FF “Reminiscence” (PART 2) / Revenge (복수)

“Reminiscence”
Author : Yarica Eryana (Yoon Yeon Hyo)
Facebook : Icha Elf-Sparkyu Cho Kyuhyun
Twitter : @IchaGaemGyu
Blog : www.gaemgyuchokyuhyun.wordpress.com
Main Cast : Kyuhyun Super Junior a.k.a Cho Kyuhyun
Icha Elf-Sparkyu Cho Kyuhyun a.k.a Cho Yeon Hyo
Tiara Shahnaz a.k.a Kwan Jiyoo
Donghae Super Junior a.k.a Lee Donghae
Sub Cast : Leeteuk Super Junior a.k.a Park Jung Soo
Sungmin Super Junior a.k.a Lee Sungmin
Sandeul B1A4 a.k.a Lee Sandeul (Sungmin’s Brother)
Weny Olivia a.k.a Lee Via (Sungmin’s Sister)
Eftarinda Irmania Monellaricco a.k.a Cho Yeon Ri (Kyuhyun’s Sister)
As Tagged : Eyiikk Yiikk Dewii a.k.a Park Tae Young (Leeteuk’s Sister)
Kimmymaruluvkyu a.k.a Choi Hye Rin
Kyky cyank a.k.a Kim Ji Hyun
Vadya Angel’elf Leeteuk a.k.a Sung Sang Soon
Lidyana Sutedja a.k.a Shin Min Sung
Genre : AU, Romance, Comfort, Hurt
Disclaimer : CHO KYUHYUN IS MINE XD *ditabok Sparkyu*
Super Junior belongs to ELF, but the fanfict is mine ~
Credit pict : Fanny
LINK FF “Reminiscence”
PART 1
“Reminiscence” (PART 1) / Hate ? (미워 ?)
Recommended Song :: Super Junior K.R.Y – Reminiscence
Yiruma – When The Love Falls
FF “Reminiscence” *PART 2* / Revenge (복수)
Aku menggeram. Kenapa yeoja ini begitu mudah menanyakan hal itu padaku ? Bahkan raut wajahnya itu sama sekali tidak menunjukan kalau ia menyesal melakukan semua hal ini pada Jiyoo !
“Ne... dia yeoja chingu-ku !”
“Yeoja chingu-mu ? Ahahaha... berarti aku tidak salah langkah...”
“Maksudmu ?”
“Cho Kyuhyun bodoh... Ini salahmu sendiri, kenapa juga kau tidak jujur pada yeoja chingu-mu itu kalau kau punya dua orang adik perempuan ?”
“Wae ? Aku tak sudi mengakui-mu sebagai anggota keluarga Cho, arraseo ?!”
“Hahhaa.. berarti ini bukan salahku kalau Nona Kwan yang cantik itu salah paham dan menuduhku sebagai tunanganmu... Bukan kah begitu, Tuan muda Cho ?”
Apa yang dia bilang barusan ? Dia mengaku sebagai tunangan-ku dihadapan Jiyoo ? Ya!! Yeoja ini benar-benar cari mati rupanya !
“Kau !!”
“Apa ? Kau berani melakukan apa padaku, Cho Kyuhyun ?!”
“Aku benci kau, Yeon Hyo-ya ! Aku sangat membencimu !!”
*Cho Kyuhyun PoV END*
~XXX~
*Author PoV*
“Jiyoo-ya...”
Kwan Jiyoo mengangkat wajahnya dan menatap Lee Sandeul yang tampak khawatir dengan keadaan yeoja itu.
“Gwaenchana...” sahut Jiyoo sambil tersenyum kecut.
“Dengan wajah seperti itu, kau masih bisa mengatakan kalau semuanya baik-baik saja ?” tanya Sandeul sambil menghela nafas. Masih tidak percaya dengan jawaban yang baru saja meluncur dari bibir tipis yeoja itu.
“Cho Kyuhyun sudah punya tunangan, lagipula yeoja itu sangat cantik... Bukankah itu hal yang bagus ?”
Lee Sandeul menghentikan laju mobil hyundai merahnya dan menatap Jiyoo aneh. Seakan-akan yeoja itu telah melakukan kesalahan yang besar.
“Jiyoo-ya... Aku tidak keberatan jika meminjamkan pundakku untukmu...”
Kwan Jiyoo tersenyum dan kemudian setetes kilauan bening mulai mengalir membasahi pipinya. Tak lama kemudian, yeoja itu terisak hebat dalam pelukan Sandeul. Membuat namja itu gelagapan dan tidak tahu harus berbuat apa.
“Sandeul-ah, eottohke ? Aku harus bagaimana ? Mengapa Kyuhyun tega membohongiku seperti ini ?”
“Aniya, semua ini pasti ada penjelasannya, Jiyoo-ya... Aku tahu Cho Kyuhyun bukanlah orang yang seperti itu.. Dia tidak mungkin tega menyakitimu...”
Lee Sandeul melepaskan pelukan Jiyoo dan menyeka air mata yeoja itu dengan punggung tangan.
“Jangan menangis, Jiyoo-ya... Semua akan baik-baik saja..”
~XXX~
Park Tae Young menjentikkan jarinya ke arah dua orang yeoja yang tengah duduk tepat dihadapan gadis manis itu. Gerakannya itu membuat Shin Min Sung dan Sung Sang Soon tersentak kaget.
“Kalian mengerti dengan perintahku barusan atau tidak ?” tanya Park Tae Young dengan nada angkuh.
Shin Min Sung mengangguk. Dia memang merupakan kepala devisi keuangan di perusahaan Park. Sudah pasti dia yang bertanggung jawab penuh soal ini.
“Bagus... Lalu bagaimana denganmu, Nona Sung ? Apa ini terlalu berat untukmu ?”
Kali ini pandangan Tae Young terfokus pada seorang yeoja dengan blouse sederhana yang tidak bereaksi sejak tadi.
Sung Sang Soon menggeleng perlahan. Membuat ‘Tuan Putri’ keluarga Park itu menatapnya tajam. Sedangkan Shin Min Sung hanya bisa menahan nafas saat mengetahui kalau rekan kerjanya itu telah memancing kemarahan seorang Park Tae Young.
“Aku sudah menjelaskan misi yang harus kalian lakukan panjang lebar dan menghabiskan waktuku yang berharga selama setengah jam... Dan kau masih belum paham juga ? Bukankah itu sangat keterlaluan, Nona Sung ?” ucap Tae Young sambil tersenyum sinis.
“Mianhae... Aku mengerti soal rencana besar yang Nona bicarakan sejak tadi.. Tapi bagaimanapun juga aku merasa tidak sanggup melakukan hal itu, Nona....” sahut Sang Soon yang membuat Tae Young semakin menatapnya tajam.
“Aku bertanya padamu... Bukankah kau memiliki kemampuan untuk mempromosikan produk kita secara besar-besaran ? Iklan, majalah, poster, gunakan apa saja agar menang dari Nona Cho yang menyebalkan itu !” seru Park Tae Young dengan penuh emosi.
“Tapi Nona...”
“Kau mau dipecat ? Aku tak butuh pendapat konyol kalian berdua... Aku tidak mau tahu, kalian harus berhasil menghancurkan perusahaan Cho ! Perusahaan Cho Yeon Hyo si gadis angkuh itu !”
Shin Min Sung dan Sung Sang Soon mengangguk. Mereka sebenarnya enggan melakukan hal bodoh seperti ini. Perusahaan Cho merupakan perusahaan yang besar. Bahkan mereka memiliki cabang yang tersebar diseluruh daratan China.
Park Tae Young adalah adik perempuan Park Jung Soo. Pemilik sah perusahaan Park yang sejak dulu selalu berusaha bersaing dengan perusahaan Cho. Tapi selama ini tidak ada masalah yang cukup berarti diantara ketatnya persaingan keluarga yang memiliki kekayaan diatas rata-rata itu.
Tapi sejak perusahaan Cho bekerja sama dengan perusahaan Lee. Park Tae Young yang semula tidak terlalu ikut campur dalam mengurus masalah perusahaan, tiba-tiba saja mengajukan diri untuk memimpin salah satu cabang perusahaan Park. Dan Park Jung Soo sangat senang jika adik perempuannya itu mau melibatkan diri dalam perusahaan keluarga mereka.
Park Tae Young memutuskan diri untuk memimpin salah satu cabang dari perusahaan Park, bukan tanpa alasan. Yeoja itu berniat untuk menghancurkan perusahaan Cho dengan caranya sendiri. Semua orang tahu kalau Park Tae Young sangat membenci Cho Yeon Hyo. Terlebih lagi saat Yeon Hyo ditetapkan sebagai pemilik sah seluruh aset kekayaan keluarga Cho. Hal itu membuat Tae Young semakin membenci Yeon Hyo.
Sebenarnya Park Tae Young tidak akan membenci Cho Yeon Hyo sampai sejauh ini kalau saja Yeon Hyo tidak memiliki hubungan apapun dengan namja yang sangat Tae Young sukai, Lee Donghae.
Hanya karena alasan itulah Park Tae Young menghalalkan segala cara untuk menjatuhkan perusahaan Cho. Dan Yeon Hyo mengetahui hal ini. Itu sebabnya Cho Yeon Hyo menyerahkan seluruh kendali perusahaan pada Cho Kyuhyun. Karena menurut Yeon Hyo, oppa satu-satunya itu adalah orang yang sangat pintar. Cho Kyuhyun pernah menjadi juara olympiade matematika se-korea. Bukankah itu prestasi yang patut dibanggakan ? Tentu saja Cho Kyuhyun lebih bisa menyelamatkan perusahaan Cho dari ancaman Park Tae Young ketimbang Yeon Hyo sendiri.
~XXX~
Lee Sungmin menyibakkan tirai dan menatap ke arah luar jendela ketika terdengar deru mesin mobil mendekat. Matanya mengikuti setiap gerakan yang dilakukan seorang namja tampan yang tampak turun dari mobil dengan tergesa-gesa.
Lee Sungmin melirik ke arah jam berwarna cokelat tua yang tergantung disudut ruangan. Jam sebelas malam ? Dan Lee Sandeul baru pulang ?
Namja berwajah aegyo itu tegak berdiri dan menatap ke arah pintu yang terbuka secara perlahan-lahan. Sepertinya Lee Sandeul sengaja mengendap-endap agar tidak membangunkan penghuni rumah yang lain.
“Kau baru pulang ? Dari mana saja ?” ucap Sungmin tiba-tiba yang membuat Sandeul tersentak kaget dan buru-buru mencari sumber suara.
Lee Sungmin tersenyum dan menghidupkan tombol lampu. Membuat ruangan yang tertata rapi itu seketika menjadi terang menderang. Lee Sandeul mengerjap-ngerjapkan matanya beberapa kali. Berusaha menyesuaikan diri.
“Hyung ?” desis Lee Sandeul tampak terkejut. Tak lama kemudian namja itu tersenyum senang.
“Kapan Hyung pulang ? Kenapa tidak memberitahuku ? Mana gadis cengeng itu ?” tanya Sandeul bertubi-tubi membuat Sungmin tertawa kecil.
“Tadi sore... Hahhaa.. Lee Via masih ada ujian semester... Tidak bisa ikut pulang ke Seoul.. Kau tahu ? Dia sudah mulai bisa beradaptasi dan mempunyai teman di Jepang.. Benar-benar perubahan yang luar biasa..” sahut Sungmin yang membuat Sandeul ikut tertawa.
“Lee Via bisa punya teman ? Hahhaha.. Padahal untuk berteman dengan Kwan Jiyoo saja butuh waktu bertahun-tahun untuknya.. Dia benar-benar payah...”
“Ne.. Ternyata menuruti keinginannya untuk kuliah di Jepang dan tinggal bersamaku, bukan ide yang buruk kan ? Lagipula prestasi akademiknya cukup bagus..” ucap Sungmin masih dalam rangka membanggakan adik perempuan kesayangannya itu.
“Apakah dia masih suka menangis jika kau pergi tiba-tiba dan tidak mengajaknya, Hyung ?” tanya Sandeul sambil tersenyum nakal. Lee Sandeul suka sekali membicarakan soal kelemahan Lee Via yang tidak bisa jauh dari Lee Sungmin. Hal itu lah yang membuat Lee Via tidak terlalu dekat dengan Sandeul, walaupun umur mereka tidak terpaut begitu jauh.
“Aniya, dia tidak pernah lagi melakukan hal-hal semacam itu... Dia sekarang begitu dewasa... Aneh sekali... Mungkin karena dia mulai menyukai seseorang, ne ?”
“Hhahaa.. Park Jung Soo ! Gadis cengeng itu suka pada namja bermarga Park itu, Hyung !” seru Lee Sandeul antusias.
“Mwoya ? Park Jung Soo ?” sahut Sungmin kaget.
Park Jung Soo adalah teman baik Lee Sungmin sejak kecil. Namja itu sering berkunjung ke rumah keluarga Lee, terlebih lagi saat Sungmin masih berada di Seoul. Dan selama ini, Lee Via sama sekali belum pernah bicara sepatah kata pun pada Park Jung Soo. Meskipun pada kenyataannya yeoja itu bisa saja dekat dengan Park Jung Soo. Karena sahabat Lee Sungmin itu sering kali mengajaknya bicara. Tapi yeoja itu sama sekali tidak menanggapinya.
Bukan karena dia tipe yeoja yang angkuh. Tapi karena malu. Lee Via adalah orang yang sangat pemalu dan selalu bergantung pada Lee Sungmin.
“Ne, Hyung tidak tahu ? Aaiish... Bagaimana bisa Hyung tidak mengetahuinya ?” sahut Lee Sandeul sambil terkekeh pelan.
“Hhahaa.. Aniya, aku tidak tahu sama sekali... Kau tahu sendiri kan, kalau Lee Via itu sering kali menunjukkan wajah tanpa ekspresi ?”
“Benar juga ! Hahhaha.. Lalu apa yang Hyung lakukan di Seoul ? Liburan ?”
“Sedikit liburan... Tapi tujuan utamaku bukan itu...” sahut Sungmin yang membuat dahi Sandeul berkerut. Tampak penasaran.
“Kalau bukan liburan, lalu apa ?”
~XXX~
Lee Donghae menghentikan laju mobil porche merahnya dan menatap ke arah coffee shop yang hampir tutup itu sambil menggumamkan sesuatu.
Tatapan mata teduh milik Lee Donghae tampak menelusuri setiap detail keadaan yang terjadi disekitar coffee shop itu dengan seksama. Tiba-tiba saja namja itu tersentak dan buru-buru turun dari mobilnya ketika sesosok yeoja yang sangat ia kenal keluar dari coffee shop itu.
Namja itu melangkahkan kakinya dengan cepat, berusaha menyusul yeoja yang berjalan gontai ke arah halte bis.
Lee Donghae kemudian berlari kecil dan menangkap pergelangan tangan yeoja itu. Dengan sekali hentakan, Lee Donghae berhasil membuat sosok yeoja bermantel putih itu berbalik dan menghadap ke arahnya.
Yeoja itu berteriak kecil dan tiba-tiba saja terdiam saat pandangan matanya bertemu dengan Lee Donghae.
Sorotan mata teduh milik Lee Donghae berhasil membuat yeoja itu mencair seketika. Tampak terkejut sekaligus terpesona.
“Donghae-ya ?” desis yeoja itu tak sadar.
“Aku sudah tahu kalau kau akan datang kesini, Yeon Hyo-ya..” ucap Lee Donghae sambil tersenyum.
Cho Yeon Hyo menunduk. Yeoja itu tidak tahu harus berbuat apa. Lee Donghae sangat paham dengan kebiasaannya, jalan pikirannya, bahkan tindakan apa yang akan ia kerjakan.
Lee Donghae tentu sudah tahu kalau yeoja itu akan mengunjungi ‘Amouris’ coffee shop saat Yeon Hyo sedang punya masalah atau mengalami suatu hal yang menjadi beban pikirannya.
‘Amouris’ coffee shop adalah tempat favorite Yeon Hyo sejak kecil. Coffee shop itu sudah berdiri sekian belas tahun lamanya. Di resmikan saat Yeon Hyo berumur tujuh tahun. Tuan Cho sangat suka menghabiskan waktu libur akhir pekan ditempat itu bersama Yeon Hyo dan Yeon Ri.
Tempat itu juga yang menyimpan seluruh memori ingatan masa kecil Yeon Hyo. Pada saat Yeon Hyo akan berulang tahun yang kelima belas, seluruh keluarga Cho berkumpul di coffee shop itu dan menyiapkan pesta kecil untuk Yeon Hyo.
Yeon Hyo yang seumur hidupnya belum pernah merasakan ulang tahun didampingi oleh Appa-nya itu, pada akhirnya memaksa Tuan Cho untuk datang ke perayaan ulang tahunnya yang kelima belas. Tuan Cho yang saat itu berada di China, entah mengapa menyetujui keinginan Yeon Hyo dan berangkat dengan penerbangan yang paling pagi agar dapat menghadiri pesta ulang tahun Yeon Hyo siang harinya.
Tapi ternyata apa yang menjadi keinginan besar Yeon Hyo di hari ulang tahunnya yang kelima belas itu malah berbalik menjadi petaka besar saat pesawat itu tergelincir dan menewaskan puluhan penumpang tujuan Seoul. Hal itulah yang menyebabkan seluruh keluarga Cho menyalahkan dirinya atas kematian Cho Ming Won, Appa yang sangat Yeon Hyo sayangi.
“Yeon Hyo-ya ?” panggil Donghae yang membuat Yeon Hyo tersentak dan kembali ke alam sadarnya.
“Ne ?”
“Kau ada masalah ? Katakan padaku, Yeon Hyo-ya... Siapa tahu aku bisa membantumu..”
Yeon Hyo menggeleng pelan dan kemudian tersenyum kecut. Ia sama sekali tidak mau melibatkan Donghae dalam masalah ini. Bagaimanapun buruknya perlakuan Kyuhyun pada yeoja itu, Yeon Hyo tidak ingin Kyuhyun terlihat jelek di mata orang lain. Apalagi di mata Lee Donghae yang menjadi mitra perusahaan Cho.
Yeon Hyo yakin dirinya pasti dapat membalas semua perlakuan buruk Kyuhyun dengan caranya sendiri. Tanpa melibatkan orang lain.
“Tidak ada ? Kau yakin, Yeon Hyo-ya ?” tanya Lee Donghae terdengar khawatir.
“Gwaenchana... Mungkin aku hanya sedikit lelah dan bosan dengan kuliahku.. Itu tidak masalah, Donghae-ya.. Aku masih bisa mengatasinya sendiri..”
“Apakah kau butuh liburan ? Aku bisa menemanimu jika kau mau...” sahut Donghae yang membuat Yeon Hyo tertegun.
Yeon Hyo memang tampak membutuhkan liburan untuk mengusir semua masalah yang silih berganti menghantui pikirannya. Tapi sekarang bukan waktu yang tepat untuk bersantai dan menikmati liburan seperti yang dikatakan Donghae.
Yeoja itu merasa harus mengejar mata kuliahnya yang tertinggal dan juga harus tetap mengawasi perusahaan Cho yang kini tengah dikelola oleh Kyuhyun. Bagaimanapun juga semua tindakan yang akan dilakukan Kyuhyun, harus berdasarkan persetujuan Yeon Hyo sebagai pemilik yang sah semua aset perusahaan Cho.
Itu juga merupakan alasan kenapa Kyuhyun sangat membenci Yeon Hyo. Karena Yeon Hyo bukanlah tipe orang yang suka mengurusi hal-hal semacam itu. Jadi Kyuhyun harus bekerja keras untuk membuat semuanya menjadi seimbang.
Dan itu juga bukan tanpa alasan. Ini karena Cho Ming Won pernah meminta Cho Kyuhyun untuk menjaga perusahaan Cho apapun yang terjadi. Appa Kyuhyun sangat percaya jika anak lelakinya itu dapat meneruskan perusahaan Cho sesuai harapannya. Tapi entah kenapa warisan itu justru jatuh pada Cho Yeon Hyo. Anak kedua keluarga Cho yang sama sekali buta tentang segala sesuatu yang menyangkut soal bisnis keluarga itu.
“Yeon Hyo-ya ?”
Lee Donghae mangibas-ngibaskan tangan kanannya didepan wajah Yeon Hyo. Membuat yeoja itu tersentak dan menatap Donghae dengan gugup.
“Kau melamun ? Waeyo ? Kau sakit, Yeon Hyo-ya ?”
“A..an..aniya ! Mungkin hanya sedikit lelah, jadi sulit berkonsentrasi.. Entahlah.. Bisakah kau mengantarku pulang sekarang ?”
“Jinjja ? Arraseoyo.. Kita pulang sekarang, ne ? Apa kau membutuhkan pegangan agar tidak jatuh ?” tanya Donghae sambil tersenyum nakal.
Yeon Hyo tertawa dan lantas mengamit lengan kanan Donghae. Membuat namja itu tersenyum lepas.
“Kajja !”
*Author PoV END*
~XXX~
*Yeon Hyo PoV*
Aku menghela nafas berat dan memutar gagang pintu kamarku dengan cepat. Rasanya lelah sekali.
“Ternyata begini cara seorang pewaris kekayaan keluarga Cho pulang kerumah ? Masuk dengan cara mengendap-endap dan sama sekali tidak bersuara ?”
Aku tersentak dan buru-buru menoleh ke sudut ruangan kamar bagian kanan. Oh, ternyata benar ! Si setan Cho Kyuhyun itu sudah bersemayam tepat di atas tempat tidurku !
“Bukan urusanmu..” sahutku dingin sambil menutup pintu secara perlahan agar tidak membangunkan Yeon Ri dan eomma.
“Cih.. Kau bilang bukan urusanku ? Apa kau lupa kalau kau itu dongsaeng-ku, Yeon Hyo-ya ?”
Apa katanya ? Dongsaeng ? Apa aku salah dengar ? Bukankah baru kemarin namja gila ini marah-marah padaku dan melarangku memanggilnya dengan sebutan ‘oppa’ ? Apa kepalanya terbentur sesuatu ? Aaiish..
“Kau tak pernah menganggap aku ini adikmu...”
“Siapa bilang ?” tanyanya sambil tersenyum.
Senyuman itu ! Lagi-lagi senyuman itu ! Membuatku muak !
“Kenapa kau tiba-tiba bersikap baik padaku ? Waeyo ? Apa yang kau inginkan ?” sahutku dengan ekspresi yang tetap sama seperti tadi. Ada nada kebencian yang tersirat dari setiap ucapanku padanya. Ini bukan salahku. Ini salahnya sendiri. Kenapa juga dia membenciku ?
“Hahahhaa.. otakmu ternyata cukup cerdas, Yeon Hyo-ya...”
“Cepat katakan... Aku mau tidur...”
“Aahh~ Ne, aku cuma memerlukan tanda tanganmu di beberapa berkas untuk keperluan perusahaan.. Dan masih ada satu hal lagi...”
“Apa ?”
Kyuhyun kembali tersenyum. Kali ini namja itu merebahkan tubuhnya di atas tempat tidurku. Membuat selimut pink berbulu kesayanganku terjatuh ke lantai.
“Kau mau dengar ?” tanyanya sambil memejamkan mata. Harus ku akui, wajah Cho Kyuhyun sangat tampan. Apalagi melihat ekspresinya yang seperti ini, tampak polos dan baik. Sangat berbeda saat ia membentak ku dengan kasar seperti kemarin.
Cho Kyuhyun memang sangat tampan. Tinggi 183 cm, berkulit putih susu, hidungnya mancung, tatapan matanya sangat tajam tapi terlihat menarik, dia punya deretan gigi yang rapi dan senyuman evil miliknya yang khas itu bisa membuat yeoja manapun bisa terpesona akan ketampanannya. Kalau saja dia bukan oppa-ku, mungkin aku sudah tergila-gila padanya. Yeoja mana yang sanggup menolak seorang namja tampan sekaligus pintar seperti Cho Kyuhyun ?
Aaiish... kenapa aku malah memperhatikan wajahnya ? Setampan apapun dia, tetap saja dia itu menyebalkan ! Seenaknya saja memusuhiku yang jelas-jelas adalah dongsaengnya ! Oppa macam apa dia ?!
“Ya! Ya! Cho Kyuhyun ! Aku mau tidur, cepat katakan !” desak ku tak sabar.
Kyuhyun membuka matanya dan menatap tajam ke arahku. Membuatku gelagapan dan tak tahu harus berbuat apa.
“Kemarilah, Yeon Hyo-ya...” sahutnya sambil menepuk pelan tempat tidurku.
“Mwo ?!!”
“Wae ? Kemarilah... Berbaringlah disini... Bukankah kita sudah lama tidak mengobrol dengan akrab ?” tanyanya lembut.
Aku terpaku.
“Kajja !” kali ini dia sedikit berteriak. Tampang sebal yang dimilikinya itu kembali terlihat. Membuktikan kalau dia masih waras saat ini dan tidak mengalami gangguan jiwa.
Aku mengangguk ragu dan kemudian berjalan perlahan mendekati tempat tidurku.
“Berbaringlah disebelahku, Yeon Hyo-ya...” ucapnya pelan.
“Ta.. Tapi...”
“Wae ? Apanya yang salah ? Bukankah kau itu dongsaengku ? Kenapa kau terlihat takut padaku, huh ?”
“Eerr... Kau sudah tidak marah lagi soal Nona Kwan yang cantik itu ?” tanyaku sedikit takut. Bagaimana tidak, Kyuhyun sama sekali tidak pernah membentak ku sekasar itu selama ini. Walaupun aku tahu kalau dia membenciku, setidaknya dia tidak pernah berteriak memaki ku sekeras itu. Tapi hanya karena satu orang yeoja, dia tega memperlakukanku seperti itu.
Aku memang berniat membalas dendam padanya. Tapi apakah sebegitu berharganya yeoja itu bagi Kyuhyun ? Sampai-sampai dia semarah itu padaku ? Bukankah itu salahnya sendiri ? Kenapa juga dia tidak pernah mengenalkan aku pada Kwan Jiyoo sebagai dongsaengnya ? Bahkan dia bilang pada yeoja itu kalau dia hanya punya satu adik perempuan ! Benar-benar kelewatan !
“Masalah Kwan Jiyoo, itu masalah yang lain... Aku tak kan melepaskanmu, Yeon Hyo-ya... Kau harus bertanggung jawab soal ini..”
“M...ma..maksudmu ?” tanyaku gugup sambil merebahkan tubuhku disamping Kyuhyun. Berusaha untuk bisa bernafas dengan normal.
Aahhh~ Aku ini kenapa ? Apa aku terlalu takut pada Kyuhyun sampai-sampai debaran jantungku jadi tidak karuan seperti ini ?
Kyuhyun mengerjap-ngerjapkan matanya perlahan. Tampak mengantuk. Namja itu berbalik menghadap ke arahku. Membuat pandangan kami bertemu.
Aku bisa dengan jelas mengamati setiap lekuk wajahnya yang sempurna. Dia tampan. Bahkan terlalu tampan. Bagaimana bisa aku punya oppa setampan ini ? Pantas saja Hye Rin dan Ji Hyun tergila-gila padanya. Aaiish...
“Kau cantik sekali, Yeon Hyo-ya...”
“Eh ?”
Heeii ! Kenapa dia tiba-tiba saja memujiku ? Seumur hidupku, oppa setan-ku ini sama sekali tidak pernah memujiku ! Walaupun aku berdandan sangat buruk dan bahkan baru bangun tidur dengan mata bengkak, dia sama sekali tidak pernah mengomentari penampilanku !
“Aku memujimu, bodoh ! Kau ini... Apa tidak pernah ada seorang pun namja yang memujimu, huh ? Payah sekali...” sahutnya ketus. Wajah dingin itu terlihat lagi. Aaiish... dia memang Cho Kyuhyun yang menyebalkan !
“Aku tak butuh pujianmu, Kyuhyun-ah !”
“Ya! Ya! Panggil aku ‘oppa’ !”
“Shireo ! Kemarin kau melarangku memanggilmu ‘oppa’ ! Aku sudah berjanji pada diriku sendiri kalau akan membalas semua perlakuanmu dan tak kan pernah sudi memanggilmu ‘oppa’ walaupun kau mengemis memohon padaku !”
“Wae ?! Yaakk! Kau ini ! Tidak sopan !”
“Ini semua karena ulahmu sendiri, Cho Kyuhyun menyebalkan !” pekik ku emosi.
Kyuhyun tersentak dan buru-buru menutup mulutku dengan telapak tangan kanannya. Membuatku kesulitan bernafas.
“Emmpp...eempp.. Ap.. apa yang ka... kau lakukan !”
“Ssstt.. Kau harus tenang, bodoh ! Nanti eomma dan Yeon Ri bangun ! Aaiish..”
“Arra ! Arra ! Aku akan tenang, tapi kau harus menyingkirkan tangan bodohmu itu, Kyuhyun-ah !” gerutuku kesal.
Kyuhyun mendecak dan kemudian membebaskan mulutku dari telapak tangannya yang aku yakin pasti penuh dengan bakteri dan kuman itu !
“Kau sudah bisa tenang ?” tanyanya yang hanya ku jawab dengan anggukan ringan.
“Baiklah, aku akan bicara serius denganmu, Yeon Hyo-ya...”
Kyuhyun menatap mataku dengan tajam. Tampak mengintimidasi. Tapi jangan panggil aku Cho Yeon Hyo jika aku tidak membalas tatapannya yang mengerikan itu !
“Cepat katakan...” ucapku sambil berusaha menahan tawa.
Bagaimana tidak ? Sudah lama Kyuhyun tidak memperlakukanku seperti ini. Aku masih ingat dengan jelas. Saat kami masih kecil, Kyuhyun suka sekali mengajakku bicara dengan cara seperti ini. Masuk ke kamarku tanpa permisi dan berbaring di atas tempat tidurku. Kemudian mengajakku untuk berbaring disebelahnya. Dan setelah itu, aku harus mendengar ceritanya yang menurutku sangat membosankan. Kyuhyun tidak pernah cerita soal hal-hal menarik yang lain kecuali game dan matematika. Tentu saja itu seperti dongeng sebelum tidur untuk ku.
Dulu aku cukup dekat dengan Kyuhyun. Dia adalah tipe oppa yang baik. Saat pulang sekolah, Kyuhyun selalu membawa dua buah es krim untuk aku dan Yeon Ri. Tapi karena Yeon Ri tidak terlalu suka makanan manis, jadi es krim jatah Yeon Ri jadi milik ku. Walaupun Kyuhyun tahu kalau Yeon Ri jarang memakan es krim bagiannya, tapi dia tetap membawa dua buah es krim. Karena menurut Kyuhyun, sangat tidak adil jika hanya membawa satu es krim karena dia punya dua dongsaeng.
Tapi saat Appa menunjukkan tanda-tanda lebih ‘mengistimewakan’ aku dibandingkan Kyuhyun dan Yeon Ri, oppa-ku satu-satunya itu malah terlihat jauh dari jangkauanku. Terlebih lagi saat Appa meninggal karena ingin menghadiri ulang tahunku yang kelima belas. Kyuhyun benar-benar memperlihatkan pada semua orang kalau dia membenciku.
“Kenapa kau malah tertawa ?” tanya Kyuhyun sambil mengernyitkan alis.
“Aniya, hanya teringat sesuatu...”
“Apa ?”
Aku tersenyum tipis dan menggeleng perlahan. Tidak mungkin aku mengatakan pada namja gila dihadapanku ini kalau aku sangat merindukan masa kecil kami dulu. Bisa-bisa dia malah mengejek ku.
“Yeon Hyo-ya...”
“Ne ?”
“Minggu depan kau harus mau bertunangan dengan Lee Donghae... Aku sudah mengatur semuanya, Yeon Hyo-ya...”
“Mwoya ?!!”
Aku menatap Kyuhyun dengan pandangan tak percaya. Bagaimana bisa dia memutuskan hidupku dengan seenaknya seperti ini ? Ini hidupku ! Kenapa dia harus ikut campur ?!
“Wae ? Bukankah kau menyukai Lee Donghae ? Bukankah dia adalah namja chingu-mu ? Lalu apa yang salah ?”
“Ta..tapi...”
“Aku sudah mengatur semuanya... Kau hanya diam dan ikuti semua hal yang sudah ditentukan.. Arraseo ?”
Aku terdiam.
Apa aku tidak salah dengar ? Tunangan ? Minggu depan ? Apa dia sudah gila ?! Kenapa dia seenaknya sendiri mengatur hidupku ?! Aaarrrgghh !
“Kau dengar tidak ?”
“Apa itu tidak terlalu cepat ?” tanyaku yang membuat ekspresi wajah Kyuhyun seketika berubah. Tampak terkejut dengan pertanyaanku.
“Kau sudah dewasa, Yeon Hyo-ya... Dan aku sebagai oppa-mu tentu saja akan memilihkan jalan yang terbaik untukmu...”
Apa ? Memilihkan jalan terbaik untuk ku ? Kenapa dia tiba-tiba bersikap baik padaku ? Atau jangan-jangan dia merencanakan sesuatu ? Tidak mungkin seorang Cho Kyuhyun bersikap begitu baik padaku tanpa alasan yang kuat. Kalau memang seperti itu, lalu apa yang sedang direncanakannya ?
“Ini terlalu cepat... Aku belum siap, Kyuhyun-ah...”
“Aku tak mau mendengar kata-kata penolakan... Apa kau mau kalau suatu saat Park Tae Young berhasil merebut Lee Donghae dari tanganmu ?”
“Aniya....”
Kyuhyun mengacak pelan rambutku dan tersenyum. Kali ini bukan senyuman tulus yang ku lihat dari wajahnya, tapi senyuman licik. Entahlah, aku merasa dia seperti itu.
“Kau memang dongsaeng yang baik...”
“Tapi kau adalah oppa yang buruk..” sahutku ketus.
“Tidak masalah jika kau menganggapku seperti itu, Yeon Hyo-ya... Asal kau tahu saja, aku menyayangimu.... Aku tak mungkin membiarkanmu jatuh ke tangan namja yang tidak jelas... Lee Donghae adalah orang yang tepat untukmu... Aku percaya kalau dia bisa menjagamu dengan baik, Yeon Hyo-ya...”
Kyuhyun menghela nafas dan bangkit dari tempat tidurku. Saat namja itu mulai beranjak menjauh dari tempat tidurku, tangan kiri ku sontak menahan pergelangan tangannya. Meminta Kyuhyun untuk berhenti.
“Wae ?” tanyanya dingin.
“Walaupun kau mempunyai rencana yang jahat untuk ku.. Tapi aku menyayangimu, Kyuhyun-ah... Bagaimanapun juga kau adalah oppa-ku... Saranghae...”
“Aku membencimu, Yeon Hyo-ya... Tapi aku juga menyayangimu.. Besok bangunlah pagi-pagi sedikit, Lee Donghae akan datang kemari untuk sarapan bersama kita...”
~XXX~
“Yeon Hyo-ya...”
“Umm ?”
“Apa kau menyetujui usul Kyuhyun soal pertunangan itu ?”
Aku sontak menghentikan suapanku dan menoleh ke arah Lee Donghae yang tengah tersenyum manis disamping kananku.
“Ne...” sahutku pelan.
“Jinjja ? Jadi minggu depan eonni akan tunangan dengan Donghae oppa ? Aaahh~ chukkae eonni !” seru Yeon Ri tampak senang.
Aku mengangguk dan tersenyum tipis. Ku lihat eomma juga tersenyum, walaupun wajahnya tampak menyiratkan sesuatu.
Seperti..... kecewa ? Kenapa eomma terlihat kecewa ? Bukankah dia sangat suka dengan Lee Donghae ?
Lee Donghae adalah namja yang baik. Eomma sangat suka dengannya, bahkan terkadang terang-terangan meminta Donghae menjemputku saat aku dan Yeon Ri pergi melakukan rutinitas kami saat hari minggu –belanja benda-benda pink untuk menambah koleksi kamarku- di pusat perbelanjaan. Lalu kenapa sejak tadi eomma diam saja dan terlihat menatap Yeon Ri terus-terusan ?
Apa maksudnya semua ini ? Atau jangan-jangan.....
“Yeon Hyo-ya ?”
“Ne ?”
“Kenapa kau tidak menghabiskan makananmu ?” kali ini Kyuhyun yang bersuara. Hah ! Dia biasanya tidak pernah mengajakku bicara saat kami makan. Sifatnya yang dingin itu selalu membekukan suasana hangat yang aku dan Yeon Ri ciptakan. Tapi kali ini dia terlihat lebih aneh daripada eomma. Sebenarnya apa yang terjadi ?
“Aniya, kurasa aku tak sanggup menghabiskan semua ini... Terlalu banyak...” sahutku asal.
Kyuhyun mengangguk dan melanjutkan sarapannya. Sedangkan Yeon Ri sibuk mengobrol dengan Donghae.
“Yeonnie, kalau kau sudah selesai... Cepat ganti bajumu dengan setelan yang sudah eomma siapkan dikamar, ne ? Kau harus mengikuti rapat penting dengan perusahaan Lee siang ini... Tuan muda Lee sendiri yang meminta agar kau datang bersama Kyuhyun..” ujar eomma yang membuatku tersedak dan buru-buru menyambar segelas air putih dan meneguknya sampai habis.
“Mwo ?”
“Satu hal lagi, gunakan high heels yang ada didalam kotak hijau disamping tempat tidurmu itu, ne ? Jangan gunakan sepatu putih kesayanganmu itu dalam rapat, Nona Cho ! Arraseo ?”
“Eomma...” rengek ku manja. Biasanya cara ini selalu berhasil. Eomma tidak tega kalau aku merengek padanya.
“Kali ini kau memang harus menurut, Yeonnie...”
“Aaiish...”
*Yeon Hyo PoV*
~XXX~
*Author PoV*
“Nona....”
“Tinggalkan aku sendiri...”
“Tapi Nona harus makan...”
Kwan Jiyoo menghela nafas berat dan kembali memainkan jari-jari tangannya di atas tuts piano. Yeoja itu memainkan ‘When The Love Falls’ yang merupakan salah satu lagu instrumental terkenal dari Yiruma –pianist internasional asal korea selatan-. Nada-nadanya yang menyiratkan luka yang mendalam membuat suasana ruangan itu kembali hening. Yang terdengar hanyalah dentingan suara yang berasal dari piano yang tengah dimainkan oleh Jiyoo.
“Cho Yeon Hyo... Namanya Yeon Hyo, dia adalah gadis yang seumuran dengan Nona... Tingginya 170 cm, dia suka warna pink dan salju, tidak suka sayuran dan sangat menyukai es krim.. Dia masih berstatus sebagai mahasiswa semester akhir... Dia sangat pandai bermain musik, terutama piano... Dia adalah salah satu pianist kebanggaan sekolahnya dulu... Dia sangat dekat dengan Lee Donghae... Beberapa kali mereka terlihat sedang jalan bersama...”
Kwan Jiyoo menghentikan permainan pianonya dan menatap ke arah pelayan Jung dengan raut wajah yang tidak puas.
“Cho Yeon Hyo ? Kalau dia benar-benar tunangan Kyuhyun, lalu kenapa yeoja itu bermarga Cho ? Apa mereka sudah menikah ? Sebenarnya apa hubungan yeoja itu dengan Kyuhyun ?” cecar Jiyoo emosi.
“Aniya, menurut informasi... Cho Yeon Hyo adalah adik perempuan Cho Kyuhyun.. Dia lebih tua satu tahun daripada Cho Yeon Ri... Orang-orang kita yang dikirim kesana sudah memastikan kalau Nona Yeon Hyo adalah adik perempuan Tuan muda Cho... Hubungan mereka memang tidak terlalu baik dan sering bertengkar... Mungkin itu sebabnya Nona Yeon Hyo mengaku sebagai tunangan dari Tuan muda Cho...”
“Mwo ? Apa yeoja itu sudah gila ? Bagaimana bisa dia menipu-ku mentah-mentah seperti ini ? Aaiish ! Lalu kenapa Kyuhyun bilang kalau dia hanya punya satu orang adik perempuan ? Sebenarnya mana yang benar ?”
“Mianhamnida Nona.. Sebaiknya Nona tanyakan langsung pada Tuan muda Cho mengenai alasan dia menutupi identitas Nona Yeon Hyo... Tapi orang-orang kita yang dikirim untuk menyelidiki Nona Yeon Hyo malah menemukan sesuatu yang janggal...”
“Sesuatu yang janggal ? Apa itu ?”
“Nona Yeon Hyo mewarisi seluruh harta kekayaan keluarga Cho... Termasuk seluruh aset perusahaan mereka... Dengan kata lain, tak ada warisan sedikitpun yang ditinggalkan oleh Cho Ming Won untuk kedua anaknya yang lain...”
“Mwoya ?! Apa kau tak salah ? Bagaimana bisa hal itu terjadi ?”
“Kami belum menemukan jawabannya, tapi kita menemukan suatu kejanggalan yang benar-benar aneh, Nona...”
“Cepat katakan !”
“Dalam akte keluarga Cho... Tidak ada nama Cho Yeon Hyo dimanapun... Yang ada hanya Cho Kyuhyun dan Cho Yeon Ri yang terdaftar sebagai anak dari keluarga itu.. Entahlah, kami tidak begitu paham apa maksudnya semua ini... Tapi mungkin Nona bisa memastikan suatu hal...”
Kwan Jiyoo tersentak. Nafasnya terasa sesak. Ini terlalu aneh. Bahkan terlihat sangat tidak masuk akal. Bagaimana bisa anak yang tidak terdaftar dalam suatu akte keluarga, dapat mewarisi seluruh kekayaan keluarga tersebut ?
“Kalau itu benar... Itu berarti Cho Yeon Hyo, bukan lah anak kandung keluarga Cho ?”
-To Be Continued-
JEDEEEERR !!
Hahahhaa.. FF baru... Tema yang baru...
Cerita yang baru :p
Eottohke ? Apa ceritanya sangat membosankan ? *plaakk
Hhahaha... Yeon Hyo dipasangkan dengan Lee Donghae disini #digorok kyuhyun
Gimana ? Hyo-Kyu shipper ?
Hahahhaa XD
Apakah Yeon Hyo itu bukan anak kandung keluarga Cho ?
Kalau bukan... terus si Yeon Hyo anak siapa dong ? -____- *plaakk
cr : gaemgyuchokyuhyun.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar