ini lebih rileks.
“Kuliah dengan benar, ne ? Jangan membolos lagi di saat jam pelajaran... Aku harus pergi ke kantor sekarang... Ada rapat penting dengan oppa-mu...” ucap Donghae sambil mengacak pelan rambut Yeon Hyo.
“Kyuhyun oppa ?” tanya Yeon Hyo yang dibalas anggukan ringan Donghae.
“Ne, memangnya kau punya oppa yang lain selain Kyuhyun ? Hhahaa.. dasar kau ini... Apa kau lupa kalau perusahaan Cho dan perusahaan Lee itu bekerja sama dalam hal produksi ?”
Yeon Hyo terdiam.
“Wae ? Kau kenapa ?” tanya Donghae terlihat khawatir dengan perubahan sikap Yeon Hyo yang begitu aneh.
“Aniya... Pergilah.. nanti kau terlambat..” sahut Yeon Hyo tanpa ekspresi.
Donghae menatap Yeon Hyo dengan pandangan tak mengerti. Tidak biasanya Yeon Hyo begini.
“Kau sakit ?” tanya Donghae lagi. Kali ini Yeon Hyo tidak menjawab dan hanya menggeleng ringan kemudian berlalu dari hadapan Donghae. Membuat namja itu menghela nafas. Itu berarti Donghae harus menemukan sendiri jawabannya.
*Author PoV END*
~XXX~
*Yeon Hyo PoV*
Aku kembali mencoret-coret buku catatan bergambar angry bird berwarna merah terang dengan malas. Rasanya waktu bergerak sangat lambat. Aku ingin sekali cepat pulang dan makan malam bersama eomma dan Yeon Ri.
Tapi rasanya aku juga tidak ingin kembali kerumah setelah Cho Kyuhyun menyebalkan itu terang-terangan mengatakan kalau dia membenciku ! Bagaimana bisa dia membenci adik perempuannya sendiri ? Bukankah hal itu kedengarannya cukup gila ?
Apa yang sebenarnya membuat oppa setan-ku itu merasa kalau aku ini beban untuknya ? Selama ini aku tidak pernah menyusahkannya sedikitpun. Bahkan dia tidak pernah mengantarku ke kampus seperti yang ia lakukan pada Yeon Ri.
Dia sama sekali tidak pernah bersikap lembut padaku. Walaupun sedikit saja, sama sekali tidak pernah ! Apa dia begitu membenciku ? Tapi sebenarnya apa salahku sampai-sampai dia tidak mau memaafkan kesalahan yang sama sekali tidak ku hendaki ? Tidak ada seorang pun didunia ini yang mau kehilangan appa yang sangat ia sayangi. Termasuk aku.
Apa aku sebegitu bersalahnya dimata Kyuhyun ?
“Yeon Hyo-ya ?”
“Eh ?”
“Kau melamun sejak tadi... Waeyo ? Kau ada masalah ?” tanya Choi Hye Rin terlihat khawatir. Aku menggeleng pelan dan kembali mencoret-coret buku catatanku yang tampak begitu konyol dengan tulisan ‘Cho Kyuhyun menyebalkan’ berserakan dimana-mana.
“Kau tak bisa berbohong padaku, Yeon Hyo-ya... Wajahmu yang kusut seperti itu mengatakan kalau kau mempunyai masalah yang sangat besar...” tambah Hye Rin sok tahu.
Bagaimana mungkin wajahku terlihat se-mengerikan itu ?
“Aniya...” sahutku pelan. Berusaha bersikap tenang seperti biasanya.
“Ya! Kalau kau ada masalah, katakan saja !” teriak Kim Ji Hyun yang tiba-tiba saja muncul dihadapanku. Membuatku kaget setengah mati !
“Sudah ku bilang tidak ada !” elak ku cepat.
“Aaiish.. wajahmu yang aneh itu tidak dapat menyembunyikan nya dengan baik, Yeon Hyo-ya...” sambar Ji Hyun.
Aku menghela nafas. Mereka berdua ini.... benar-benar.....
“Ceritakan pada kami, Yeon Hyo-ya ! Ayo lah !” seru Hye Rin dengan nada tinggi.
“Cepat katakan !” timpal Ji Hyun lagi.
“Sudah ku bilang tidak ada !” pekik ku dengan nada yang lebih tinggi daripada nada yang Hye Rin gunakan untuk berteriak didekat telingaku.
“Jangan menyangkal, Yeon Hyo-ya !” sahut Ji Hyun dan Hye Rin secara bersamaan. Membuatku harus menutup kedua telingaku dengan cepat jika aku tidak ingin mengalami tuli permanen gara-gara teriakan kedua sahabat gila-ku ini.
“Kalian ingin mendengarnya ?” tanyaku pelan. Mereka sontak mengangguk dengan antusias. Hah ! Bagaimana bisa mereka begitu bersemangat mendengar ceritaku yang tentu akan membuat mereka kembali berteriak tidak karuan seperti tadi ?
“Ini tentang oppa-ku....”
“Oppa-mu ? Maksudmu... Kyuhyun oppa yang tampan itu ?” tanya Hye Rin dengan mata berbinar. Ji Hyun malah sudah melotot dengan mulut terbuka lebar.
Oohh.. tidak ! Aku lupa kalau Hye Rin dan Ji Hyun sangat memuja ketampanan Cho Kyuhyun menyebalkan itu ! Aaiish.... Cho Yeon Hyo, kenapa kau bodoh sekali ?!
“Katakan ! Apa oppa-mu itu sedang mencari calon istri ?!” tanya Ji Hyun yang benar-benar melenceng dari pembicaraan. Dan aku sangat menyesal kenapa harus menceritakan semua ini pada kedua orang yeoja yang jelas-jelas sangat menyukai oppa-ku. Pabbo-ya !
*Yeon Hyo PoV*
~XXX~
*Cho Kyuhyun PoV*
“Lalu bagaimana dengan sistem pembagiannya ? Apakah berjalan dengan lancar ?” tanyaku berusaha setenang mungkin. Sejak kemarin pikiranku benar-benar kacau. Dan ini semua karena Yeon Hyo menyebalkan itu !
Bagaimana bisa dia tidak sadar kalau aku ini sangat membencinya ? Lagipula alasanku cukup kuat untuk membenci yeoja yang suka seenaknya itu ! Aku tak kan membiarkan hidupnya bahagia lebih lama lagi. Dia harus merasakan penderitaan yang aku rasakan selama ini. Menderita karna perbuatannya.
“Saat ini sistem pembagiannya berjalan dengan sangat baik... bahkan akhir-akhir ini produksi kita semakin meningkat pesat sejalan dengan tingginya permintaan konsumen... Bukankah itu hal yang sangat baik, Tuan muda Cho ?”
Aku tersenyum tipis dan kembali menatap berkas-berkas yang berserakan dihadapanku.
“Lalu ? Kapan kau akan menikahi dongsaeng-ku itu ?” tanyaku sambil menatap kearah namja yang mengenakan setelan jas hitam dengan dasi biru yang membuatnya terlihat begitu berwibawa.
“Eh ? Maksud anda ?”
“Tuan muda Lee... Aku tahu hubunganmu dengan Yeon Hyo sudah berlangsung sejak dua tahun terakhir ini... Dan bukankah kau sudah bisa memimpin perusahaan Lee dengan sangat baik ? Setidaknya kalau kau menikah dengan Yeon Hyo, perusahaan kita benar-benar menjadi satu... Kerja sama ini juga akan semakin baik lagi..” ucapku sambil tersenyum kecil.
Lee Donghae tampak bingung dengan pertanyaanku yang begitu tiba-tiba. Biasanya aku tak pernah membicarakan soal hubungannya dengan Yeon Hyo, sekalipun itu diluar kantor. Tapi kali ini aku memang harus memastikan kalau putra tunggal keluarga Lee ini akan menikahi Yeon Hyo.
Jika Lee Donghae menikah dengan Yeon Hyo, itu berarti yeoja itu akan pindah dari rumahku dan hidup bersama Lee Donghae. Tentu saja ! Dengan cara ini aku tidak akan melihat tampang menyebalkan yeoja itu lagi !
“Aku... aku belum memikirkan hal itu...” sahut Lee Donghae yang membuatku tersentak.
Apa yang dia bilang ? Belum memikirkannya ? Bagaimana bisa dia menolak seorang Yeon Hyo yang begitu menarik ? Aahh~ tidak ! Menurutku Yeon Hyo itu sama sekali tidak menarik. Tapi bukankah menurut pandangan namja lain, Yeon Hyo itu malah lebih daripada kata ‘menarik’ ?
Dia cantik, tinggi 170 cm. Berkulit putih susu dan memiliki sepasang mata yang sangat indah. Bahkan tatapan tajamnya itu bisa membuat siapapun terpesona melihatnya. Bibirnya tipis. Senyuman Yeon Hyo itu sangat memikat. Entah darimana Yeon Hyo bisa memiliki senyuman yang seperti itu. Aku sering membandingkan Yeon Hyo dan Yeon Ri, nama mereka memang hampir mirip. Tapi wajah keduanya tidak mirip sama sekali. Yeon Ri lebih mirip denganku ketimbang Yeon Hyo.
Yeon Hyo itu berbeda. Sangat berbeda. Aku dan Yeon Ri memiliki kemampuan bernyanyi yang sangat baik, sedangkan Yeon Hyo tidak. Dia tidak bisa bernyanyi. Tapi dia sangat pandai bermain musik. Lalu kenapa Lee Donghae belum memikirkan hal itu ? Apa dia tidak takut jika suatu saat Yeon Hyo menyebalkan itu akan berpaling pada namja lain ?
“Mianhae... apa aku menyinggung perasaanmu ?” tanya Lee Donghae yang sontak membuyarkan lamunanku.
Aku menggeleng perlahan dan kembali tersenyum. Berusaha memperlihatkan kalau aku baik-baik saja. Tidak tersinggung sama sekali dengan ucapannya.
“Aniya, aku tidak keberatan soal itu.. Tapi sebaiknya kau memikirkan hal itu, Tuan muda Lee.. Kau tahu kan maksudku ? Yeon Hyo itu.....”
“Sangat menarik ! Hahhaa... aku sudah bisa menebak apa yang ingin kau katakan, Tuan muda Cho...”
“Hahhaa.. Kau benar... Aahh~ benar juga, kenapa baru terpikir olehku ?”
“Soal apa ?”
“Kau sebaiknya memanggilku dengan sebutan nama saja... Aku merasa kurang nyaman setiap kali kau memanggilku dengan sebutan ‘Tuan muda Cho’... Menurutku Kyuhyun lebih baik...hahhaa”
“Ne, kau benar... Kyuhyun-ah... Dan sebaiknya kau memanggilku dengan sebutan ‘Hyung’ karna aku lebih tua setahun darimu..”
“Jinjja ? Hahhahaa... Aahh~ Ne, Donghae Hyung...”
~XXX~
“Oppa sudah pulang ?”
Aku menoleh ke arah pintu kamarku yang terbuka. Seorang yeoja manis masuk sambil membawa segelas susu yang tampaknya masih hangat.
“Ne... kau membuatkan ini untuk ku, Yeon Ri-ya ?” tanyaku sambil tersenyum.
Yeon Ri mengangguk dan menyodorkan gelas itu dengan perlahan. Aku menyambarnya dan langsung meneguk susu itu sampai habis. Rasanya benar-benar lezat. Yeon Ri memang selalu perhatian padaku.
“Tadi Jiyoo eonni mencarimu kemari oppa...”
“Jiyoo ? Datang kesini ? Dengan siapa ?”
“Ne... tadi sore saat Yeon Hyo eonni pulang... Dia datang bersama Sandeul oppa... Mereka mencarimu..”
“Mwoya ? Kenapa Jiyoo tidak menghubungiku terlebih dahulu ? Aaiish...”
“Molla... Tapi ku lihat tadi Jiyoo eonni tampak menangis... Aku baru saja ingin keluar ketika Jiyoo eonni berlari masuk kemobilnya, disusul oleh Sandeul oppa...”
“Menangis ?” tanyaku tak mengerti. Jiyoo menangis ? kenapa ?
“Entahlah... Tapi sepertinya sebelum menangis seperti itu, dia sempat bicara dengan Yeon Hyo eonni yang kebetulan baru saja pulang dan masih berada ditaman depan...”
“Yeon Hyo ?” desisku sambil berusaha berpikir.
Jiyoo menangis setelah bicara dengan Yeon Hyo ? Sebenarnya apa yang terjadi ? Tunggu dulu ! Bukankah Jiyoo sama sekali belum pernah bertemu Yeon Hyo ? Dia tidak tahu kalau ada Yeon Hyo dirumah ini. Jiyoo juga tidak tahu kalau sebenarnya aku mempunyai dongsaeng lain selain Yeon Ri.
Jangan-jangan.......
“Oppa ! Kau mau kemana ?!”
“Membuat perhitungan dengan yeoja menyebalkan itu !”
Aku membanting pintu kamarku dengan kasar. Melangkah dengan cepat menuju kamar yang berada tepat didepan kamar Yeon Ri.
Aku mengetuk pintu kamar ber-cat putih itu dengan tidak sabar.
Terdengar sayup-sayup suara Yeon Hyo dari dalam.
“Nuguya ?”
“Yeon Hyo-ya ! Cepat buka pintunya !!” teriak ku kesal.
Perlahan pintu itu terbuka. Muncul raut wajah yang membuatku begitu muak. Wajah Yeon Hyo.
“Cepat katakan padaku, apa motifmu melakukan hal itu pada Jiyoo, hah ?!”
“Ma... maksudmu ?”
“Kau pasti mengatakan hal yang tidak-tidak pada Jiyoo !”
“Jiyoo ? Yeoja yang datang bersama namja tampan itu ? Hahhaa... memangnya dia siapa ? Yeoja chingu-mu ?”
Aku menggeram. Kenapa yeoja ini begitu mudah menanyakan hal itu padaku ? Bahkan raut wajahnya itu sama sekali tidak menunjukan kalau ia menyesal melakukan semua hal ini pada Jiyoo !
“Ne... dia yeoja chingu-ku !”
“Yeoja chingu-mu ? Ahahaha... berarti aku tidak salah langkah...”
“Maksudmu ?”
“Cho Kyuhyun bodoh... Ini salahmu sendiri, kenapa juga kau tidak jujur pada yeoja chingu-mu itu kalau kau punya dua orang adik perempuan ?”
“Wae ? Aku tak sudi mengakui-mu sebagai anggota keluarga Cho, arraseo ?!”
“Hahhaa.. berarti ini bukan salahku kalau Nona Kwan yang cantik itu salah paham dan menuduhku sebagai tunanganmu... Bukan kah begitu, Tuan muda Cho ?”
Apa yang dia bilang barusan ? Dia mengaku sebagai tunangan-ku dihadapan Jiyoo ? Ya!! Yeoja ini benar-benar cari mati rupanya !
“Kau !!”
“Apa ? Kau berani melakukan apa padaku, Cho Kyuhyun ?!”
“Aku benci kau, Yeon Hyo-ya ! Aku sangat membencimu !!”
-To Be Continued-
JEDEEEERR !!
Hahahhaa.. FF baru... Tema yang baru...
Cerita yang baru :p
Eottohke ? Apa ceritanya sangat membosankan ? *plaakk
Hhahaha... Yeon Hyo dipasangkan dengan Lee Donghae disini #digorok kyuhyun
Mian kalo semua CAST yang ada di FF ini belum muncul semuanya... kekekeke~
Sungmin aja baru disebut2 doang..
Leeteuk malah gak muncul sama sekali.. kekekkee~
Tunggu aja... ini kan baru PART 1.. jadi wajar kalo belum muncul semua.. hahaha
Konfliknya dari awal memang udah dibuat...
Dan makin lama, bakal semakin rumit...
*ketawa setan*
_Yoon Yeon Hyo_
cr : gaemgyuchokyuhyun.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar