FF “Reminiscence” (PART 7) / Reason (이유)

“Reminiscence”
Author : Yarica Eryana (Yoon Yeon Hyo)
Facebook : Icha Elf-Sparkyu Cho Kyuhyun
Twitter : @IchaGaemGyu
Blog : www.gaemgyuchokyuhyun.wordpress.com
Main Cast : Kyuhyun Super Junior a.k.a Cho Kyuhyun
Icha Elf-Sparkyu Cho Kyuhyun a.k.a Cho Yeon Hyo
Tiara Shahnaz a.k.a Kwan Jiyoo
Donghae Super Junior a.k.a Lee Donghae
Sub Cast : Leeteuk Super Junior a.k.a Park Jung Soo
Sungmin Super Junior a.k.a Lee Sungmin
Sandeul B1A4 a.k.a Lee Sandeul (Sungmin’s Brother)
Weny Olivia a.k.a Lee Via (Sungmin’s Sister)
Eftarinda Irmania Monellaricco a.k.a Cho Yeon Ri (Kyuhyun’s Sister)
As Tagged : Eyiikk Yiikk Dewii a.k.a Park Tae Young (Leeteuk’s Sister)
Kimmymaruluvkyu a.k.a Choi Hye Rin
Kyky cyank a.k.a Kim Ji Hyun
Vadya Angel’elf Leeteuk a.k.a Sung Sang Soon
Lidyana Sutedja a.k.a Shin Min Sung
Genre : AU!, Romance, Comfort, Hurt
Disclaimer : CHO KYUHYUN IS MINE XD *ditabok Sparkyu*
Super Junior belongs to ELF, but the fanfict is mine ~
Credit pict : Eftarinda Edited
LINK FF “Reminiscence”
PART 1
“Reminiscence” (PART 1) / Hate ? (미워 ?)
PART 2
“Reminiscence” (PART 2) / Revenge (복수)
PART 3
“Reminiscence” (PART 3) / Choice (선택)
PART 4
“Reminiscence” (PART 4) / Love ? (연애 ?)
PART 5
“Reminiscence” (PART 5) / Mistakes ? (실수 ?)
PART 6
“Reminiscence” (PART 6) / Fate (운명)
Recommended Song :: Super Junior K.R.Y – Reminiscence
Yiruma – When The Love Falls
FF “Reminiscence” (PART 7) / Reason (이유)
“Kyuhyun-ah!!” pekik Jiyoo yang membuat Kyuhyun menoleh.
“Kenapa kau memilih jalan ini, Kyuhyun-ah?! Apa ini semua karena gadis itu?!” tanya Jiyoo kesal. Kyuhyun mengernyit. Alis namja itu bertautan.
“Maksudmu?” tanya Kyuhyun bingung.
“Cho Yeon Hyo! Apa ini karena Yeon Hyo?!”
“Yeon Hyo? Ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan Yeon Hyo! Kenapa kau berpikiran seperti itu, Jiyoo-ya?!”
“Karena kau mencintai gadis itu! Kau mencintai Yeon Hyo!” pekik Jiyoo emosi. Kyuhyun tersentak. Mencintai Yeon Hyo? Kenapa Kwan Jiyoo berpikiran seperti itu? Bukankah Kyuhyun dan Yeon Hyo adalah saudara kandung?
“Ya!! Apa kau sudah gila, Jiyoo-ya?! Yeon Hyo itu adikku! Aku tidak mungkin mencintai adik kandungku sendiri!”
“Eoh? Jadi kau masih menganggap kalau Yeon Hyo itu adik kandungmu? Aniya, Kyuhyun-ah! Cho Yeon Hyo bukan lah adik kandungmu! Adikmu yang sebenarnya sudah meninggal sesaat setelah dilahirkan oleh eomma-mu! Pelayan Jung sendiri yang memeriksa identitas Yeon Hyo yang sebenarnya di Seoul National Hospital! Tempat Yeon Hyo dilahirkan! Aku mengetahuinya, Kyuhyun-ah! Aku mengetahui semua rahasia yang disimpan oleh keluargamu selama bertahun-tahun!!” teriak Jiyoo yang sontak membuat Kyuhyun terdiam. Namja itu menatap Jiyoo dengan pandangan tak percaya.
“Jadi... Yeon Hyo? Bukan adik kandungku?”
~XXX~
“Oppa...” panggil Yeon Hyo yang membuat namja tampan yang baru saja masuk kedalam ruangan serba putih itu menoleh.
“Ne? Waeyo Yeon Hyo-ya?” tanya Lee Donghae sambil berjalan mendekati gadis itu. Donghae menarik kursi dan duduk tepat disamping Yeon Ri yang tersenyum ke arahnya dengan kikuk.
“Aku lapar...” ucap Yeon Hyo polos.
“Kau lapar? Kau mau makan apa?”
“Kyuhyun Oppa baru saja keluar.. Katanya ingin membelikan ramyeon instant untuk Yeon Hyo eonni...” sambar Yeon Ri yang membuat Donghae mengernyit.
“Jinjja? Tapi kenapa tadi ku lihat dia bertengkar hebat dengan Jiyoo? Sepertinya ada masalah besar diantara mereka berdua..”
“Eh? Jeongmal?” tanya Yeon Hyo aneh. Gadis itu memutar bola matanya. Tampak berpikir.
“Molla... Tapi mereka berdua aneh sekali.. Aku tak pernah melihat Kyuhyun sekesal tadi.. Mungkin ada sesuatu..” jawab Donghae yang lagi-lagi membuat Yeon Hyo berpikir keras.
Sebenarnya apa yang terjadi pada Kyuhyun dan Jiyoo? Bukankah sejauh ini hubungan mereka baik-baik saja? Kyuhyun bahkan bisa memperlakukan Jiyoo dengan lembut dan perhatian. Lalu kenapa mereka bisa bertengkar?
“Eerr.. Apa sebaiknya aku menyusul mereka?” timpal Yeon Ri yang diiringi anggukan ringan Donghae.
“Sebaiknya kau menyusul mereka saja, Yeon Ri-ya.. Aku yang akan menjaga Yeon Hyo disini..”
“Ne, kalau begitu aku pergi dulu, eonni.. Tenanglah, aku pasti akan cepat kembali.. Tidak akan lama..” ucap Yeon Ri sambil bangkit dari tempat duduknya dan tersenyum ke arah Yeon Hyo.
“Arraseo.. Jangan lupakan soal ramyeon itu Yeon Ri-ya! Aku lapar!” seru Yeon Hyo yang sontak membuat Donghae merasa geli. Yeon Hyo terlalu polos untuk ukuran seorang gadis yang berusia dua puluh tahun ke atas. Dan Donghae paham sekali akan hal itu sejak dulu.
~XXX~
Kyuhyun menghela nafas berat. Berusaha mencerna setiap perkataan gadis yang bermarga Kwan itu dengan seksama. Perlahan namja itu menunduk. Rasanya kenyataan ini berat sekali. Sangat berat untuk ditanggung sendirian oleh Kyuhyun.
Perlahan Jiyoo menghentikan tangisnya yang sejak beberapa menit yang lalu terdengar memecah dinding hati Kyuhyun. Gadis itu menoleh ke arah Kyuhyun yang sudah lebih dulu menatapnya dengan pandangan kosong.
“Aku tak mau berpisah denganmu, Kyuhyun-ah..” ucap Jiyoo lirih. Rona kesedihan kini sudah menghiasi wajahnya dengan sempurna. Matanya sembab dan kilauan bening itu tak kunjung berhenti mengalir dari kedua sudut mata indah milik Jiyoo.
“Mianhae...” sahut Kyuhyun dengan bibir bergetar. Rasanya kenyataan terlalu kejam untuknya.
Yeon Hyo bukan lah adik kandung Kyuhyun. Menurut pelayan Jung yang merupakan mata-mata Jiyoo, saat itu ibu Kyuhyun memang melahirkan seorang bayi perempuan yang diberi nama Cho Yeon Ah di Seoul National Hospital dua puluh satu tahun yang lalu. Tapi sesaat setelah dilahirkan, bayi itu mengalami kritis karena lahir dalam keadaan prematur. Tubuhnya membiru dan mengalami asfiksia berat yang membuatnya kesulitan bernafas. Usia kandungan Cho Min Ra –ibu kandung Kyuhyun- saat itu baru menginjak usia tujuh bulan. Itu sebabnya bayi itu hanya terlahir dengan berat badan tidak sampai dua ribu lima ratus gram. Pelayan Jung mengetahui hal ini berdasarkan data yang ia peroleh dari rumah sakit dan juga hasil mengorek keterangan dari Kim Ha Na yang merupakan mantan kepala pelayan dirumah keluarga Cho.
Pertolongan dengan cepat segera diberikan pada bayi perempuan yang baru lahir itu. Tapi takdir berkehendak lain, bayi perempuan itu pada akhirnya meninggal setelah setengah jam dirawat secara intensif oleh tim dokter diruang ICCU neonatus.
Nyonya Cho yang mengalami depresi berat atas kematian putri kandungnya itu lantas mengamuk hebat dan membuat Cho Ming Won merasa kebingungan. Disisi lain, seorang yeoja yang berusia sekitar dua puluh lima tahun ke atas tampak berjuang dengan keras untuk melahirkan seorang bayi diruangan yang sama dengan tempat Cho Min Ra melahirkan bayi perempuan yang diberi nama Cho Yeon Ah itu.
Yeoja itu berhasil melahirkan seorang bayi perempuan cantik dengan berat badan tiga ribu dua ratus gram dengan susah payah. Bayi perempuan itu menangis keras dan bergerak aktif begitu tubuhnya terlahir sempurna tanpa cacat. Menandakan APGAR Score untuk penilaian bayi itu bisa dinyatakan lebih dari sembilan.
Namun malangnya, yeoja yang melahirkan bayi itu mengalami pendarahan hebat yang membuatnya harus mendapatkan transfusi darah secepat mungkin. Cho Min Ra yang saat itu benar-benar merasa terpukul dengan kematian putri yang sangat ia harapkan itu, lantas kembali menjerit saat mengingat bayinya telah meninggal dan tak mungkin hidup lagi. Tak lama kemudian, Min Ra pingsan dan menyebabkan Cho Ming Won mulai merasa panik. Ia mulai memikirkan segala kemungkinan yang terjadi jika pada saat Min Ra bangun dan kembali tidak bisa menemukan bayi perempuan yang ia lahirkan itu.
Cho Ming Won menghela nafas dan menyakinkan diri untuk mencari seorang bayi sebagai pengganti dari putrinya yang baru saja meninggal. Hanya untuk menenangkan Min Ra yang terguncang.
Cho Ming Won mendatangi yeoja yang diketahui bernama Yoon Jin Ah itu dan menanyakan keadaannya. Ming Won baru sadar kalau yeoja itu adalah teman sekelasnya sewaktu masih duduk di bangku sekolah menengah dulu.
Yoon Jin Ah yang merasa keadaannya semakin melemah. Ditambah lagi dengan tidak tersedianya stok darah untuk golongan AB rhesus negatif, lantas menitipkan bayi perempuan yang baru saja ia lahirkan itu pada Ming Won.
Cho Ming Won tidak merasa keberatan akan hal itu. Ditambah lagi dengan penyerahan seluruh kekayaan yang Yoon Jin Ah punya pada bayi yang diberi nama Yoon Yeon Hyo itu sebagai penerus perusahaannya.
Yoon Jin Ah adalah seorang gadis kaya raya yang tidak mempunyai saudara. Orang tuanya meninggal dalam kecelakaan mobil saat ia berumur sembilan belas tahun. Seluruh harta kekayaan diwariskan pada Jin Ah yang merupakan pewaris tunggal seluruh aset perusahaan keluarga Yoon.
Setahun setelah kematian kedua orang tuanya, Jin Ah pindah ke Tokyo, Jepang dan melanjutkan kuliahnya disana. Yeoja itu baru kembali ke Seoul setelah perutnya membesar dan diketahui hamil sembilan bulan.
Yoon Jin Ah melahirkan Yoon Yeon Hyo sendirian, tanpa didampingi siapapun. Dan itu sebabnya Ming Won mendatangi yeoja itu karena merasa iba dengan keadaannya.
Tanpa disangka-sangka, Yoon Jin Ah menitipkan putri tunggalnya itu pada Ming Won beberapa menit sebelum ia menghembuskan nafasnya yang terakhir. Ming Won bahkan tidak sempat menanyakan siapa ayah kandung Yeon Hyo pada Jin Ah karena terlalu panik dengan keadaan yeoja itu dan juga bingung dengan keadaan Min Ra, istrinya yang masih pingsan.
Sepeninggal Jin Ah, Yeon Hyo dibawa pulang oleh Ming Won dan diberikan pada Min Ra untuk diangkat sebagai anak kedua mereka. Marga bayi itu pun berganti menjadi Cho Yeon Hyo untuk menyamarkan identitasnya. Keluarga Cho pada akhirnya memutuskan pindah ke rumah Jin Ah di Nowon dan meninggalkan rumah mereka yang sederhana di kawasan Gwangjin.
Sejak saat itu lah, Yeon Hyo dibesarkan sebagai anggota keluarga Cho. Ia diterima dengan baik dan begitu disayangi. Terlebih lagi oleh Min Ra. Yeoja itu begitu menyayangi Yeon Hyo dan selalu mengistimewakannya. Setahun kemudian, Min Ra melahirkan seorang bayi perempuan lagi yang diberi nama Cho Yeon Ri. Dengan tujuan agar namanya mirip dengan nama Yeon Hyo walaupun wajah mereka tidak mirip sama sekali.
“Aku tidak bermaksud mengacaukan keluarga kalian.. Tapi aku hanya ingin—“
“Cukup! Aku tidak mau mendengarnya lagi, Jiyoo-ya! Aku sudah tahu kalau Yeon Hyo bukan adik kandungku! Tapi masalahnya tidak akan selesai semudah itu!” bentak Kyuhyun kesal. Namja itu memijit dahinya secara perlahan. Pikirannya benar-benar kacau sekarang.
“Aku tak ingin jika suatu saat nanti kau akan sadar kalau kau mencintainya, Kyuhyun-ah! Aku benar-benar tidak ingin hal itu terjadi!” bantah Jiyoo yang membuat Kyuhyun mendengus.
“Aku membenci Yeon Hyo! Dan semua orang tahu akan hal itu! Lalu kenapa kau berpikiran seperti itu, Jiyoo-ya?! Aku memilih jalan perpisahan ini bukan karena aku mencintai Yeon Hyo, tapi ini memang jalan yang terbaik untuk kita! Suatu saat kau pasti akan menyadarinya, Jiyoo-ya!”
“Eoh? Membencinya? Lalu kenapa sekarang kau terlihat mengistimewakannya, huh?!”
“Kenapa? Kau masih bertanya kenapa? Ya!! Aku adalah orang yang paling bertanggung jawab atas kecelakaan yang menimpa diri Yeon Hyo! Dan sekarang kau lihat? Dia lumpuh! Aku sudah membencinya selama ini dan membiarkannya menderita tanpa alasan yang jelas! Aku bahkan menentang segala bentuk warisan yang ia peroleh tanpa mau tahu darimana kekayaan itu berasal! Dan ternyata kau lihat? Dia memang pantas mendapatkannya karena ia memang memiliki semua kekayaan itu! Aku merasa bahwa aku lah orang paling bodoh diseluruh dunia karena telah menuntut harta warisan yang memang tidak pantas aku dapatkan! Kau tahu? Sekarang kebencianku terhadap Yeon Hyo hanya sebatas karena kematian Appa yang disebabkan oleh sebuah acara ulang tahun konyol seorang gadis yang bukan darah dagingnya sendiri!” pekik Kyuhyun emosi.
Kwan Jiyoo tidak menjawab. Gadis itu hanya bisa diam tanpa mampu mengatakan sepatah kata pun. Cerita jalan hidup Yeon Hyo begitu mirip dengan dirinya. Tidak tahu siapa ayah kandung mereka dan dibesarkan oleh keluarga angkat yang ternyata sangat menyayangi mereka. Tapi Jiyoo lebih beruntung. Dia masih bisa melihat siapa ibu kandungnya yang ternyata adalah adik dari perempuan yang selama ini ia panggil dengan sebutan ‘eomma’. Sedangkan Yeon Hyo? Dia sudah kehilangan ibunya sejak baru lahir. Dan sampai sekarang tidak ada yang tahu siapa ayah kandung Yeon Hyo. Gadis itu akan terlantar kalau saja Ming Won tidak mengangkatnya sebagai anak.
“Mianhae...” desis Jiyoo pelan. Lagi-lagi air mata mengalir menuruni wajahnya yang cantik. Kyuhyun menghela nafas, berusaha mengatur emosinya yang baru saja meledak hebat.
“Gwaenchana.. Seharusnya aku berterima kasih padamu karena telah menjelaskan padaku tentang asal usul Yeon Hyo yang selama ini menjadi misteri dan beban pikiran untukku.. Aku benar-benar merasa bersalah pada Yeon Hyo.. Ku harap, kau mengerti akan hal ini, Jiyoo-ya.. Aku tak bermaksud menyakitimu sedikit pun.. Aku hanya tak ingin kau ikut terseret dalam masalah ini..”
“Kyuhyun-ah...”
“Mianhae.. Aku benar-benar tak dapat melanjutkan semuanya.. Aku bukan namja yang baik untukmu, Jiyoo-ya.. Aku tak pantas untukmu..” ucap Kyuhyun sambil tersenyum kecut. Jiyoo lagi-lagi tidak menjawab. Gadis itu hanya bisa menatap raut wajah tampan milik Kyuhyun dengan pandangan terluka.
“Oppa!!” panggil seorang gadis yang tiba-tiba saja muncul tak jauh dari Kyuhyun dan Jiyoo. Gadis itu melambaikan tangannya dan tersenyum.
“Yeon Ri-ya? Waeyo? Ada masalah dengan Yeon Hyo?” tanya Kyuhyun cepat.
“Aniya, dia hanya lapar.. Dan sepertinya tidak sabar lagi untuk menyantap ramyeon instant yang Oppa janjikan tadi padanya..” jawab Yeon Ri yang sontak membuat Kyuhyun menepuk dahinya perlahan.
“Aahh~ Aku lupa soal itu.. Eerr.. Sepertinya aku harus ke kantin sekarang.. Mianhae Jiyoo-ya..” ucap Kyuhyun sambil tersenyum kecut. Namja itu bergegas meninggalkan Yeon Ri dan Jiyoo setelah sebelumnya menepuk pelan pundak Yeon Ri. Mengisyaratkan agar gadis itu mau menemani Jiyoo sebentar.
Kwan Jiyoo mengangguk pelan. Berusaha menyembunyikan kesedihannya dan lantas menatap Yeon Ri yang tengah memandangnya heran.
“Eonni kenapa?” tanya Yeon Ri yang dibalas dengan gelengan ringan Jiyoo.
“Aniya, gwaenchana..” sahut Jiyoo serak. Yeon Ri mengernyit. Perubahan sikap Jiyoo benar-benar terasa.
“Eonni bertengkar dengan Kyuhyun Oppa?” tanya Yeon Ri lagi.
“Sedikit.. Eerr.. Kami berpisah.. Mungkin ini jalan yang terbaik.. Kyuhyun harus menenangkan diri..” ucap Jiyoo yang membuat Yeon Ri tersentak.
Kyuhyun memutuskan Jiyoo? Kenapa aneh sekali? Bukankah Kyuhyun sangat mencintai gadis itu?
“Jinjja? Hhmm... Nanti aku mengajaknya bicara.. Mungkin Kyuhyun Oppa punya alasan yang kuat kenapa dia memilih jalan ini untuk kalian..”
“Tidak perlu.. Aku sudah tahu alasannya..” jawab Jiyoo pelan.
“Jinjja? Apa alasannya?”
“Yeon Hyo.. Kyuhyun mencintai Yeon Hyo..”
~XXX~
“Ramyeon datang!!” seru seorang namja yang sontak membuat Donghae dan Yeon Hyo menoleh. Namja berperawakan tinggi itu membawa sebuah mangkuk hijau berisi ramyeon panas untuk diberikan pada Yeon Hyo.
“Itu ramyeon?” tanya Yeon Hyo dengan tampang orang kelaparan. Kyuhyun mengangguk.
“Ne, makan lah yang banyak...” jawab Kyuhyun sambil menyodorkan mangkuk berisi ramyeon itu pada Yeon Hyo. Gadis itu mengernyit dan kemudian menoleh ke arah Donghae dengan pandangan bingung. Kenapa setelah membelikan ramyeon, Kyuhyun terlihat baik sekali dimata Yeon Hyo?
“Gomawo...” ucap Yeon Hyo pelan dan lantas menyambar mangkuk berisi ramyeon itu dengan suka cita. Gadis itu mulai melahapnya dengan buas. Membuat Kyuhyun kembali mengangkat kedua sudut bibirnya ke atas. Menikmati pemandangan lucu yang kini tampak jelas didepan matanya. Sedangkan Donghae sudah lebih dulu terkekeh atas reaksi yang ditunjukkan Yeon Hyo.
“Kenapa kau lama sekali, Kyuhyun-ah?” tanya Donghae disela-sela kesibukannya menatap Yeon Hyo.
“Eerr.. itu..itu—“
“Kau bertengkar dengan Jiyoo?” tebak Donghae yang sukses membuat Yeon Hyo menghentikan suapannya dan menatap Kyuhyun tajam.
“Kenapa kau bertengkar dengannya?” todong Yeon Hyo cepat. Kyuhyun mendengus.
“Bukan urusanmu..” sahut namja itu cuek sambil menarik kursi kosong yang berada disebelah Donghae. Kyuhyun menduduki kursi itu dengan tenang. Seperti tidak pernah terjadi apa-apa.
“Ya!! Tentu saja itu urusanku! Gara-gara kau bertengkar dengan gadis itu, aku hampir mati kelaparan, bodoh!!” seru Yeon Hyo yang membuat Kyuhyun menatap gadis itu tajam.
“Alasan konyol.. Bilang saja kalau kau ingin tahu yang sebenarnya.. Tak perlu sungkan..” jawab Kyuhyun dingin. Yeon Hyo terdiam.
“Kenapa malah kalian yang bertengkar?” timpal Donghae sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Namja itu paham sekali jika Yeon Hyo tidak akur dengan Kyuhyun.
“Yeon Hyo-ya, lanjutkan makanmu...” tambah Donghae yang dijawab gelengan ringan Yeon Hyo.
“Eh? Kenapa kau tidak mau? Bukankah kau lapar?”
“Tadi aku memang lapar sekali.. Tapi setelah melihat namja menyebalkan ini.. Nafsu makanku mendadak lenyap!” sahut Yeon Hyo yang membuat Kyuhyun menatap gadis itu tajam.
“Ya!! Apa maksudmu?!”
“Kau menyebalkan!”
“Kau yang menyebalkan, Yeon Hyo-ya!!”
“Cukup!!” pekik Donghae yang membuat Yeon Hyo dan Kyuhyun sama-sama membuang muka.
“Apa kalian tidak bosan dengan bertengkar seperti ini terus, huh?!” tanya Donghae yang sama sekali tidak dijawab oleh Yeon Hyo dan Kyuhyun. Keduanya masih tidak mau saling melihat apalagi bertatapan.
“Cepat minta maaf!” seru Donghae sambil tersenyum kecil. Ia merasa harus mendamaikan dua kubu yang selalu bertentangan ini. Bukankah damai itu indah?
“Shireo!!” tolak Yeon Hyo cepat.
“Aku juga tidak mau melakukannya!” ucap Kyuhyun ketus.
“Yeon Hyo-ya, cepat minta maaf pada kakakmu!”
“Shireo!! Lagipula siapa yang sudi menganggapnya sebagai ‘kakak’? Aniya, dia menyebalkan! Tentu saja bukan Oppa-ku!” sahut Yeon Hyo yang membuat Kyuhyun tersentak. Lagi-lagi perasaan aneh itu muncul. Ada rasa tidak rela saat Yeon Hyo mengatakan bahwa Kyuhyun ‘bukan’ kakaknya. Kyuhyun memang bukan saudara kandung Yeon Hyo. Tapi bukan kah gadis itu belum mengetahuinya?
“Mianhae, Yeon Hyo-ya...” ujar Kyuhyun pelan. Yeon Hyo menoleh dan menatap namja itu dengan pandangan aneh. Kyuhyun minta maaf? Bukan kah selama ini Kyuhyun tidak akan pernah mau jika disuruh minta maaf pada gadis itu? Kenapa kali ini ia mau melakukannya?
“Aku minta maaf, Yeon Hyo-ya.. Jeball.. Makan lah yang banyak.. Aku tak mau melihatmu sakit..” sambung Kyuhyun yang membuat Donghae tersenyum dan mengacak pelan rambut Yeon Hyo.
“Kau dengar apa yang dikatakan kakakmu? Dia sudah minta maaf.. Karena itu lanjutkan makanmu, Yeon Hyo-ya...” ucap Donghae lembut. Yeon Hyo mengangguk. Gadis itu kembali menyuapkan ramyeon yang sudah terasa dingin itu kedalam mulutnya secara perlahan sambil terus menatap ke arah Kyuhyun.
Sedangkan Kyuhyun hanya bisa membalas tatapan Yeon Hyo tanpa bicara sepatah kata pun. Beberapa detik kemudian, namja itu mengangkat kedua sudut bibirnya ke atas. Membentuk sebuah senyuman.
~XXX~
Pagi yang cerah. Sinar matahari menerobos masuk melalui celah-celah kaca bening yang membuat seorang gadis mengerjap-ngerjapkan matanya. Berusaha menghalau cahaya matahari yang terasa begitu menusuk. Gadis itu merentangkan kedua tangannya ke udara. Menguap lebar dan kemudian menoleh ke arah sosok tubuh yang tampak membelakanginya sejak tadi. Gadis itu mengernyit. Berusaha mengingat sesuatu dan kemudian tersenyum kecut.
“Kyuhyun-ah..” panggil sang gadis yang membuat namja itu menoleh.
“Ne?”
“Kita pulang pagi ini?” tanya Yeon Hyo sambil melirik ke arah tas berukuran sedang berwarna soft pink yang memuat beberapa pakaian yang Yeon Hyo kenakan selama berada dirumah sakit.
“Menurutmu?” sahut Kyuhyun balik bertanya. Yeon Hyo mendengus.
“Tentu saja aku mau pulang!” jawab Yeon Hyo kesal. Kyuhyun tertawa.
“Begitu saja marah..”
“Itu karena kau selalu memancing emosiku!”
Kyuhyun tersenyum dan lantas berjalan mendekati Yeon Hyo.
“Lain kali aku tak kan memancing emosimu lagi, Yeon Hyo-ya..” ucap Kyuhyun lembut. Yeon Hyo mengernyit.
Kenapa Kyuhyun tiba-tiba bersikap aneh seperti ini padanya? Apa namja itu salah makan?
“Eerr.. Bisakah kau membantuku turun dari sini? Aku mau mandi..” ujar Yeon Hyo yang dijawab anggukan ringan Kyuhyun.
Namja itu mendekatkan tubuhnya ke arah Yeon Hyo, meraih bahu gadis itu dan memegangnya dengan kuat. Kyuhyun menuntun Yeon Hyo untuk turun dari tempat tidur dan mendudukkan gadis itu dengan hati-hati di atas kursi roda berwarna hitam yang sejak tadi memang berada disana.
“Kau mau mandi?” tanya Kyuhyun yang membuat Yeon Hyo menoleh.
“Ne.. Bukankah selama koma.. Aku tak pernah mandi?” sahut Yeon Hyo ketus.
“Mau ku temani?” tanya Kyuhyun lagi. Tapi kali ini Yeon Hyo tak menjawab. Gadis itu malah menatap Kyuhyun tajam.
“Hhahahaa... Aku hanya bercanda..” sambar Kyuhyun sambil mendorong kursi roda Yeon Hyo ke arah pintu kamar mandi yang terletak di sudut ruangan yang serba putih itu.
“Kyuhyun-ah, kalau aku lumpuh.. Bagaimana caraku mandi?” tanya Yeon Hyo parau. Kyuhyun terdiam.
“Hidupkan shower dan duduk dibawahnya dengan tetap menggunakan kursi roda ini.. Mungkin akan basah.. Tapi tenang saja, akan ku belikan kursi roda satu lagi untukmu biar bisa dipakai setelah kau mandi dan tetap kering.. Bagaimana?”
“Eoh? Jadi aku mandi dengan tetap memakai kursi roda ini? Arraseo..” sahut Yeon Hyo pelan. Raut wajahnya tampak kecewa. Membuat Kyuhyun semakin tidak tega melihatnya.
“Aku yang akan menggendongmu kedalam dan kau bisa duduk di atas kursi plastik kecil itu.. Dengan demikian, kursi roda-mu tidak basah.. Dan kau tidak harus mandi menggunakan kursi roda ini...” ucap Kyuhyun sambil tersenyum.
Yeon Hyo menggigit bibir bawahnya. Tampak berpikir.
“Ne, aku lebih suka cara yang kedua..”
“Sekarang diam dan jangan terlalu banyak bergerak..” ujar Kyuhyun sambil meraih bahu Yeon Hyo dengan tangan kirinya. Namja itu memegang bahu kiri Yeon Hyo dengan kuat. Kemudian meletakkan tangan kanannya dibawah lutut Yeon Hyo. Beberapa detik kemudian, Kyuhyun mengangkat tubuh gadis itu dan meletakkannya didepan dada. Namja itu membuka pintu kamar mandi dengan menggunakan hentakan kaki dan mulai bergegas masuk kedalamnya sambil menggendong Yeon Hyo.
Tubuh Yeon Hyo terasa ringan untuk Kyuhyun. Mungkin karena gadis itu kehilangan tiga kilogram berat bedannya akibat tidak makan beberapa hari selama koma.
Kyuhyun berdiri didekat shower dan mendudukkan gadis itu di atas kursi plastik yang telah tersedia. Yeon Hyo tidak melayangkan aksi protes saat namja itu menghidupkan keran air dan menyodorkan sikat gigi untuk Yeon Hyo.
“Kau tidak keluar?” tanya Yeon Hyo dingin.
“Aku akan keluar begitu kau selesai menyikat gigi...” sahut Kyuhyun sambil memberikan pasta gigi mint pada Yeon Hyo. Gadis itu pun menyambarnya dengan cepat dan mulai berkumur-kumur dengan air keran yang telah dihidupkan oleh Kyuhyun.
Beberapa menit kemudian, Yeon Hyo selesai menyikat gigi dan lantas memberikan sikat gigi berwarna pink itu kembali pada Kyuhyun.
“Kapan kau akan keluar? Aku mau mandi..”
“Aku mau membantumu mandi..” jawab Kyuhyun datar. Yeon Hyo melotot.
“Aniya, aku tak kan mungkin berbuat macam-macam padamu, Yeon Hyo-ya.. Kau adikku.. Aku hanya ingin membantumu melakukan segala hal..” sambung Kyuhyun sebelum Yeon Hyo sempat melancarkan aksi protes yang sejak tadi ditahannya.
“Ya!! Walaupun kau adalah Oppa-ku, aku tetap tidak mungkin mandi dengan adanya kau disini, Kyuhyun-ah!”
“Eoh? Aku hanya ingin membantumu, bodoh! Lagipula siapa yang tertarik dengan tubuh datar milikmu itu, huh?! Aku bahkan tidak berminat sama sekali!” sahut Kyuhyun membela diri. Yeon Hyo mendengus.
“Keluar!”
“Shireo!!”
“Sudah ku bilang, keluar!”
“Aku tak kan keluar dari sini sebelum kau selesai mandi!”
“Cho Kyuhyun!! Keluar!”
“Shireo!!”
“Yaakk!! Kau!” pekik Yeon Hyo kesal tatkala gadis itu menyadari tubuhnya sudah basah kuyup oleh guyuran air yang baru saja dihidupkan oleh Kyuhyun.
Namja itu tersenyum menyeringai dan lantas meraih shampoo yang terletak tak jauh darinya. Kyuhyun menuangkan isi botol shampoo itu sedikit ke dalam telapak tangan kanannya dan membuatnya menjadi busa. Lantas mengacak rambut Yeon Hyo dengan busa shampoo yang berlimpah itu. Membuat Yeon Hyo seketika menjerit histeris.
“Kyuhyun-ah?! Apa yang kau lakukan?!!” pekik Yeon Hyo sambil mencengkram pergelangan tangan Kyuhyun yang sudah penuh dengan busa shampoo.
“Tentu saja membantumu mandi, bodoh!!”
“Aku bisa sendiri!!”
“Aniya, aku tak mungkin membiarkanmu mandi sendirian! Terlalu berbahaya!”
“Apanya yang berbahaya, bodoh?! Aku bisa sendiri!!”
“Diam dan jangan keras kepala!!”
“Aish!! Bahkan aku belum membuka bajuku sama sekali!! Cho Kyuhyun bodoh!!” jerit Yeon Hyo yang membuat Kyuhyun menghentikan aksinya. Namja itu menyipitkan matanya dan menatap Yeon Hyo tak berkedip.
“Kau benar..” ucap Kyuhyun sambil meraih kancing pertama baju Yeon Hyo.
“Yaakk!! Apa yang kau lakukan?!!” pekik Yeon Hyo sambil menggigit tangan kanan Kyuhyun sebelum berhasil membuka kancing bajunya. Namja itu sontak menjerit kesakitan dan menjitak kepala Yeon Hyo dengan kesal.
“Ya!! Kenapa kau malah menjitakku?!”
“Itu karena kau bersikap tidak sopan dengan menggigit tanganku!”
“Kau yang lebih tidak sopan! Kau hampir membuka pakaian seorang gadis! Dasar namja mesum!!” teriak Yeon Hyo tak terima.
“Kau itu adikku, bodoh! Tidak ada larangan seorang kakak membantu adiknya untuk mandi!!”
“Mana ada hal semacam itu?! Ini pelanggaran privacy! Cepat keluar!”
“Shireo!!”
“Yaakk!! Cho Kyuhyun!! Jangan membuatku marah!!”
“Aku akan tetap disini sampai kau selesai mandi!”
“Kau harus keluar!” pekik Yeon Hyo sambil mengusap matanya yang terasa perih akibat terkena busa shampoo.
“Ya! Ya!! Mataku perih karena ulahmu!”
“Itu karena kau terlalu banyak bergerak!” sahut Kyuhyun membela diri. Namja itu kembali menghidupkan shower dan membantu menghilangkan busa shampoo di rambut kecokelatan milik Yeon Hyo.
“Uuhh! Awas kau Cho Kyuhyun!!”
~XXX~
“Eonni? Kau cantik sekali..” puji Yeon Ri sambil tersenyum ke arah Yeon Hyo. Tapi gadis itu sama sekali tidak membalasnya. Yeon Hyo cemberut. Rambutnya masih terlihat basah. Menandakan bahwa gadis itu baru selesai mandi.
“Eerr.. eonni kenapa?” tanya Yeon Ri lagi. Yeon Hyo menghela nafas dan mengangkat wajahnya dengan enggan.
“Tanyakan saja padanya..” sahut Yeon Hyo sambil menunjuk Kyuhyun yang tengah sibuk memainkan ponselnya. Namja itu menoleh dan tersenyum.
“Aku hanya membantunya mandi, tidak lebih..” sambar Kyuhyun yang sontak membuat Yeon Ri melotot.
“Oppa membantu Yeon Hyo eonni mandi?!”
“Ne, memangnya salah?”
“Tapi..tapi Oppa—“ Yeon Ri tidak melanjutkan kata-katanya lagi. Gadis itu tahu kalau Yeon Hyo bukan lah kakak kandungnya. Dan bukan kah Kyuhyun juga sudah mengetahui hal ini dari mulut Jiyoo?
“Dia menyebalkan!” timpal Yeon Hyo kesal. Kyuhyun tertawa.
“Aku tidak melakukan hal-hal aneh padanya... Hanya membantunya mandi.. Lagipula tubuhnya tidak menarik sama sekali..”
“Cho Kyuhyun!!” pekik Yeon Hyo yang lagi-lagi membuat Kyuhyun tertawa.
Yeon Ri menghela nafas dan kemudian meraih ponsel yang terletak di atas meja kecil didekat tempat tidur Yeon Hyo.
“Kita pulang sekarang, ne? Dirumah nanti, aku yang akan membantu eonni mandi...” ucap Yeon Ri sambil tersenyum.
“Jinjja? Aahh~ akhirnya penderitaanku sudah berakhir!” seru Yeon Hyo senang. Gadis itu menjulurkan lidah ke arah Kyuhyun yang tengah mendorong kursi roda berwarna hitam itu agar lebih dekat dengan Yeon Hyo. Namja itu tidak membalas ejekan Yeon Hyo, malah tersenyum penuh arti ke arah gadis itu.
“Yeon Hyo-ya!!” panggil dua orang gadis secara bersamaan yang sontak membuat Yeon Hyo menoleh. Diikuti oleh Kyuhyun dan Yeon Ri.
“Choi Hye Rin? Kim Ji Hyun?” desis Yeon Hyo tak percaya.
“Aahh~ Pantas saja kau tak pernah terlihat dikampus, Yeon Hyo-ya! Aku baru tahu kalau kau kecelakaan dari Donghae Oppa yang mengantar surat izin dari rumah sakit untuk satu semester ini ke kampus.. Dan langsung mengajak Ji Hyun kemari untuk melihat keadaanmu!” seru Hye Rin sambil nyengir.
“Jinjja? Berarti kalian bolos pelajaran Han songsaenim hari ini?” tanya Yeon Hyo sambil menyipitkan matanya. Ji Hyun mengangguk cepat.
“Tentu saja! Siapa yang sudi berdiam diri selama tiga jam pelajaran yang membosankan itu?” sahut Ji Hyun diiringi anggukan ringan Hye Rin. Tanda membenarkan ucapan temannya itu.
“Aahh~ kalian benar!” seru Yeon Hyo sambil terkikik. Yeon Ri yang sejak tadi hanya mendengarkan percakapan ketiga sahabat itu hanya menggelengkan kepalanya. Mereka terlihat ‘kompak’ sekali dalam hal membolos pelajaran. Sedangkan Kyuhyun sudah lebih dulu melemparkan pandangan mematikan miliknya yang membuat Ji Hyun dan Hye Rin menciut sekaligus gembira.
Bukan kah Ji Hyun dan Hye Rin sangat mengagumi Kyuhyun?
~XXX~
“Yeon Hyo lumpuh? Benarkah?!” tanya Park Tae Young sambil tersenyum senang. Shin Min Sung mengangguk dan tersenyum kecut.
“Ne, begitu lah kabar terakhir yang saya dengar..” jawab Min Sung yang membuat Tae Young kembali mengembangkan senyumannya dengan bebas.
“Kalau gadis itu lumpuh.. berarti aku punya kesempatan lebih besar untuk merebut Lee Donghae darinya! Hhahahha!!”
“Tapi Nona.. Semua perhatian kini justru terfokus pada Nona Yeon Hyo.. Tuan muda Lee bahkan rela menemaninya seharian tanpa bekerja.. Kalau begini caranya, bisa-bisa pernikahan mereka dipercepat..”
“Pernikahan?! Maksudmu?”
“Ne, setelah Nona Yeon Hyo keluar dari rumah sakit.. Tuan muda Lee bermaksud untuk melamarnya dan mengajaknya menikah dalam waktu dekat ini..” jelas Min Sung pelan. Park Tae Young melepaskan kacamata hitamnya dan menatap Min Sung tajam.
“Kau yakin?”
“Tentu saja Nona..”
“Aish! Cepat panggilkan Soonie!” seru Tae Young yang membuat Min Sung mengernyitkan alisnya. Tampak bingung.
“Soonie?”
“Ne, Soonie adalah panggilan baru untuk Sang Soon! Aahh~ aku susah sekali melafalkan namanya yang sulit itu.. Jadi aku memberikannya panggilan khusus padanya..” jelas Tae Young sambil memijit pelan dahinya. Tampak berpikir keras.
“Sekarang?”
“Tentu saja sekarang! Kapan lagi?” sahut Tae Young kesal. Min Sung mengangguk dan meminta izin untuk meninggalkan ruangan Tae Young. Tapi baru saja gadis itu hendak berbalik, Tae Young kembali menahannya.
“Aku tak mau tahu.. Bagaimana pun caranya pernikahan itu harus bisa digagalkan! Kalau kalian tidak berhasil juga, aku sendiri yang akan turun tangan! Akan ku buat Nona besar Cho itu menderita!” ucap Tae Young sambil tersenyum licik.
“Arraseo.. Kami akan melakukan perintah Nona sebaik mungkin..”
~XXX~
“Yeon Hyo-ya?”
“Uumm?”
“Kau tidak mau therapy siang ini?” tanya seorang namja yang membuat Yeon Hyo menoleh dan meletakkan boneka beruang cokelat yang baru saja dibelikan Donghae tadi pagi itu disampingnya.

“Aku malas...” sahut Yeon Hyo sambil kembali memandang boneka itu dan mengangkatnya ke udara seperti anak kecil yang baru saja mendapat mainan baru.
“Malas? Yaakk! Bagaimana kau bisa sembuh jika malas mengikuti therapy, huh?!” pekik Kyuhyun kesal. Namja itu merebut boneka beruang cokelat tua itu dari tangan Yeon Hyo dan menyembunyikannya dibalik tubuhnya sendiri.
“Ya!! Kembalikan YeonHae!” seru Yeon Hyo sambil menatap Kyuhyun tajam.
“YeonHae?”
“Ne, boneka beruang itu bernama YeonHae! Yeon Hyo – Donghae!” jelas Yeon Hyo yang membuat Kyuhyun mendengus.
“Tidak akan ku kembalikan sebelum kau mau mengikuti therapy siang ini!”
“Aniya, aku tidak mau mengikuti therapy yang membosankan itu!”
“Yeon Hyo-ya!”
“Berhenti memaksaku, Cho Kyuhyun!!”
“Aish! Baiklah, jangan harap aku mau mengembalikan boneka ini sebelum kau menuruti perintahku!” ancam Kyuhyun tajam. Yeon Hyo mendecak kesal dan membalas tatapan tajam itu dengan perasaan tidak senang.
“Kenapa kau selalu mencampuri urusanku, Kyuhyun-ah? Semalam kau memaksaku untuk memakan sayuran terkutuk itu! Dan pagi ini kau menyuruhku untuk mengikuti therapy yang membosankan dirumah sakit! Apa kau belum cukup menyiksaku, hah?!”
“Menyiksamu? Ya!! Siapa yang berniat menyiksamu? Aku memaksamu untuk therapy hari ini agar kau cepat sembuh! Agar kau bisa berjalan lagi! Kenapa kau tidak menghargai usahaku, huh?! Aku bertanggung jawab atas dirimu, Yeon Hyo-ya!! Dan aku bukan lah laki-laki pengecut yang lari dari tanggung jawabku sendiri!!” pekik Kyuhyun yang membuat Yeon Hyo terdiam.
“Cepat ganti baju, sebentar lagi kita berangkat..” tambah Kyuhyun sambil melemparkan boneka beruang cokelat itu kembali ke arah Yeon Hyo. Gadis itu tak menjawab. Yeon Hyo hanya menangkap boneka yang ia beri nama ‘YeonHae’ itu dan memeluknya dengan erat. Seperti merindukan sesuatu.
~XXX~
“Eomma?” panggil Yeon Ri yang membuat yeoja paruh baya yang sibuk berkutat dengan resep-resep makanan didapur itu menoleh dan tersenyum.
“Waeyo Yeon Ri-ya?”
“Aku sudah memakaikan kalung peninggalan ibu kandung Yeon Hyo eonni padanya.. Tapi sepertinya sejak terbangun dari koma, Yeon Hyo eonni sama sekali tidak menyadari arti kalung itu.. Dia hanya menanyakan dari mana kalung itu berasal.. Dan aku menjawabnya juga tak jelas... Ku bilang saja itu pemberian dari eomma.. Setelah itu dia tidak menanyakan hal itu lagi..”
“Kau tahu dari mana kalau kalung itu peninggalan dari ibu kandung Yeon Hyo?” tanya Nyonya Cho sambil mematikan api dan menatap Yeon Ri dengan bingung.
“Kyuhyun Oppa yang memberitahuku..”
“Jadi? Kyuhyun sudah tahu?”
“Ne....”
“Siapa yang memberitahunya? Seharusnya ia tak boleh tahu soal ini..”
“Jiyoo eonni yang memberitahunya setelah mendapat informasi itu dari mata-mata yang ia kirimkan untuk menyelidiki asal usul Yeon Hyo eonni.. Eerr.. Kenapa Kyuhyun oppa tidak boleh tahu?” tanya Yeon Ri yang membuat yeoja paruh baya itu menghela nafas berat.
“Eomma hanya takut kalau dia akan semakin membenci Yeon Hyo.. Walaupun Yeon Hyo bukan lah saudara kandung kalian.. Tapi eomma sangat menyayanginya.. Dia tidak mempunyai keluarga yang lengkap, bahkan ayah kandungnya entah berada dimana.. Masih hidup atau tidak.. Terlebih lagi sekarang Yeon Hyo mengalami kelumpuhan karena kecelakaan yang disebabkan Kyuhyun.. Hal itu jelas menjadi beban untuk eomma dan tentu saja untuk appa-mu yang sudah berjanji akan menjaga Yeon Hyo dengan baik...” ucap Cho Min Ra sambil menunduk.
“Eomma...”
“Sayangi dia layaknya kakak kandungmu, Yeon Ri-ya.. Sudah cukup keluarga kita membenci keberadaannya dirumah ini.. Saat masih bayi, dia sudah menjadi yatim piatu.. Saat remaja, semua orang menyalahkan karena ia meminta appa-mu datang menghadiri ulang tahunnya yang kelima belas.. Bahkan Kyuhyun sangat membencinya hingga sekarang.. Lalu apa lagi yang terjadi? Yeon Hyo lumpuh.. Apa itu cukup adil untuknya? Jika kita tidak menyayangi Yeon Hyo seperti keluarga sendiri.. Lalu siapa yang akan menyayanginya? Siapa yang akan memberi perlindungan padanya? Sekarang dia hanya seorang gadis lumpuh, Yeon Ri-ya.. Sungguh tidak adil jika Kyuhyun terus-terusan membenci Yeon Hyo atas kematian ayahmu yang sebenarnya bukan salahnya...”
“Aku mengerti eomma.. Aku paham sekali soal itu.. Aku tak kan mungkin membiarkan Yeon Hyo eonni lebih menderita lagi daripada ini.. Itu sebabnya aku mengubur jauh-jauh perasaanku terhadap Donghae oppa dan membiarkan Yeon Hyo eonni bahagia bersamanya...” ujar Yeon Ri sambil tersenyum kecut.
“Yeon Ri-ya.. Tadi pagi Tuan muda Lee menemuiku.. Dia ingin menikahi Yeon Hyo secepatnya dan membawanya berobat keluar negeri.. Eomma hanya bisa menyanggupinya, Yeon Ri-ya.. Tak ada pilihan lain.. Yeon Hyo mencintai Donghae dan begitu juga sebaliknya.. Akan lebih baik jika mereka bersama.. Eomma yakin kalau Lee Donghae mampu menjaga Yeon Hyo dengan baik..”
“Aku tahu hal itu eomma..”
“Lalu? Bagaimana dengan perasaanmu? Mianhae.. Kalau hal ini membuatmu tersiksa, Yeon Ri-ya...”
“Gwaenchana eomma.. Aku baik-baik saja..”
Yeon Ri menghela nafas berat dan tersenyum. Gadis itu menyeka buliran bening yang tiba-tiba saja jatuh membasahi pipi yeoja paruh baya yang telah melahirkannya itu. Baru saja Yeon Ri hendak membuka mulutnya lagi, seorang namja berperawakan tinggi tiba-tiba saja muncul tak jauh dari mereka.
Namja itu berdiri mematung dengan mulut terkatup rapat. Sepertinya baru saja mendengar percakapan antara Yeon Ri dan Min Ra barusan. Termasuk ucapan Min Ra yang menyebutkan soal pernikahan Yeon Hyo.
Yeon Ri beranjak dari tempat duduknya dengan cepat, tapi pergelangan tangan gadis itu ditahan oleh Min Ra yang hanya bisa menatap Kyuhyun dalam diam.
“Kyuhyun oppa?”
“A..apa..apakah benar kalau Yeon Hyo dan Donghae akan menikah? Apakah itu benar eomma?”
-TO BE CONTINUED-
#JEDEEEEEEEERRR !!!
KYUHYUN galaaaaaaaaauu XD *plak*
Whahahaa XD
Disini terungkap asal-usul Yeon Hyo !! *tebar menyan*
Kekkekekek~
Aaaaaa.. beberapa kosakata dalam FF ini adalah pelajaran saya sebagai seorang Bidan =.=’ *plak
Harap maklum~~
Komment..komment XD
*kissue HKS satu persatu :*
_Yoon Yeon Hyo_
cr : gaemgyuchokyuhyun.wordpress.com
twitter.com/maudyodii_
ask.fm/maudiafahira